Viral, Ratusan Massa Membludak di Expo Alor

Kerumunan massa di arena Expo Alor. (Foto: FB Abdurrahman).
Kerumunan massa di arena Expo Alor. (Foto: FB Abdurrahman).

Kalabahi –

Pemerintah Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, nekat menggelar Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII di tengah pandemi Covid-19. Kegiatan itu dilakukan dengan maksud menjaga stabilitas ekonomi masyarakat yang anjlok gara-gara wabah virus corona.

Meskipun kegiatan Expo dan Alor Karnaval digelar dengan perketat protokol kesehatan namun masih banyak warga yang terlihat berkerumunan di arena Expo persisnya di tengah Stadion Mini Kalabahi.

Kerumunan warga tersebut menjadi viral di media sosial sejak hari kedua acara itu dibuka dan dihadiri pula Kepala Biro Ekonomi dan Kerjasama Setda Propinsi NTT Dr. Lery Rupidara,M.Si.

Foto-foto tersebut awalnya di posting akun Facebook Opa Safrudin Tonu pada Rabu (30/9) dengan menulis: “sa su bilang apa, #SUPERMAN dan #BOSMAN juga tidak sanggup ator kk dong pung protokoler jaga jarak lucu2 tu.”

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/28/jelang-pembukaan-expo-hasil-swab-1-pasien-di-alor-masih-positif/

Postingan Opa Safrudin Tonu: https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=3040981439341368&id=100002886256815&_rdc=1&_rdr

Postingan itu menulai beragam komentar, di antaranya:

Jail Thedoctor: “Perketat prokes c19, hanya di ambang pintu masuk saja, selepas di dalam sapa mo help.”

“Kaka Opa Punya Hati kecil talalu kecil jadi mungkin 12 jam kedepan expo alor tdk tutup lah,” tulis akun Boma Jeremy Lelangulu.

Foto-toto tersebut juga di posting akun Facebook Abdurrahman, Rabu (30/9). Ia menulis: “Foto dan vidio expo alor sudah mulai di viralkan ke media sebentar lagi rame di media televisi dan elektronik. Ini baru betul. Kita mau lihat reaksi bupati kepala parawisata alor.”

Postingan itu melampirkan foto-foto ratusan massa yang mebludak di arena Expo Alor dan Alor Karnaval di Stadion Mini Kalabahi, malam.

Postingan tersebut menuai berbagai tanggapan, antara lain:

Akun Sokan Teibang: “Bupati hanya mau pulihkan rasa takut Orang Alor terhadap Corona. Kita saja yg baru kaget padahal selama ini ada banyak sekali pesta dll yg mengumpulkan banyak orang tapi kita diamkan. Mari kita ajak masyarakat bersahabat dengan Corona.”

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/27/expo-di-tengah-pandemi-ujian-visi-alor-sehat/

Nury Modok Lani: Sokan Teibang, hiduplah berdampingam dng virus krn dr dlu Virus it sdah ada d sekeliling kita…D sini kita bisa tau bagaimna cara unk memperlakukan virus it agař tdak dampak nya pda diri kita…God luck abang.”

“Kta cuma bisa berdoa sja supaya Alor jgn ad corona,” tulis akun Nicky Aldero.

Komentar tersebut dibalas akun Abdurrahman: “Setelah expo alor kita lihat dampaknya apakah lebih banyak dampak buruknya atau sebaliknya bersahabat sama corona mesti menjaga protokol kesehatan. ini yg di dalam expo alor saja kerumunam masa berdempet dempetan banyak yg tidak pake masker…apa kah ini mendidik masyarakat alor.ironis sekali.”

Rajab Arkiang: “Tdk usa di besar besarkan lah semasih Alor masih Aman terkendali, jadi jangan terlalu besar besarkan dgn covid,,, mati itu sdh merupakan takdir bao sdh lah,, aman aman sa,,,.”

