Papua –
Presiden RI Ir. Joko Widodo membuka Kongres XXXVII di Kota Injil Monokwari Papua Barat, Selasa (24/11/2020) siang ini. Sambutannya Presiden mengangkat isu peluang dan tantangan dunia kerja nasional di era industri 4.0.
Jokowi lalu meminta GMKI beri masukan atas 40 Peraturan Pemerintah (PP) dan 4 Peraturan Presiden (Perpres) turunan Undang-undang (UU) Cipta Kerja yang sedang disusun pemerintah.
Presiden mengatakan, dunia saat ini mengalami transformasi yang luar biasa. Perubahan yang luar biasa akibat dari disrupsi teknologi dan hypercompetition. Disrupsi teknologi telah mengubah semua lanskap kehidupan kita.
Refolusi industri 4.0 telah mendisrupsi kehidupan kita. Digitalisasi mendisrupsikan kehidupan social, kehidupan politik dan kehidupan ekonomi yang semakin mengalami percepatan akibat pandemi covid-19, termasuk di kehidupan mahasiswa.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/23/jejak-tradisi-makan-daging-tikus-suku-abui-di-alor-ntt/
Kemudian persaingan antar Negara semakin tinggi. Bukan hanya kompetisi tetapi hypercompetition. Persaingan yang melibatkan lintas actor di semua lini kehidupan.
“Kita harus memperkuat konsolidasi kekuatan Nasional agar kita semakin kokoh. Dan kita harus meingkatkan kecepatan, meningkatkan efisiensi, meningkatkan inovasi dan kreatifitas agar kita bisa jadi pemenang,” kata Presiden Jokowi via zoom dari Istana Merdeka, Jakarta, dikutip youtobe GMKI channel.
“Saya mengajak GMKI berbagi tugas. Pemerintah sedang melakukan transformasi besar-besaran. Saya mengajak para mahasiswa untuk juga melakukan transformasi secara sinergis dan terkonsolidasi untuk membangun kekuatan Indonesia memenangkan hypercompetition sekarang ini,” lanjut Jokowi.
Pemerintah telah melakukan serangkaian upaya transformasi structural. Presiden minta kita tidak bisa melakukan cara-cara kerja lama yang rumit, yang birokratis, yang tidak efisien.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/23/lendola-menuju-desa-digital/
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/16/sidang-paripurna-dprd-alor-ricuh/
Jokowi mengajak segenap keluarga besar GMKI, harus bekerja mengembangkan cara-cara baru yang cepat, yang inovatif untuk memecahkan masalah besar bangsa, terutama masalah yang dihadapi oleh anak muda, oleh mahasiswa yaitu masalah peluang kerja. Peluang kerja yang sangat layak yang membawa kemajuan Indonesia.
“Itulah pertimbangan besar diterbitkannya UU Cipta Kerja. Sebuah reformasi structural yang kita inisiasi sendiri. Inisiatif dari kita sendiri. Bukan diisiasi oleh IMF atau Word Bank seperti tahun 1998 dulu,” ujarnya.
Melalui UU Cipta Kerja, pemerintah telah mensinergikan regulasi yang tumpang tindih. Pemerintah memangkas prosedur-prosedur yang berbelit-belit. Dan melalui Undang-undang Cipta Kerja, Presiden ingin memudahkan pelaku usaha mikro dan kecil untuk membuka usaha-usaha baru.
“Perizinan usaha untuk UMK tidak diperlukan lagi. Cukup pendaftaran saja. Sangat simpel. Termasuk juga dalam kaitannya dengan AMDAL, dimana kita lebih menekankan pada pelaksanaan. Semuanya diintegrasikan dalam sistem perizinan secara elektronik untuk mencegah pungutan-pungutan liar,” tutur Jokowi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/22/thresher-shark-conservation-champion-membuka-pendaftaran-praktisi-konservasi-laut-di-alor/
“Saat ini pemerintah sedang mempersiapkan regulasi turunannya (UU Cipta Kerja), berupa 40 PP dan 4 Perpres. Berikan masukan. Tolong berikan masukan agar tepat, agar sesuai dengan tujuan utama kita untuk meningkatkan mempercepat tujuan usaha kita terutama usaha kecil, usaha mikro, usaha menengah dan menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya yang sangat layak bagi generasi muda kita serta memenangkan persaingan blobal yang sangat ketat,” sambung Jokowi.
Presiden yakin GMKI pasti bisa ikut mengambil langkah-langkah transformatif besar dalam menghadapi desrupsi, memenangkan hypercompetition.
Sebagai kalangan muda terdidik, Presiden minta GMKI turut andil memberikan pemikiran solusi, inovasi, kreatifitas, dan karya nyata bagi kemajuan bangsa.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/21/kpai-tiba-di-alor-pantau-korban-persetubuhan-anak-di-bmkg/
Presiden juga meminta GMKI ikut mengawal kebijakan pemerintah untuk memecahkan masalah-masalah social serta memanfaatkan kreatifitas kewirausahaan dan inovasi digital yang kuat di kalangan mahasiswa.
“Sebagai kelompok aktivis yang sangat berpengalaman, saya yakin para mahasiswa bisa menjadi perekat kekuatan bangsa, perekat nilai-nilai kebangsaan sesuai idiologi Pancasila kita, perekat inovasi dan kreatifitas nasional untuk terus memperkuat fondasi kebangsaan dan energi untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan,” ungkapnya.
“Saya yakin energi gerakan mahasiswa sangatlah berlimpah. Saya mengajak saudara-saudara untuk berlayar bersama dalam gelombang besar transformasi Nasional yang sedang kita gerakan sekarang ini,” tutup Presiden Jokowi.
Mantan Walikota Solo itu kemudian membuka Kongres GMKI XXXVII dengan resmi disambut aplaus meriah dari peserta 107 cabang, undangan dan Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan dari Hote Aston Niu, Kota Injil Monokwari. (*dm).