Kalabahi- Caleg DPRD Kabupaten Alor dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil 1, Lis Dwi Setyowati, S.Pd optimis raih kursi di Pemilu tanggal 14 Februari 2024.
Istri dari mantan Asisten 3 Setda Alor almarhum Viktor Imang ini mengusung misi politiknya yaitu UMKM perempuan, gender, pendidikan, kesehatan khususnya pemberantasan stunting.
Lis adalah wanita kelahiran Nganjuk, Jawa Timur 01 Desember 1964. Di Nganjuk ia memulai profesinya sebagai guru sejak tahun 1985 di SMP Negeri 5 Nganjuk Jawa Timur.
Kerena berjodoh dengan alm Viktor Imang, akhirnya tahun 1987 mereka menikah. Kemudian bulan September 1988 ia mutasi pindah ke Alor jadi guru tetap di SMP Negeri 1 Kalabahi.
“26 tahun saya mengajar di SMP Negeri 1. Kemudian saya diangkat menjadi pengawas sekolah SMP dari tahun 2014. Sekitar 5 tahun saya jadi pengawas sekolah. Ada 36 sekolah di 17 kecamatan (belum termasuk ABAD Selatan yang baru mekar kecamatan),” kata Lis, Jumat 22 Desember 2023 di Kalabahi.
Lis mengucap syukur alhamdulillah kepada Tuhan karena meskipun medan Alor yang begitu berat, namun ia bisa berkarya, melewati dan mengakhiri masa tugasnya sebagai pengawas SMP di Dinas Pendidikan Kabupaten Alor dengan baik.
Setelah menjadi pengawas sekolah, Lis Dwi Setyowati kemudian mendapat mutasi dipercayakan oleh Bupati Amon Djobo sebagai Sekretaris Dinas Perindustrian Kabupaten Alor. Kurang lebih tiga tahun ia menjabat Sekretaris Dinas.
“Lalu ada mutasi, saya dipercayakan menjabat Kabag SDA di Setda Alor sampai pensiun sejak 1 Januari 2023. Alhamdulillah saya mengakhiri semua masa tugas saya dengan baik,” ujarnya.
Lis mengucapkan terima kasih kepada Bupati Amon Djobo dan Wabub alm Imran Duru yang telah mempercayakannya memimpin berbagai OPD strategis di pemerintahan Alor hingga mengakhiri masa pensiunnya dengan baik.
“Jadi mau ngomong soal kinerja, ya saya sudah dari tenaga fungsional pendidikan sebagai guru, sampai pada tenaga birokrasi, tenaga struktural. Semuanya saya sudah ngurus Alor ya,” katanya penuh bangga, sambil tersenyum.
Sudah 36 tahun Lis Dwi Setyowati hidup dan menjadi orang Alor sejak 23 tahun ia menikah dan pindah tugas hidup di Alor. Hasil pernikahan itu Lis dan alm Viktor Imang dikarunia dua orang putra dan satu orang putri.
Meskipun suaminya Viktor Imang telah meninggal dunia pada tanggal 22 November 2015 di Surabaya ketika masih aktif menjabat Kepala Badan Perbatasan Alor, Lis tetap single parent mengasuh, mendidik dan menyekolahkan ketiga anaknya hingga sukses di dunia kerja.
“Sejak Bapak meninggal, saya single parent urusin tiga anak kami, sampai anak yang sulung sudah jadi dokter, sekarang tugas di Puskesmas Mebung di Alor. Anak nomor dua itu nona juga sudah dokter di salah satu Klinik di Sidoarjo. Anak laki-laki bungsu itu sudah jadi Polisi tugas di Polda NTT,” katanya penuh haru.
Lis Dwi Setyowati menjelaskan bahwa awalnya dia tidak berniat masuk dunia politik. Namun dengan adanya modal besar dari pengalamannya berkarier di dunia pendidikan dan birokrasi, dan dengan melihat kondisi daerah maka ia memberanikan diri terjun ke dunia politik.
“Jadi saya itu dipinang oleh Parpol PAN Alor menjadi Caleg di Dapil 1 Kecamatan Teluk Mutiara Nomor Urut 1 ya. Jadi bukan saya yang meminang diri tapi Parpol PAN yang meminang saya loh,” ucapnya sambil tertawa.
Setelah dipinang PAN, Lis tetap memerlukan dukungan dan persetujuan dari tiga anaknya. Lis aktif berkonsultasi, anak-anak sebetulnya keberatan ia masuk dunia politik karena mereka inginkan sebaiknya ia istirahat menikmati masa pensiunnya.
“Anak saya dua sudah tuntas studi dan sekarang sudah menjadi dokter, satunya yang bungsu itu sudah jadi polisi. Jadi sebetulnya mereka keberatan saya masuk politik karena (menurut mereka) mau buat apalagi? Toh, dalam rumah semua anak-anak sudah sukses semua. Oleh sebab itu anak-anak bilang ya sudah mama tinggal duduk dan menikmati lihat kami,” katanya sambil tersenyum bangga pada anak-anaknya.
