Tentang Jalan Propinsi, Gubernur dan DPRD NTT Jangan Tipu Rakyat Alor

Debat Cagub/Cawagub di Jakarta, Viktory-Jos berkomitmen pinjam dana bangun Jalan di NTT. (Sumber: sindonews.com)
Debat Cagub/Cawagub di Jakarta, Viktory-Jos berkomitmen pinjam dana bangun Jalan di NTT. (Sumber: sindonews.com)

Kalabahi, –

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat diminta tidak menipu masyarakat Alor terkait janji politiknya menuntaskan sejumlah ruas Jalan Propinsi di Kabupaten Alor. Pernyataan tersebut disampaikan aktivis Nusa Kenari Safrudin Tonu, karena kesal buruknya jalan Propinsi NTT di Alor yang sudah puluhan tahun tak diurus hingga menelan korban jiwa.

Jalan Propinsi di Alor yang terbengkalai yakni; Kenarilang – Kokar 32 km, Simpang Kalabahi – Simpang Awalaha sekitar 76 km, dan Boloang – Beangonong Pantar sekitar 32 km.

“Pak Gubernur harus masukan anggaran pembangunan Jalan Propinsi di Alor dalam APBD NTT tahun 2020 yang sedang dibahas di DPRD. Bila itu tidak dilakukan maka kami orang Alor akan merasa ditipu. Gubernur jangan tipu masyarakat Alor. Beliau harus buktikan janji politiknya ketika berkampanye dulu bahwa akan tuntaskan semua ruas jalan Propinsi di Alor,” kata Safrudin, Rabu (20/11/2019) di Kalabahi.

Ia menjelaskan, Jalan Propinsi tersebut sejak puluhan tahun lalu tidak dibangun Pemprop NTT dan diduga sengaja dibiarkan terbengkalai. Gubernur berganti Gubernur, alokasi dana infrastruktur Jalan Propinsi di Kabupaten Alor tergolong kecil sekali. Itu sebabnya pada tahun 2012, Wakil Bupati Alor Hj. Yusran Tahir, menyindir Gubernur Frans Leburaya yang berikan dana ke Alor hanya sekitar 5 miliar (tidak termasuk di dalamnya biaya Jalan Propinsi) dari total APBD NTT 3 Triliun lebih. Kata Yusran, itu semacam pemberian gula-gula opias.

“Puluhan tahun rakyat Alor gunakan jalan yang buruk. Rusak binasa. Gubernur ganti Gubernur juga sama saja, anggaran kecil untuk Alor. Kita muak dengan hal ini. Muncul Cagub Bapak Viktor Laiskodat yang berkomitmen tuntaskan jalan Propinsi di Alor ya kita percaya beliau. Ini komitmen janji politik yang membuat sekitar 53 ribu suara warga Alor memilihnya duduk di kursi El Tari. Daerah lain infrastrukturnya sudah maju. Sekarang Pak Viktor harus beri perhatian khusus ke Alor. Kalau tidak ya, masyarakat tentu tidak lagi percaya dia. Kami akan kirim koin lagi ke DPRD NTT dan Pak Gub,” ujarnya.

Meski begitu, Safrudin menyambut baik sikap Gubernur NTT yang berniat mengusulkan pinjaman dana dari Bank NTT sebesar Rp.900 Miliar untuk membangun Infrastruktur di NTT termasuk Alor. Niat pinjaman dana tersebut kata Safrudin, harus didukung sebab wajah infrastruktur NTT yang merupakan wajah NKRI dengan negara tetangga kini lagi buruk. NTT dinilai sulit maju karena aksesibilitas antar dan inter daerah belum terkoneksi secara baik.

“Itikad baik dari Pak Gub ini patut didukung. DPRD jangan tolak usulan Gubernur pinjam uang. Secara politik fraksi-fraksi harus dukung sikap Gubernur. Kan dana itu mau dipinjam di Bank NTT. Regulasinya ada. Bank NTT milik rakyat NTT, sahamnya ada sekitar 5 Triliun, ya pinjam dan pakai bangun NTT. Jangan simpan uang itu beranak cucu di bank,” ungkap Safrudin yang pernah mengumpulkan koin, tambal jalan Propinsi di Alor sekaligus menyerahkan koin kepada eks Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno di Kupang.

Safrudin menyinggung negara berhutang triliunan rupiah hanya untuk membangun infrastruktur jalan tol di berbagai daerah di Indonesia. Utangnya dibayar bersama termasuk rakyat Alor. Oleh sebab itu Menteri Dalam Negeri dan DPRD NTT diminta tidak mempersulit itikad baik Gubernur Viktor meminjamkan dana pembangunan infrastruktur di NTT.

“Negara ini sudah utang trilinan rupiah bangun infrastruktur jalan tol di Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Kota lain di Indonesia. Utang itu terbaca di ABPN dan dibayar atas nama seluruh rakyat Indonesia termasuk kita di Alor, NTT. Masa Gubernur mau pinjam 900 Miliar saja dihambat. DPRD dan Kemendagri jangan hambat niat baik Gubernur. Harus dukung. Kalau DPRD hambat ya mereka juga yang nanti menipu rakyat. Kampanye kan mereka omong enak-enak dukung pembangunan. Ini saatnya dibuktikan. Rakyat NTT tanda mereka punya muka, 2024 jangan pilih manusia yang tidak dukung pembangunan,” kata Safrudin geram.

Aktivis senior Nusa Kenari Pontius Walimau, juga melayangkan kritiknya kepada DPRD dan Gubernur NTT. Menurutnya, Pemprop dan DPRD NTT selama ini setengah hati membagi ‘kue’ APBD untuk pembangunan infrastruktur jalan Propinsi di Alor. Pontius lantas pertanyakan apa maksud selama ini Pemprop membiarkan jalannya terbengkalai di Alor? Apa Alor benar-benar masuk peta wilayah geografis Propinsi NTT atau Propinsi Maluku?

“Sebagai warga masyarakat Kabupaten Alor saya minta Pemerintah, DPRD Propinsi, Pemerintah Kabupaten dan DPRD Alor, membangun seluruh ruas jalan Propinsi di Alor yang selama ini di biarkan. Saya patut mempertanyakan kepada pemerintah Propinsi, mengapa tidak menganggarkan anggaran pembangunan ruas jalan Propinsi yang menjadi tanggung jawabnya? Apakah Kabupaten Alor masuk dalam wilayah propinsi NTT atau masuk dalam Propinsi Maluku?” kesal Pontius.

Sebelumnya Cagub Viktor Laiskodat berkomitmen menuntaskan semua jalan Propinsi di NTT bila ia dipercaya memimpin NTT. Komitmen politik tersebut disampaikan Viktor waktu kampanye di Alor. Kini masyarakat menagih janjinya.

Untuk diketahui, sejumlah ruas jalan Propinsi NTT di Kabupaten Alor kini kondisinya berlubang, parah. Hal itu membuat nyawa para pengguna jalan terancam bahaya karena berpotensi tambarakan terjadi akibat silih lubang. (*dm).