Ans Takalapeta Minta Hindari Politik ‘Gunung Pantai’

Ir. Ansgerius Takalapeta
Ir. Ansgerius Takalapeta

Kalabahi –

Politisi senior partai Golkar Ir. Ansgerius Takalapeta meminta semua pihak tidak termakan isu politik ‘gunung – pantai’ atau isu agama (Kristen-Islam) yang sering dihembuskan Parpol lain jelang Pemilu. Bekas Bupati Alor dua periode itu menyebut, jaman sudah berubah dan isu ‘gunung – pantai’ tak lagi relevan dimainkan di panggung politik Alor.

“Itu memang jaman sudah berubah. Berubah jauh. Nah, sekarang kita harus menguasai (pemilih) milenial. Itu saja,” kata Ans sapaan Ansgerius, Minggu (26/7) di Simphony Hotel, Kalabahi.

Ans mengatakan, isu ‘gunung-pantai’ merupakan strategi yang sering dipakai Parpol lain merebut kekuasaan jelang Pemilu. Hal tersebut kata Ans tak sepatutnya demikian.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/07/26/mungkinkah-golkar-usung-pally-singh-di-pilkada-alor-begini-kata-laka-lena/

Meskipun Sulaiman Singh menjadi satu-satunya Ketua Golkar Alor pertama yang beragama Islam, Ans yakin isu ‘gunung – pantai’ (Kader Kristen-Islam) tak bakal pengaruhi suara Golkar di Pileg maupun Pilkada mendatang. Sebab, pola pendekatan Sulaiman Singh diyakini mampu diterima seluruh kalangan masyarakat Alor.

“(Isu ‘gunung-pantai) Itu pasti menjadi bahan kampanye partai politik lain. Kita sekarang, pak Singh (Ketua Golkar Alor pertama beragama Islam) punya tampilan itu kalau pola yang sekarang dia pakai itu dia terus pendekatan sampai di (gunung) maka akan terhapus dengan sendirinya pola itu (gunung pantai),” katanya.

“Karena itu pak Singh dengan teman-teman ini coba pendekatannya turun terus (di masyarakat). Apalagi pak Singh sebagai pribadi, kalau dia bisa jalan semua dengan tugas sekalian jalan, itu akan dinetralisir,” ujar Ans, optimis.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/07/25/sulaiman-singh-terpilih-pimpin-golkar-alor/

Ans yakin bila Ketua Golkar Alor Sulaiman Singh mampu menjaga stabilitas politik dengan intens kunjungi masyarakat maka dengan sendirinya akan menghilangkan stigma politik ‘gunung-pantai’.

“(Ketua Golkar dari kalangan Islam) Ini kan suatu hal yang baru. Karena itu pak Singh punya tanggung jawab untuk mengeliminir sisi itu sehingga (itu bisa dihilangkan),” sambung Ans yang pernah menjabat Anggota DPRD NTT dua periode.

Ia menambahkan, partai Golkar kali ini akan di isi komposisi struktur 40% perempuan dan 50% kader muda. Pertimbangan perempuan dan kader milenial sangat perlu dengan pertimbangan bahwa populasi kader tua semakin sedikit.

Ans juga menerangkan, Golkar akan konsolidasi perkuat struktur pengurus kecamatan. DPD II dipastikan akan menggelar Muscab di sejumlah pengurus kecamatan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/07/18/temuan-irda-kerugian-negara-kasus-korupsi-raskin-desa-tude-capai-156-ton/

Pengurus DPD II Alor diminta konsen konsolidasi perkuat basis struktur kecamatan dan desa karena hanya dengan begitu Golkar akan kembali jaya seperti pada masa lampau.

Hal yang sama pun disampaikan Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi NTT Melky Laka Lena. Melky menegaskan, isu politik sektarian tak lagi relevan di panggung politik tanah air. Karena itu terpilihnya Sulaiman Singh menjadi Ketua Golkar Alor, menjadi bukti bahwa Golkar konsisten menjaga keberagaman di Indonesia khususnya di Alor.

Laka Lena minta ke depan, semua parpol dan masyarakat mengedepankan prinsip politik substansial. Hanya dengan begitu pesta politik akan diwarnai gagasan-gagasan cemerlang untuk memecah masalah pembangunan daerah.

Ketua PDD II Golkar Alor Sulaiman Singh berjanji, dirinya akan konsen konsolidasi basis masa Golkar hingga ke kecamatan dan desa. Konsolidasi perkuat struktur internal tersebut dipastikan akan berjalan selama 6 bulan pasca pelantikan.

Sulaiman juga akan merangkul seluruh kekuatan Golkar untuk bersatu memenangkan Pemilu dan Pilkada Alor mendatang.

Tonton videonya:

(*dm).