Kalabahi- Sebanyak 30 guru bahasa Inggris di sekolah GMIT Yapenkris Pingdoling Alor mengikuti pelatihan kurikulum Cambridge oleh trainer dari vendor Mentari Grup. Pelatihan ini difokuskan pada metode pembelajaran kurikulum Cambridge berbasis internasional karena sekolah unggul GMIT sudah menerapkan kurikulum Cambridge.
Ketua Yapenkris Pingdoling Alor Dr. Fredrik Abia Kande mengatakan, pihaknya bekerja sama menghadirkan trainer Mentary Group melatih gurunya karena grup Mentari Grup ini adalah vendor pendidikan yang menjadi pemenang medali emas Cambridge kualifikasi.
Kurikulum Cambridge merupakan kurikulum yang diperkenalkan oleh Cambridge Assessment International Education, sebagai sebuah penyedia kurikulum yang memiliki kualifikasi internasional yang diakui secara global.
“Jadi kegiatan pengembangan profesional guru ini kita khusus untuk guru bahasa Inggris. Kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama Yapenkris Pingdoling Alor dengan salah satu vendor pendidikan di Jakarta yaitu Mentari Grup. Mentari Grup ini adalah vendor pendidikan yang menjadi pemenang medali emas untuk Cambridge kualifikasi. Jadi kualifikasi English Cambridge di Indonesia itu pemegang medali emasnya itu mentari grup,” kata Fredrik ketika membuka kegiatan pelatihan, Jumat (26/1) di Aula SMA Kristen 1 Kalabahi.
Menurutunya, trainer dari Mentary Group yang dihadirkan untuk pelatihan guru bahasa Inggris di Kabupaten Alor ini adalah; Aloysius Setian dan Ardiyarso Kurniawan.
Dr. Fredrik mengatakan, bermitra dengan Mentari Grup ini diharapkan mereka bisa memperkuat kapasitas guru-guru di sekolah GMIT Yapenkris Pingdoling Alor khusus yang sekolah unggul dari segi kualifikasi bahasa Inggrisnya.
“Metode yang nanti mereka adopsi dalam kegiatan pelatihan profesional ini adalah metode Cambridge. Itu metode belajar yang diakui secara internasional. Ini juga menjadi salah satu solusi terhadap kita punya permasalahan bahasa Inggris. Karena rata-rata siswa siswi di Indonesia itu sudah belajar bahasa Inggris dari primary school, dari sekolah dasar tapi sampai perguruan tinggi mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Itu persoalannya ada di metode belajar. Nah, Mentari Grup mereka punya solusi untuk itu,” ujarnya.
Dr. Fredrik mengungkapkan, kerja sama dengan Mentari Grup ini akan dilakukan selama dua tahun delapan bulan, hingga guru-gurunya bisa menerapkan pembelajaran kurikulum Cambridge.
“Jadi mereka punya pendampingan itu selama dua tahun delapan bulan sampai guru-guru kita bisa memahami betul-betul tentang cara belajar menggunakan kurikulum Cambridge,” tambah Fredrik.
Ia menambahkan, kegiatan ini sekalipun fokus pada empat sekolah unggul GMIT yaitu SD GMIT 01 Kalabahi, SD GMIT 007 Kabola, SMA Kristen 1 Kalabahi dan SMA Kristen 2 Kalabahi, tapi juga melibatkan guru-guru dari sejumlah sekolah GMIT di Pingdoling Alor.
“Jadi sekolah-sekolah GMIT yang tidak masuk sekolah unggulan pun bisa dapat imbas dari pengembangan kapasitas guru di sekolah-sekolah unggul,” katanya.
Vendor Mentari Grup, Aloisius Septian mengatakan pihaknya bangga bisa bekerja sama dengan Yapenkris Pingdoling Alor untuk melatih kurikulum Cambridge pada guru bahasa Inggris di Alor.
“Terima kasih pada Pak Fredrik Kande dan Yayasan Pendidikan Kristen di Majelis Sinode GMIT yang sudah kolaborasi dengan kami dalam rangka untuk pengembangan kualitas pembelajaran dan pendidikan,” katanya.
“Program ini kami lakukan sebagai keberlanjutan dari program prestasi, di mana kami fokus pada transformasi tenaga kependidikan, transformasi pembelajaran, transformasi pada peserta didik kita menuju transformasi kualitas sekolah,” lanjut dia.
Aloisius menjelaskan, kerja sama ini dilakukan bersama Yayasan Pendidikan Kristen sehingga secara kualitas, pendidikan Kristen juga bisa menyediakan layanan pendidikan yang bermutu sehingga bisa dirasakan oleh peserta didik dan pendidik di Alor, NTT.
Pelatihan selama dua hari ini akan dilakukan secara profesional sehingga ia harap para guru bisa mengikutinya secara baik sehingga bisa menerapkan pembelajaran Cambridge di sekolah GMIT.
Ketua Panitia Anderias Saitakela mengatakan, kerja sama pendidikan antara Yapenkris Pingdoling Alor dengan Mentari Grup ini difokuskan pada guru-guru di empat sekolah unggul GMIT. Ia bersyukur guru-guru bahasa Inggris di sekolah GMIT bisa mendapat ilmu langsung dari vendor cambridge terbaik di Indonesia.
“Kami bersyukur karena bapak ketua yayasan mendatangkan orang-orang dari Mentari Grup untuk melatih kami punya guru bahasa Inggris. Karena ke depan ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi kita sehingga guru-guru bahasa Inggris ini perlu diperkuat kapasitasnya,” katanya.
“Memang selama ini proses pembelajaran ini ada jalan tetapi metode yang pas untuk anak-anak ini yang tidak begitu baik, sehingga kita harapkan dengan adanya pelatihan ini kita bisa jauh lebih baik ke depan,” tambah Anderias yang pernah mendapat predikat guru terbaik di Kabupaten Alor.
Anderias mengatakan, kegiatan pelatihan ini dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 26-27 Januari 2024 di Aula SMA Kristen 01 Kalabahi. Sementara anggaran biaya semua bersumber dari sekolah-sekolah GMIT.
Noni Adewulan Astuti Morib, guru bahasa Ingris di SD GMIT 01 mengaku bangga bisa mengikuti kegiatan ini karena ada banyak ilmu yang didapat dari trainer Mentari Grup dalam pembelajaran Cumbridge. Noni memastikan bahwa ia akan menerapkan itu dalam pembelajaran di kelas.
“Saya sangat diberkati dengan ini kegiatan karena banyak hal baru yang saya dapat. Ini sangat membantu saya dalam melaksanakan tugas saya sebagai pengajar di sekolah. Kegiatan ini membuat saya akan lebih kreatif dalam hal menyiapkan metode dan media pembelajaran di kelas, dan begaimana saya bisa membuat suasana kelas itu menjadi aktif,” katanya.
Noni berharap, kegiatan pelatihan ini bisa terus dilakukan oleh Yapenkris Pingdoling Alor sampai mereka semua bisa berkembang jauh lebih baik dalam meningkatkan pembelajaran di kelas. (*dm).