Kalabahi –
Sejumlah Nelayan di Kabupaten Alor Provinsi NTT menemukan dua ekor Penyu yang tersangkut di jaringnya pada saat mencari ikan di perairan Teluk Mutiara, Sabtu 14 Agustus 2021.
Ketiga Nelayan tersebut adalah Mualim Prasong, Mahdi Prasong dan Safari Tana. Mereka kemudian melepaskan kembali dua ekor Penyu itu ke habitatnya di laut.
Aksi ketiga nelayan tersebut mendapat perhatian dari Wakil Ketua DPRD Alor Drs. Yulius Mantaon dengan memberikan penghargaan berupa sejumlah uang tunai.
Mualim Prasong sebelumnya mengisahkan, dua ekor Penyu yang dilepaskan tersebut memang tersangkut di jarring keluarganya, Mahdi Prasong dan Safari Tana ketika melaut pada Jumat (13/8).
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/14/sengketa-lahan-proyek-tpa-lembur-diadukan-ke-dprd-alor/
Ketika mereka membawa Penyu-penyu tersebut ke darat, Mualim pun kemudian meminta agar hewan laut yang mulai rerancam punah itu dilepaskan kembali ke habitatnya.
Permintaan Mualim tersebut disetujui oleh Mahdi Prasong dan Safari Tana. Kedua nelayan itu lalu meminta Mualim melepaskan sendiri ke laut Kadelang pada hari Sabtu (14/8) pagi-pagi.
Menurut Mualim, dua ekor Penyu yang dia lepaskan ke laut itu kira-kira berukuran panjang 1 meter, lebar 40 cm dan berat 30 kg.
“Kalau yang agak kecil itu yang panjang sekitar 40 cm, lebar 30 cm dan berat 20 kg,” kata Mualim ketika diwawancari wartawan, Sabtu (14/8/2021) di Kalabahi usai melepas Penyu.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/14/serobot-lahannya-warga-alor-cegat-proyek-tpa-sampah-lembur-senilai-rp-15-miliar/
Acara pelepasan dua ekor penyu dilakukan pada hari Sabtu pagi-pagi di pantai Kadelang Kelurahan Kalabahi Timur Kecamatan Teluk Mutiara.
Aksi itu turut disaksikan sejumlah nelayan dan keluarganya. Mereka nampak ikut bahagia karena dua penyu yang dilepaskan Mualim menunjukan atraksi berenang dengan penuh semangat.
Video aksi pelepasan dua ekor Penyu oleh Mulaim tersebut kemudian viral di media sosial jelang HUT RI ke 76 tahun, 17 Agustus 2021.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/12/polres-alor-tangkap-pelaku-pengrusakan-mobil-ambulance-maliang-pelaku-terancam-bui-5-tahun/
Dapat Penghargaan dari Wakil Ketua DPRD Alor
Wakil Ketua DPRD Alor Yulius Mantaon merespon positif aksi pelepasan dua ekor Penyu oleh Mualim Prasong.
Yulius yang kini juga menjabat Ketua Partai NasDem Kabupaten Alor itu kemudian mengundang Mualim Prasong, Mahdi Prasong dan Safari Tana untuk memberikan penghargaan.
Acara pemberian penghargaan dilakukan secara sederhana pada Selasa 17 Agustus sekitar pukul 12.30 WITA di Sekretariat Partai NasDem Kabupaten Alor, kompleks Padang Tekukur Kelurahan Mutiara, Kecamatan Teluk Mutiara.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/11/baru-semester-ii-swanti-sari-dopong-bangga-wakili-untrib-alor-dan-ntt-ke-kompetisi-nasional-mipa-2021/
Sapaan penyerahannya Yulius mengatakan kelompok nelayan Kedelang di Kelurahan Kalabahi Timur yang melepaskan penyu ke habitatnya sepatutnya harus diberi penghargaan khusus di momentum HUT RI ke 76.