Meski demikian, Lis tetap bersih keras terjun ke dunia politik karena dorongannya adalah dorongan kinerja, tidak ada motivasi lain. Ia hanya berniat untuk membangun Alor, mengingat rumah tangganya sudah beres.
“Karena dalam rumah saya sudah beres maka saya berani untuk bertarung dalam pileg kali ini melalui partai PAN Dalil 1 nomor urut 1,” katanya sambil optimis raih kursi di Pemilu tanggal 14 Februari nanti.
Lis Dwi Setyowati mengungkapkan misi politiknya jika terpilih di Pemilu 2024 menjadi Anggota DPRD Alor Periode 2024-2029. Berbekal pengalamannya di bidang pendidikan dan birokrasi ini yang membuat Lis ingin memperjuangkan kebijakan anggaran untuk peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, UMKM perempuan, dan gender.
“Saya sebetulnya sudah siap jika terpilih nanti saya mau ditaruh di komisi yang menangani bidang pendidikan, kesehatan, sosial kemasyarakatan ya saya sebetulnya sudah siap. Jadi misalnya pendidikan itu kita harus fokus bangun kualitasnya. Karena anggaran pendidikan besar tapi kita masih fokus bangun infrastrukturnya. Kalau infrastruktur baik tapi isi dalamnya tidak berkualitas ya sama saja kan. Saya juga siap mau di Komisi yang menangani UMKM dan perdagangan. Perdagangan itu kita mempromosikan hasil alam Alor,” katanya.
“UMKM ini saya sebetulnya akan fokus pada usaha jasa perempuan. Contoh, salon kecantikan, jahit menjahit, laundry yang sekarang lagi membuming. Itu kan perlu suntikan dana agar geliat ekonomi kita makin tumbuh, dan meningkatkan PAD bagi daerah,” lanjut istri mantan Kadis Pariwisata Alor alm Viktor Imang itu.
Selain itu, mantan Sekretaris Dharma Wanita Alor itu juga akan memperjuangkan pemberdayaan ekonomi yang berbasis pada gender karena semasa aktif di birokrasi, ia termasuk salah satu birokrat perempuan yang selalu mengagungkan kesetaraan gender di pemerintahan dan masyarakat.
Ia pun menginginkan jika terpilih sebagai Anggota DPRD nanti, ia akan konsen memperjuangkan ekonomi dan hak-hak perempuan, termasuk hak menyusui anak di tempat-tempat umum dan di kantor pemerintahan. Ia berkomitmen besar memperjuangkan hak dan kesejahteraan perempuan agar mencegah angka kasus kekerasan pada perempuan karena faktor ekonomi lemah.
“Ya, misalnya di (kantor-kantor) pemerintahan itu perlu ada ruangan khusus bagi perempuan untuk menyusui anaknya. Jangan hanya sediakan ruangan bagi laki-laki merokok saja, tapi kita perempuan juga harus punya tempat menyusui anak. Masa perempuan mau eksploitasi susunya dilihat orang, kan nggak baik. Jadi kita harus adil dalam setiap kebijakan politik. Saya akan memperjuangkan itu karena hanya kita perempuan yang bisa tahu memperjuangkan hak perempuan di DPRD,” ujarnya sambil tersenyum.
Misi politik lainnya, Lis akan konsen pada masalah anak stunting di Kabupaten Alor yang kini masih mencapai angka 10%. Menurutnya, anak-anak Alor harus bebas dari masalah stunting agar Alor bisa benar-benar capai bonus demografi di tahun 2045.
“Program unggulan saya yang lain itu peduli pada (anak-anak) stunting. Ini penting sekali karena saya perempuan sendiri yang mengurus anak-anak saya sampai sukses jadi saya paham betul bagaimana masalah keluarga, masalah rumah tangga, masalah anak-anak. Jadi daerah yang kuat ya harus memperhatikan anak, terutama sumber gizinya, dan gizi pada ibunya. Semua itu butuh pendidikan dan ekonomi perempuan yang kuat,” tambah Lis.
Lis mengungkapkan, semua perjuangkan politik untuk kepentingan perempuan ini hanya bisa dilakukan oleh seorang politisi perempuan di DPRD. Karena itu ia menyadari bahwa semua mimpi-mimpinya itu akan sulit tercapai jika tak ada dukungan suara dari pemilih perempuan Alor.
“Mudah-mudahan saya dipercayakan maka saya akan konsen untuk menyuarakan masalah perempuan Alor. Ayo perempuan bangkitlah. Mari kita dukung Caleg perempuan yang punya track record baik,” katanya, sambil mengajak perempuan Alor bersehati mendukungnya di Pemilu 14 Februari 2024.
Lis berharap masyarakat Alor tidak memainkan kampanye SARA dan Money Politic. Ia imbau semua masyarakat harus cerdas memilih pemimpin dengan cara melihat track record-nya selama ini di masyarakat maupun di pemerintahan.
Lis Dwi Setyowati maju Caleg DPRD Kabupaten Alor dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Daerah Pemilihan 1 Kecamatan Teluk Mutiara Nomor urut 1. (*dm).