
Kalabahi Alor –
Dalam rangka meningkatkan kemampuan kelompok nelayan dan istri nelayan untuk mengatur keuangan usaha dan rumah tangga mereka, Thresher Shark Indonesia melanjutkan pelatihan literasi keuangan dan administrasi kelompok usaha.
Pelatihan ini mencakup; 1) Pelatihan Administrasi Kelompok Usaha; 2) Pelatihan Pengelolaan Keuangan dalam Rumah Tangga.
Pelatihan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Maret 2022, bertempat di Rumah Kepala Dusun 1, Desa Lewalu. Kemudian, pelatihan kedua dilaksanakan dari tanggal 22–24 Maret 2022, bertempat di Aula Kepala Desa Lewalu.
Kedua pelatihan ini difasilitasi Narasumber; Bar Mungkabel dan Klerci Takalapeta dari Kopdit Citra Hidup Tribuana (CHT) Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/07/05/imanuel-blegur-pimpin-partai-nasdem-alor-komposisi-strukturnya-ada-nama-amon-djobo/
Bar Mungkabel, memberikan materi pelatihan Administrasi Kelompok Usaha tentang Manajemen administrasi dalam suatu kelompok usaha UMKM.
Menurutnya, pelatihan ini sangat penting, karena peserta dilatih ketrampilan administrasi seperti perhitungan kebutuhan anggaran bahan-bahan produk olahan kelompok UMKM dan menentukan persentase keuntungan dari suatu produk yang dihasilkan.
Hal tersebut yang mendasari Thresher Shark Indonesia untuk mengadakan program pelatihan administrasi untuk kelompok – kelompok usaha kecil yang berfokus pada pengelolaan perikanan tuna pascatangkap.
Pelatihan Administrasi Kelompok Usaha ditujukan untuk kelompok-kelompok usaha kuliner ikan tuna yang memberdayakan istri nelayan dan perempuan Desa Lewalu. Namun, usaha yang sudah dijalankan memiliki beberapa kekurangan, seperti keuangan bisnis dan keuangan pribadi masih disatukan, dan harga produk yang ditawarkan belum dapat ditentukan.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/06/30/thresher-shark-indonesia-adakan-pelatihan-perikanan-berkelanjutan-untuk-nelayan-alor/
Adapun, pada pelatihan pertama, sebanyak 23 peserta, yang terdiri dari 2 wirausaha, 3 kaur Desa Lewalu, 5 mahasiswa dan 13 istri nelayan mendapatkan pelatihan terkait tata cara administrasi sederhana untuk modal usaha, jaringan kerja sama, keuntungan usaha, dan pembukuan dasar.
“Dengan adanya pelatihan administrasi kelompok usaha, kami sudah bisa menghitung, membagi, dan bisa tahu harga jual serta keuntungannya. Dengan ilmu yang kami dapat akan diterapkan oleh kami dan kelompok-kelompok usaha lainnya,” ungkap Murni Abdullah, Ketua Kelompok Usaha Abon Ikan Tuna.
Selanjutnya, pelatihan kedua ditujukan khusus untuk mantan istri nelayan hiu tikus. Igo Arionto, selaku Fasilitator Pemberdayaan Thresher Shark Indonesia mengungkapkan bahwa, “nelayan menyadari penghasilan mereka terbilang cukup besar, namun penghasilan tersebut habis begitu saja untuk membeli hal-hal yang tidak perlu, sehingga nelayan tidak bisa menabung. Untuk itu, pelatihan keuangan dalam rumah tangga perlu dilakukan.”
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/06/19/bkkbn-terus-gencar-tekan-angka-stunting-di-tts/