Sebab mereka telah menunjukan kesadaran penuh akan pentingnya isu pelestarian alam dan laut beserta habitatnya yang dilindungi Undang-undang.
“Hari ini setelah saya mengikuti acara HUT RI di Lembur, saya mengundang Bapak Mualim Prasong, Mahdi Prasong dan Safari Tana di Sekretariat Partai NasDem untuk memberikan penghargaan karena sudah melepaskan dua ekor Penyu kembali ke habitanya,” kata Yulius, Selasa (17/8/21) di kantor Partai NasDem Alor, Padang Tekukur.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/07/ta-desa-alor-upah-proyek-air-sudah-bayar-tidak-ada-jual-beli-pipa-di-desa-wolwal/
Yulius mengatakan, hadiah yang diberikan kepada ketiga nelayan tersebut merupakan hadiah khusus Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan ke 76. Sebab menurutnya kemerdekaan harus dimiliki juga oleh semua makluk hidup di Indonesia.
Hadiah berupa uang tunai ini lanjut Yulius, diberikan kepada ketiga nelayan itu karena mereka dianggap sudah menunjukan kesadaran penuh akan pentingnya isu pelestarian dan konservasi alam perairan Alor-Pantar.
“Penghargaan ini menunjukan bahwa mereka nelayan kita ini sudah punya kesadaran penuh akan hewan langkah yang dilindungi Undang-undang. Hadiah berupa uang tunai ini saya berikan di moment HUT ke 76 hanya sekedar untuk memupuk dan meningkatkan kesadaran mereka menjaga biota laut kita,” ujarnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/06/kadin-alor-dan-psmti-donasi-alat-swab-test-antigen-ke-pemkab-alor/
“Jadi perayaan kemerdekaan ini bukan milik kita manusia saja yang menikmati kemerdekaan, tapi juga milik semua maklukh hidup di dunia dan di Negara kita. Banyak Negara-negara maju sudah menghormati hak hidup hewan. Kita juga harus maju dan lebih menghargai kehiduapan alam semesta kita,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Yulius Mantaon mengharapkan agar pemberian hadiah pada ketiga nelayan ini sekaligus memicu kesadaran bagi sesama nelayan yang lain supaya bila menemukan Penyu maupun hewan langkah lainnya di perairan Kabupaten Alor maka perlu dilepas ke habitatnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/06/catut-namanya-penyebab-kerusakan-jalan-provinsi-staf-pupr-alor-desak-kontraktor-pt-karya-baru-calisa-minta-maaf/
Ia pun menyampaikan komitmen politiknya untuk tetap kampanye membangun kesadaran nelayan dengan cara membeli Penyu-Penyu atau binatang langkah lainnya yang ditangkap nelayan ke depan.
“Kita harap berita ini bisa tersebar ke mana-mana supaya nelayan atau siapapun yang menemukan Penyu atau binatang langkah lain ya itu bisa sadar dan lepaskan kembali ke habitatnya. Ke depan kalau ada yang tangkap lagi Penyu atau binatang langkah lain yang dilindungi, harap bisa sampaikan ke saya supaya saya berikan penghargaan yang sama pada mereka. Kita harap semua pejabat dan PNS bisa melakukan hal yang sama. Pejabat dan PNS mereka harus menjadi pelaku jaga biota laut kita,” ajak Yulius.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/06/proyek-pipa-swakelola-air-bersih-di-desa-wolwal-alor-diduga-bermasalah/
Pelestarian lingkungan alam dan kelautan menjadi komitmen politik Yulius Mantaon semasa menjabat Anggota DPRD Alor sejak 2009 lalu. Yulius mengatakan, pemberian penghargaan sudah sering ia lakukan termasuk pada petani kopi, vanili yang berhasil mengembangkan usahanya.
