Kongres Papua, Ketum Tegaskan GMKI Dukung Pemerintah Tapi Juga Kritik

Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Korneles Galanjinjinay sampaikan pidato di acara pembukaan Kongres GMKI XXXVII, Selasa (24/11) di Hotel Aston Niu Kota Injil Monokwari, Papua Barat.
Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Korneles Galanjinjinay sampaikan pidato di acara pembukaan Kongres GMKI XXXVII, Selasa (24/11) di Hotel Aston Niu Kota Injil Monokwari, Papua Barat.

Monokwari, Papua Barat –

Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Korneles Galanjinjinay menegaskan, GMKI akan tetap konsisten mengawal seluruh agenda pembangunan yang berpihak pada kepentingan nasional. Bila ada kebijakan yang melenceng maka GMKI akan mengkritik dan mengingatkan pemerintah.

Demikian dikatakan Kornels dalam sambutannya di acara pembukaan Kongres GMKI XXXVII, Selasa (24/11) di Hotel Aston Niu Kota Injil Monokwari, Papua Barat.

“Kehadiran GMKI dari waktu ke waktu ini juga tentu mengawal agenda-agenda pemerintahan, agenda kenegaraan dan kebangsaan kita. Sebagai organisasi pergerakan, GMKI terus mengkritisi segala kebijakan peraturan yang menyimpang daripada sendi-sendi kehidupan berbangsa dan tidak pro rakyat. Itu makna kehadiran GMKI mengawal seluruh agenda kebangsaan itu,” kata Korneles di hadapan peserta Kongres.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/24/jokowi-buka-kongres-gmki-di-papua-barat/

Kongres kali ini dihadiri 107 cabang GMKI se-tanah air. Turut hadir di acara itu, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Presiden Joko Widodo yang menyaksikan langsung pembukaan Kongres melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta.

Ketum Korneles mengatakan, dalam sejarah pergerakan mahasiswa, GMKI merupakan organisasi yang lahir sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu pada tahun 1932.

Kiprahnya, GMKI telah banyak menciptakan kader-kader militan yang mampu dan bertanggung jawab yang mengabdi bagi bangsa dan negara dalam misi oikumenisme dan nasionalisme.

“Bapak Presiden, Bapak Gubernur, cikal bakal GMKI ini ada sejak sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sejak tahun 1932 GMKI sudah hadir, sebagaimana Bapak Presiden dan Bapak Gubernur, kita baca dalam pembacaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GMKI itu demikian,” ujarnya.

Baca juga: https://tribuanapos.net/2020/11/24/gubernur-papua-barat-ajak-gmki-jaga-tanah-papua-dan-nkri/

“Kehadiran GMKI sebagai organisasi kader, dalam perkembangan waktu, mempersiapkan pemimpin yang ahli dan bertanggungjawab dengan semangat oikumenisme dan nasionalisme. Jadi GMKI hadir menciptakan kader-kader yang bertanggung jawab membangun dan menjaga NKRI, Pancasila UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika,” lanjut Korneles.

“Jadi ini sudah banyak sekali anggota dan kader-kader GMKI tersebar di seluruh Indonesia untuk tentu mengawal pembangunan di Negara ini,” ungkapnya dirilis youtube GMKI channel.

Korneles berterima kasih kepada Presiden RI Ir. Joko Widodo dan Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan atas pembangunan yang sudah dilakukan secara masif di tanah air dan memberi dampak positif bagi masyarakat.

“GMKI mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Papua Barat. Saat ini perkembangannya begitu sangat maju,” ujar Ketum Korneles.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/23/jejak-tradisi-makan-daging-tikus-suku-abui-di-alor-ntt/

Meskipun di tengah pandemi Covid-19, GMKI sebagai organisasi pergerakan, dalam situasi sulit apapun, tetap bergerak maju dan terus berjuang membantu seluruh stakeholder pemerintah. GMKI akan mendukung semua kebijakan pemerintah dengan memastikan seluruh agenda pembangunan nasional berjalan baik tanpa hambatan.

“Di tengah Covid-19 ini GMKI memastikan bahwa seluruh agenda-agenda kebangsaan, termasuk agenda organisasi ini bisa berjalan lancar dan baik. Sebagaimana Bapak Presiden terus mengingatkan kita untuk terus bekerja di tengah Covid dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, ekonomi dan lainnya. Oleh sebab itu Kongres ini kita pastikan tetap berjalan dengan baik,” katanya.

Dalam situasi pandemi seperti ini GMKI mengambil peran untuk mendukung segala bentuk kebijakan-kebijakan yang telah diambil dengan mengevaluasi segala kebijakan yang sudah dilakukan.

Baca juga: https://tribuanapos.net/2020/11/23/lendola-menuju-desa-digital/
Ketum PP GMKI Korneles Galanjinjinay dan peserta Kongres foto bersama Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan di Selasa (24/11) di Hotel Aston Niu Kota Injil Monokwari.
Ketum PP GMKI Korneles Galanjinjinay dan peserta Kongres GMKI foto bersama Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan usai acara pembukaan Kongres di Hotel Aston Niu Kota Injil Monokwari, Selasa (24/11).

