Kupang – Karya Leader Ismail keluar sebagai Juara I Sayembara Desain Logo Program Onboarding, Digitalisasi dan Kreativitas Sosial (BI-PRODUKS), sebuah program BI dalam pengembangan UMKM di NTT yang diinisiasi BI melaui kantor perwakilan NTT.
Pengumuman juara itu dilakukan setelah melewati penilaian dari dewan juri tim profesional desian grafis dan pihak Bank Indonesia (BI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pengumuman pemenang sekaligus pemberian hadiah lomba tersebut diumumkan dalam acara Exotic Tenun Fest (ETF) 2023 oleh BI perwakilan NTT yang berlangsung meriah di Lippo Plaza Kupang, Minggu (27/08) petang.
Desain Logo karya Leader Ismail yang juga seorang freelancer desain grafis serta instruktur desain grafis bagi lembaga pelatihan kerja di NTT itu terpilih sebagai juara I dalam Sayembara Desain Logo yang diikuti para peserta dari berbagai daerah di NTT.
Pemimpin umum/pemimpin perusahaan media Tribuana Pos (tribuanapos.net) ini bersama 4 finalis lainnya berhasil mendapatkan hadiah uang tunai, piala hingga sertifikat dari BI NTT.
Leader Ismail yang juga Founder UPDATE DESIGN Kupang yang sudah lebih dari 10 Tahun menggeluti bidang desian grafis ini menjelaskan, konsep desain logo ini terinspirasi dari Sasando, alat musik tradisional khas Pulau Rote – NTT yang dikenal hingga mancanegara.
Menariknya, konsep utama desain logo tersebut juga merepresentasikan Sasando yang kala itu dipopulerkan oleh Bank Indonesia (BI) melalui cetakan uang kertas pecahan Rp 5000,- emisi tahun 1992.
“Terlepas dari uang tersebut sudah ditarik dan dicabut oleh BI, namun boleh dibilang kala itu banyak orang luar NTT mengenal nama NTT umumnya dan Kabupaten Rote Ndao khususnya melaui uang kertas bergambar Sasando tersebut. Artinya BI telah berkontribusi nyata mempopulerkan Sasando khas pulau Rote – NTT sudah sejak tahun 1992,” ujar Leader Ismail kepada media ini usai pengumuman juara lomba di Kupang.
Tak hanya itu, ia mengatakan, sisi lain dari konsep Sasando juga mewakili BI NTT yang sementara menjalankan sebuah program bertajuk SASANDO DIA (Sante-Sante Omong Deng Media), sebuah program yang di dalamnya terdapat diskusi hingga Press Conferenc bersama para awak media.
“Secara pelafalan atau bunyi memang menarik, dan bagi BI NTT sendiri rupanya tetap mempertahankan kata SASANDO hingga meluncurkan program pun tetap mempertahankan ada kata Sasando,” ungkap putra asal Alor itu yang pernah menjadi salah satu dewan juri Sayembara Desain Logo PESPARANI Katolik Nasional di NTT.
“Sasando juga dikenal sebagai salah satu icon NTT seperti yang diimplementasikan melalui bangunan megah Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT di Jalan El Tari Kota Kupang, pusat Ibukota Provinsi NTT,” lanjut dia.
Dari berbagai perspektif ini, ia mengimplementasikan ide dan konsep Sasando dalam karyanya. Sementara filosofi di balik logo tersebut juga tersirat melalui semua elemen grafis dalam desain logo yang merepresentasikan BI NTT dalam merilis program bertajuk BI-PRODUKS.
“Sebenarnya sebuah karya desain itu merupakan hasil dari karya intelektual melalui proses pemikiran yang saya implementasikan dalam karya logo ini. Memang cukup melewati proses panjang bahkan melelahkan, mulai dari mengumpulkan ide dan konsep, melewati proses riset dari berbagai sumber, menuju tahap eksekusi atau proses desain dan akhirnya memperoleh hasil desain. Jadi dihimpun dari setiap proses pemikiran yang telah diwujudkan dalam kesatuan gambar, teks, ruang dan warna sehingga karya sebuah logo yang diciptakan itu benar-memiliki nilai visual dan story,” kata Leader sembari bangga pada karyanya.