Postingan Abdurrahman: https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=170507271369771&id=100052314961263&_rdc=1&_rdr

Abdurrahman yang dihubungi media ini di Jakarta membenarkan postingannya tentang kerumunan warga di arena Expo Alor. Ia mengaku khawatir kerumunan tersebut berpotensi menimbulkan cluster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Alor.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/27/sejumlah-fraksi-dprd-alor-tolak-expo/

“Terus terang saya orang Alor di Jakarta ini sangat khawatir. Kami di sini hidup di tengah Covid. Jadi kalau melihat foto-foto beredar begitu kami sangat khawatir akan ada potensi cluster baru virus corona di sana,” katanya, dihubungi Kamis (1/10).

Abdulrahman menyesalkan sikap Pemerintah Kabupaten Alor yang nekat menggelar Expo Alor meski di tengah pandemi. Ia harap ke depan kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan banyak orang perlu dikaji kembali karena berpotensi muncul cluster baru.

“Expo untuk kegiatan ekonomi itu penting juga tetapi itu kebijakan yang tidak bijak. Kan masih ada cara lain mendorong ekonomi masyarakat kita. Saya harap ke depan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang seperti Expo ini ditiadakan semua. Kami hidup di Jakarta, Jakarta masih PSBB, jadi kami tahu persis bagaimana bahayanya virus ini,” ujarnya.

“Alor juga Rumah Sakit semuanya fasilitas tidak mendukung. Kalau ada apa-apa tentu pemerintah akan kesulitan menghadapinya. Jakarta saja orang sulit karena setiap hari angka kasusnya bertambah terus. Kita hargai Bupati tapi kebijakannya seperti ini kita perlu ingatkan agar beliau lebih berhati-hati ke depan dalam membuat keputusan,” pungkas pria asal Alor itu.

Baca juga: https://tribuanapos.net/2020/09/26/aktivis-kesal-30-anggota-dprd-alor-ke-luar-daerah-di-masa-wabah-virus/

Bupati Tutup Expo Alor Hari Ini

Pemerintah Kabupaten Alor resmi mengumumkan akan menutup Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII pada hari ini Kamis 1 Oktober 2020, malam. Keputusan ini dimajukan dari jadwal seharusnya ditutup pada 3 Oktober.

Informasi penutupan Expo tersebut diumumkan langsung Bupati Alor Drs. Amon Djobo di ruang kerjanya, Rabu (30/9).

“Kami dari Pemerintah Daerah melihat, bahwa Expo kali ini berjalan dengan baik. Segala persiapan pun dilakukan dengan baik. Namun kami harus tetap menyampaikan bahwa penutupan Expo akan dipercepat dari rencana semula tanggal 3 Oktober dimajukan menjadi besok malam tanggal 1 Oktober 2020,” kata Amon dikutip kartakita.com.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/26/expo-dan-karnaval-alor-di-tengah-pandemi-perlukah/

Bupati menjelaskan, alasan Expo Alor dan Alor Karnaval akan ditutup pada Kamis (1/10) malam karena peserta yang datang dari 17 kecamatan harus pulang menyiapkan lahan pertaniannya menghadapi musim tanam.

Ia juga menegaskan, penutupan Expo dimajukan ini bukan karena pemerintah takut corona menyebar dan bukan pula karena isu kontroversi yang beredar di masyarakat. Keputusan ini murni sudah dipertimbangkan secara baik demi untuk kepentingan masyarakat Alor.

“Kami merasa cukup 3 hari Expo digelar kemudian selanjutnya (masyarakat) harus kembali dan bekerja mempersiapkan masa tanam untuk tahun 2020/2021,” pungkasnya.

Sebelumnya, Amon Djobo menegaskan, dirinya siap mundur dari jabatan Bupati Alor bila ada warga yang terpapar virus corona di Expo. Sikap Bupati Amon tersebut dianggap sebagian orang, lebih mengutamakan jabatannya ketimbang mengedepankan aspek keselamatan rakyatnya dari bahaya corona. (*dm).