Selain itu, Korneles juga menceritakan bahwa lokasi Kongres GMKI ke XXXVII terpilih di Kota Injil Monokwari ini mencirikan bahwa GMKI sebagai organisasi Kristen.

Monokwari memang ditetapkan menjadi lokasi Kongres karena GMKI ingin menyampaikan pesan politik kepada semua komponen bangsa bahwa kekristenan sangat berkontribusi besar dalam pembangunan nasional.

“Pergumulan kita dua tahun yang lalu membawa kita untuk Kongres di kota Injil Monokwari Papua Barat untuk menceritakan kepada semua orang bahwa kontribusi dan pembangunan kekristenan di bangsa ini menjadi sesuatu yang sangat besar dari waktu ke waktu,” tegasnya.

“Mulai dari sejarah pendirian bangsa ini hingga hari ini, partisipasi dan kontribusi orang Kristen tentu sangat mendukung pembangunan-pembangunan yang sedang digalakkan atau dilakukan. Oleh sebab itu dari Kota Injil Monokwari, kita mulai dan beritakan itu bahwa kekristenan dan partisipasi orang Kristen untuk bangsa ini terus ada dan nyata dalam setiap sendi kehidupan,” sambung Korneles.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/22/thresher-shark-conservation-champion-membuka-pendaftaran-praktisi-konservasi-laut-di-alor/

Ketum memastikan bahwa Kongres kali ini para peserta akan mendiskusikan dan merumuskan berbagai macam isu dan kebijakan Negara untuk direkomendasikan kepada pemerintah. Ketum Korneles menegaskan GMKI akan terus bersama pemerintah melakukan agenda-agenda besar Negara.

“Teman-teman dari 107 cabang yang hadir, tentu mereka membawa sejumlah persoalan di daerah masing-masing. Di sinilah akan kita menggumuli dan menjadi rekomendasi pemikiran bagi Bapak Presiden dan Bapak Gubernur Papua Barat bahwa GMKI berpihak bagi mereka yang lemah dan tertindas. Karena itu maka GMKI tetap konsisten dan tegas dalam mengkritisi kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat,” tegasnya.

“Apalagi kalau kita bicara tentang Papua maka ada banyak sekali persoalan-persoalan yang belum selesai. Karena itu Kongres ini akan kita gunakan dengan baik untuk memastikan bahwa persoalan-persoalan Papua akan menjadi konsentrasi keseriusan daripada pemerintah pusat untuk berpihak kepada masyarakat di tanah Papua,” ungkapnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/16/sidang-paripurna-dprd-alor-ricuh/

Kongres GMKI hari ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Update perkembangan data terakhir, curva Covid-19 semakin naik dari hari ke hari. Karenanya, Korneles meminta seluruh peserta menerapkan protocol kesehatan yang ketat di arena Kongres.

Akhir sambutannya, Ketum mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan yang sudah mendukung Kongres GMKI ke XXXVII di Kota Injil, Monokwari. Ia berharap Kongres tahun ini melahirkan sejumlah pesan penting bagi kemajuan bangsa dan negara.

Diberitakan, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengucapkan selamat datang kepada peserta Kongres GMKI XXXVII di Kota Injil Monokwari.

Gubernur lalu mengapresiasi Pengurus Pusat GMKI Periode 2018-2020 yang memilih Kota Injil Monokwari sebagai lokasi kegiatan Kongres tahun ini.

Baca juga: https://tribuanapos.net/2020/10/13/tentang-robohnya-patung-yesus-di-jemaat-gmit-pniel-kolana/

Menurutnya, pilihan lokasi tersebut sangat tepat karena Monokwari merupakan tanah peradaban sejarah Injil pertama masuk tanah Papua Barat.

“Kongres ke XXXVII GMKI ini dilaksanakan di Monokwari Ibukota Provinsi Papua Barat. Monokwari bagi masyarakat Papua merupakan tanah peradaban, tanah di mana injil pertama sekali masuk tanah Papua melalui Carl William Otto dan juga John Godlif Hiester pada 5 Februari 1855,” ungkapnya.

“Dengan demikian, dengan doa sulung bagi tanah Papua, dengan nama Tuhan, kami menginjak tanah ini (karena) tanah ini sudah diberkati. Umat di atas tanah ini juga sudah diberkati. Kita semua sudah diberkati. Sekarang kita dituntut untuk memberi menjadi berkat bagi banyak orang,” ujarnya.

“Mewakili setiap cabang dalam pelaksanaan Kongres (GMKI) ini, kami akan melayani adik-adik yang telah datang di Monokwari. Selamat berkongres GMKI ke XXXVII di Kota Injil Monokwari,” pungkas Gubernur Mandacan dalam pidatonya di acara itu. (*dm).