Kalabahi –
Istri Bupati Alor Drs. Amon Djobo, Dra. Beth Isdiani kembali dipercaya mempimpin PMI Alor untuk periode kedua, 2020-2025. Beth terpilih aklamasi dalam Forum Muskab di Aula Kopdit Citra Hidup Kalabahi, Jumat (8/11).
Sebelumnya, Beth mengatakan dirinya belum cukup sukses mempimpin PMI Periode 2014-2019. Karena ada program-program strategis yang belum ia tuntaskan. Itu sebabnya ia menegaskan komitmennya, kembali maju sebagai Ketua PMI.
“Memang saya masih siap (maju ketua di periode kedua). Saya belum bisa lepas PMI. Karena lima tahun saya pimpin PMI belum tuntas. Tetap saya maju lagi,” kata Beth di sela acara Muskab.
Ia menjelaskan, PMI merupakan organisasi relawan yang bervisi kemanusiaan. Dan, program-program yang dilakukannya tidak sebatas donor darah namun juga program di bidang kebencanaan, kesehatan dan ekonomi.
Donor Darah Sukses
Untuk program donor darah, Beth menilai program tersebut cukup sukses di kepengurusannya. Sebab, sejumlah gebrakan sudah ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat Alor yang membutuhkan.
“Untuk donor darah, kita tidak ada masalah. Kami sudah sumbang ribuan kantong darah ke RSUD untuk dipakai. Kita sudah punya bank darah. Tabung darah juga kita sudah punya di RSUD. Kita pengadaan dua tahun lalu. Jadi saya pikir untuk itu tidak ada masalah. Sekarang kita harap, ada peningkatan partisipasi masyarakat untuk terus donor darahnya kepada sesama,” ujarnya.
Beth menghimbau kepada masyarakat yang membutuhkan kantong darah agar berkoordinasi dengan stafnya di markas PMI yang terletak Mutiara. Dengan segala daya, Beth berjanji ia akan membantu darah.
“Kalau masyarakat butuh kantong darah, silahkan langsung datang ke Markas PMI di Mutiara. Nanti kami bantu berupaya sumbang darah untuk mereka. Kami ada bank darah jadi bisa kami usahakan. Pokoknya mereka harus terlayani,” lanjut dia.
Sedangkan untuk program kebencanaan, pihaknya bekerjasama donatur luar negeri guna memberi bantuan pendanaan sosialisasi dan pelatihan atau simulasi antisipasi bencana alam. Program tersebut sudah dilakukan di sebagian besar wilayah Alor yang rentan bencana gempa bumi dan longsor.
Sosialisasi dan PMT
Program kesehatan, Beth menyebut, PMI Alor gencar melakukan sosialisasi dan bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita dan ibu hamil. Sumber dananya, bantuan luar negeri dari Amerika dan Australia.
“Semua kami lakukan dan itu bantuan dananya dari Amerika, Eropa dan Australia. Mereka sumbang dana untuk program itu,” ungkap Beth didampingi stafnya Semy Datemoli, S.Si, sambil menunjukan dokument LPJ kegiatan bantuan luar negeri.
Sementara untuk program ekonomi, PMI Alor sedang gencar membuat inovasi minyak Marungga sebagai bahan kosmetik. Beth, meminta masyarakat menanam Marungga sebanyak mungkin untuk dijadikan minyak kosmetik.
“Alat untuk bikin minyak Marungga sudah ada (di Alor). Kita akan produksi banyak untuk kebutuhan kosmetik. Minyak Marungga ini nanti saya bawa promosi di luar negeri dengan biaya sendiri,” tutur ibunda Thesa Djobo itu.
Ketua PPK Alor itu berkomitmen, Periode keduanya, ia akan terus menjalin kerjasama bantuan luar negeri untuk meningkatkan pelayanan kemanusiaan di Kabupaten Alor.
PMI Butuh Gedung Baru
Ditanya tantangan ke depan, Beth mengaku saat ini PMI Alor membutuhkan gedung baru dan fasilitasnya sebagai sekretariat. Itu sebabnya dia sudah berkoordinasi dengan kekasihnya Bupati Amon Djobo untuk membeli tanah pembangunan kantor baru PMI.
“Kita butuh kantor baru. Kantor di Mutiara itu terlalu sempit. Susah kita beraktivitas. Saya sudah koordinasi dengan pemerintah, dengan Bupati, supaya pengadaan kantor baru. Nanti kita di sebelah lapangan gor saja. Itu masih kosong, bisa kita pakai. Kita usul, semoga tahun depan sudah dibangun. Selain kantor, kita butuh komputer-komputer. Semua itu perlu. Kan yang ada sekarang hanya beberapa saja dan sudah lama. Nanti kita usul beli baru,” jelasnya.
Beth meminta dukungan atau bantuan APBD dari pemerintah untuk membantu sukseskan program-program di Periode 2020-2025. Karena program PMI semuanya selaras dengan visi Bupati/Wabup; Alor Sehat, Alor Pintar dan Alor Kenyang.
“Kita butuh dana sekitar Rp.500 juta. Nah, pengurus PMI di DPRD ada om Ray Atabui dan kawan-kawan. Kita harap bisa perjuangkan anggarannya untuk PMI. Nanti kami usul lewat bidang Kesra. Karena kegiatan PMI sangat mendukung visi; Alor Sehat, Alor Pintar dan Alor Kenyang,” tutur Beth sambil mengaku tahun 2020 Alor akan jadi tuan rumah Rapat PMI se-NTT bahas program strategis PMI NTT.
PMI Perlu Disiplin Waktu dan Profesional
Wakil Ketua PMI Alor Periode 2014-2019 Denny Lalitan ikut beri saran kepada kepengurusan PMI Periode 2020-2025. Bagi Denny, hal yang paling penting dilakukan pengurus baru adalah komitmen disiplin waktu dan bekerja profesional.
“Saran saya pertama, ke depan ya pengurus baru perlu disiplin waktu. Rapat-rapat harus dimulai tepat waktu. Kita harus bisa memulai dari hal kecil itu. Selama ini kan molor-molor. Itu tidak baik,” kata Denny yang sudah tiga periode pengurus di PMI Alor.
“Hal kedua, saran saya, pengurus harus kerja profesional. Ini pekerjaan kemanusian jadi kita harus betul-betul mendedikasikan diri untuk kemanusiaan. Di PMI kerja relawan. Kita akan diuji profesionalisme dan pengabdian kita untuk menolong banyak orang. Saya yakin Tuhan berkati teman-teman semua yang mengabdi di PMI Alor,” tutup Denny yang tidak ingin berpengurus lagi dengan alasan kaderisasi.
Diketahui sidang Muskab PMI Alor dihadiri Ketua PMI NTT Guido Fulbertus, Asisten I Amirullah, SH, Dandim 1622 Alor dan utusan PMI Kecamatan.
Pimpinan sidang Muskab; Darwin Anwar, Euis Arnesa dibantu satu orang utusan dari unsur PMI Kecamatan berhasil memandu terbentuknya komposisi struktur pengurus baru PMI Periode 2020-2025. (*dm).