Kalabahi – Bupati Alor Amon Djobo mengatakan, situasi dan tantangan pelayanan gereja ke depan akan semakin sulit di tengah krisis ekonomi global, nasional dan daerah.
Situasi krisis itu cukup dirasakan pemerintah daerah yang juga mengalami kesulitan yang sama dalam hal pembiayaan pembangunan daerah.
Untuk itu Amon Djobo meminta kepada peserta sidang Klasis ABAL untuk cermat dan bijak memilih Ketua Klasis Periode 2024-2027 yang bisa punya hubungan baik dengan pemerintah, swasta dan semua pihak agar bisa mendukung pelayanan gereja satu periode mendatang.
“Kalau bapak mama sudah tahu situasi keuangan serba sulit begini maka di persidangan Klasis ini lihat orang yang mau memimpin Klasis 4 tahun yang akan datang, orang itu harus punya kedekatan, punya hubungan baik dengan pemerintah dan semua pihak termasuk dengan sesama Klasis yang ada di Tribuana ini maupun dengan Basudara umat muslim dan agama-agama lain,” katanya.
“Ini saya minta ini. Karena ke depan gereja akan mengalami kesulitan. Pemerintah saja sudah begini sulit apalagi gereja. Jadi harus pilih pemimpin yang pintar cari uang untuk mendukung pelayanan gereja ke depan,” lanjut Amon ketika sambutan di pembukaan sidang Klasis ABAL, Senin (21/8) di Jemaat Tiberias O’oylah, Kokar.
Amon Djobo mengatakan, Pemerintah daerah kesulitan dalam pembiayaan daerah, termasuk biaya untuk mendukung aktivitas pelayanan gereja dan rumah ibadah yang lain. Untuk itu pemerintah kesulitan membantu panitia dalam mendukung kegiatan sidang Klasis tahun ini.
Bupati Amon menerangkan, APBD Alor 1 Triliun lebih ini sudah di-refocusing atau dipotong Rp 43 Miliar lebih, padahal banyak kegiatan sudah jalan, tinggal dua atau tiga bulan ke depan tutup tahun.
Bupati kemudian membandingkan perhatian pemerintah kepada panitia sidang Klasis ABAL 4 tahun lalu di Limarahing Pulau Pura dengan sidang Klasis di Kokar. Menurutnya situasianya berbeda sebab di Pulau Pura pemerintah cukup membantu Panitia karena belum mengalami krisis.
“Dua tiga tahun lalu kita ada sidang Klasis di Limarahing, Pulau Pura. Beda memang dengan sekarang di sini. Kesulitannya sangat luar biasa. Kami pemerintah juga sangat sulit jadi paling proposal masuk juga bisa bantu hanya Rp 15 juta saja, tidak lebih,” ujarnya.
Bupati Amon memuji Panitia Pelaksana Sidang Klasis ABAL bersama jemaat Tuberias O’oylah Kokar dan umat muslim yang berhasil mengumpulkan dana Rp 250 juta untuk kelancaran kegiatan Sidang Klasis tahun ini.
“Kalau Panitia di sini bisa dapat dana 250 juta ke atas itu sudah sangat luar biasa itu. Itu berkat yang melimpah sebenarnya. Di sidang Klasis yang lain tidak sampai 100 juta – 150 juta. Tapi kalau di Tuberias O’oylah Kokar ini sampai 250 kita itu surga terang benderang ada di Kokar ini. Amin. Sudah luar biasa itu. Panitia ini kita musti angkat dia menjadi Bupati Alor periode mendatang. Ya, karena pintar cari uang,” katanya.
“Kalau proposal masuk di Pemda kita bantu paling 15 juta. Lebih dari itu tidak akan mungkin. Nanti kami keluarga Djobo juga bantu tapi tidak banyak,” katanya sambil meminta Panitia menemuinya usai acara pembukaan sidang.
Bupati Amon berharap persidangan Klasis tahun ini bisa berjalan lancar dan penuh kekeluargaan. Ia tidak ingin forum persidangan Klasis ini hanya dipakai untuk berkelahi dan saling menjatuhkan satu dengan yang lain.
“Kalau ada yang punya niat datang sidang hanya mau berkelahi saja na berhenti sudah. Pulang saja. Saya harap sidang ini dapat berjalan dalam suasana kekeluargaan dan saling menghormati demi hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Amin,” ujar Amon Djobo. (*dm).