Selain itu penghargaan yang sama pula dia diberikan kepada Danramil 1622-03/Maritaing Kecamatan Alor Timur atas keberhasilannya melindungi Rusa Alor yang terancam punah akibat penembakan liar oleh oknum tertentu. Penghargaan itu diberikan pada sekitar tahun 2016 lalu.
“Dulu saya kasih piagam penghargaan dan uang tunai kepada Danramil Alor Timur Pak Yohanis Malaipada karena dia berkomitmen menjaga Rusa di sana dari penembakan liar. Beliau saat ini bertugas di kantor Kodim 1622/Alor kalau tidak salah beliau Pasie Operasional sekarang. Sailahkan tanya orangnya saja,” kata Yulius.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/05/kadis-pupr-alor-perintah-perbaikan-proyek-jalan-ruas-maiwal-buraga/
“Penghargaan yang sama juga saya berikan kepada Kapolsek Alor Tengah Utara (ATU) waktu itu pak Mahdi Dejan atas prestasinya memproses cepat laporan-laporan masyarakat yang merusak lingkungan hidup, termasuk pembakaran hutan dan penambangan pasir liar di sana. Banyak orang dia kasih masuk penjara pada masa itu. Sekitar tahun 2017 saya lakukan itu. Sekarang Pak Dejan sudah jabat Kasat Reskrim di Polres TTS. Silahkan tanya, pasti dia ceritakan,” pungkasnya.
“Sudah banyak petani, masyarakat dan PNS yang dapat penghargaan dari saya. Jadi penghargaan-penghargaan seperti harus terus kita lakukan supaya ke depan semua pejabat harus lakukan ini. Karena ini cara membangun kesadaran yang baik, tidak bisa kita duduk omong-omong saja,” harap Yulius.
Akhirnya, Yulius menyampaikan selamat HUT ke 76. Semoga bangsa Indonesia bisa segera pulih dari pandemi Covid-19 dan hidup lebih menghormati kehidupan alam semesta dan segala isinya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/05/proyek-jalan-kabupaten-alor-ruas-maiwal-buraga-diduga-dikerjakan-tidak-bermutu/
Terima Kasih Waket DPRD Alor
Mualim Prasong, mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada Wakil Ketua DPRD Alor Yulius Mantaon atas penghargaan yang diberikannya. Mualim terkejut sebab dia tak menduga masih ada pejabat daerah punya kepedulian yang sama menjaga eksistem laut kita.
Nelayan berusia muda itu mengatakan pelepasan dua ekor Penyu yang dia lakukan tersebut merupakan upaya kesadaran penuh untuk menjaga pelestarian habitat Penyu Alor agar tidak punah.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/05/pulangkan-jenazah-dari-kupang-ke-alor-istri-alm-imanuel-ouw-sampaikan-terima-kasih-pada-gubernur-ntt/
Mualim juga tidak menyangka bahwa aksi pelepasan Penyu yang dia lakukan menjelang HUT RI ke 76 tahun mendapat apresiasi dan penghargaan dari Wakil Ketua DPRD Alor.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wakil Ketua DPRD Alor (Yulius Mantaon) yang telah memberikan apresiasi kepada kami selaku nelayan tradisional yang kebetulan memiliki kesadaran untuk melestarikan habitat Penyu dan hewan langkah lain di Alor. Ini akan menjadi semangat bagi kami untuk terus menjaga biota laut kita,” pungkasnya.
“Kami sangat bangga dan berterima kasih sekali karena ternyata masih ada orang-orang besar kita yang peduli kita nelayan kecil ini. Semoga ke depan, bukan hanya kita tetapi banyak nelayan di Kabupaten Alor punya kesadaran yang sama untuk terus melestarikan hewan-hewan langkah ini,” harap Mualim.
Tonton video detik-detik pelepasan Penyu oleh Mualim Prasong di pantai Kadelang hingga mendapat penghargaan dari Wakil Ketua DPRD Alor:
(*dm).