Kalabahi –
Persaingan Liga Dandut Indonesia (LIDA) 2020, makin ketat. Satu-satuntya peserta yang ikut tersenggol di Panggung LIDA Indonesia adalah Hamid Haan.
Wakil NTT itu tereliminasi karena mendapat voting terendah 24,81% dari Didi asal Sumatera Utara 27,16% di babak 12 besar yang disiarkan langsung televisi Indosiar pada Selasa 31 Maret 2020.
Hamid akhirnya pulang kampung di Alor Provinsi NTT pada hari ini Sabtu (4/4/2020. Namun, kepulangan Hamid menulai kontroversi karena ada ribuan warga Alor yang menjemputnya di tengah mewabahnya virus corona (covid-19) di tanah air.
Pria asal Bota Kecamatan Alor Barat Laut (ABAL) itu tiba di Bandara Mali tadi pagi sekitar pukul 10.00 wita. Ribuan warga Alor berbondong-bondong berdiri di samping badan jalan umum menyambut kedatangan Hamid. Ada juga ratusan orang berkendara roda dua dan empat menjemputnya di Bandara Mali.
Sepanjang jalan Kota Kalabahi hingga jalur ABAL dipenuhi manusia. Ada anak-anak, remaja, dewasa, mereka melambaikan tangan ketika mobil yang ditumpangi Hamid melewati sepanjang jalan. Animo warga sangat besar menyaksikan kedatangan artis favoritnya itu. Mereka penasaran ingin melihat Hamid secara dekat.
Setibanya Hamid di Bota Desa Alila Selatan, warga mebludak berkumpul di rumah Hamid. Ada warga yang terpaksa memanjat pohon hanya untuk melihat Hamid yang dikawal aparat kepolisian.
Hamid dijemput Ketua DPRD Alor Enny Anggrek, Camat Alor Barat Laut Debrina Lelang dan Kabag OPS Polres Alor Dominggus Sigakole. Mereka mengantarkan Hamid hingga ke kediamannya di Bota.
Hamid tampil memukau di panggung LIDA 2020. Cengkok suara dangdutnya membuat ia berhasil lolos ke babak 12 besar. Selain suaranya, Hamid juga memamerkan budaya Alor setiap kali tampil di panggung LIDA. (*dm).