Update Covid-19 NTT: 4.582 Kasus, Tiga Kabupaten Kembali Zona Putih

Petugas memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Senin (25/1/2021). (Foto: Kompas.com).
Petugas memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Senin (25/1/2021). (Foto: Kompas.com).

Kupang –

Kasus Covid-19 di Provinsi NTT terus melonjak. Hingga hari ini Selasa 26 Januari 2021, total kasus virus corona tembus ke angka 4.582 berdasarkan data sementara Back-End website covid19.nttprov.go.id.

Meski terjadi lonjakan kasus hari ini yang cukup meningkat namun tiga kabupaten di antaranya kembali zona putih yaitu; kabupaten Ngada, Rote Ndao dan Sikka.

Berikut update data kasus Covid-19 di NTT berdasarkan data sementara pada Back-End website covid19.nttprov.go.id yang dirilis Dosen Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana, Norman Riwu Kaho pada Selasa 26 Januari 2021 pukul 19.00 wita:

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/25/pemda-dan-dprd-alor-suntik-apbd-rp-5-m-ke-bank-ntt-total-saham-rp-15-m/

+157 Jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 :

  • Kota Kupang : 89 kasus
  • Belu : 21 kasus
  • Flores Timur : 14 kasus
  • Sabu Raijua : 12 kasus
  • Ende : 9 kasus
  • Manggarai Barat : 4 kasus
  • Sumba Timur : 3 kasus
  • Kab Kupang : 3 kasus
  • Rote Ndao : 2 kasus

+27 Jumlah pasien sembuh :

  • Sikka : 15 orang (saat ini ‘kembali zona putih’)
  • Rote Ndao : 5 orang (saat ini ‘kembali zona putih’)
  • Sumba Timur : 5 orang
  • Manggarai Barat : 2 orang
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/25/kasus-covid-19-di-ntt-tembus-4-425-alor-sumbang-67-kasus/

+5 kasus meninggal dunia :

  • Belu : 3 kasus
  • Manggarai Barat : 2 kasus

Dengan demikian total kasus Covid-19 di NTT di 22 kabupaten/kota, antara lain:

  • Alor 67 kasus: 52 masih dirawat, 2 meninggal dunia, 13 sembuh.
  • Belu 176 kasus: 112 masih dirawat, 4 meninggal dunia, 60 sembuh.
  • Ende 178 kasus: 34 masih dirawat, 1 meninggal dunia, 143 sembuh.
  • Flores Timur 111 kasus: 65 masih dirawat, 2 meninggal dunia, 44 sembuh.
  • Kota Kupang 2,215 kasus: 1,453 masih dirawat, 62 meninggal dunia, 700 sembuh.
  • Kupang 101 kasus: 39 masih dirawat, 6 meninggal dunia, 56 sembuh.
  • Lembata 121 kasus: 3 masih dirawat, 2 meninggal dunia, 116 sembuh.
  • Malaka 25 kasus: 12 masih dirawat, 0 meninggal dunia, 13 sembuh.
  • Manggarai 119 kasus: 17 masih dirawat, 5 meninggal dunia, 97 sembuh.
  • Manggarai Barat 341 kasus: 158 masih dirawat, 9 meninggal dunia, 174 sembuh.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/23/pemkab-alor-usul-17-ribu-penerima-blt-umkm-cek-tahap-selanjutnya-di-2021/
  • Manggarai Timur 16 kasus: 13 masih dirawat, 0 meninggal dunia, 3 sembuh.
  • Nagekeo 36 kasus: 8 masih dirawat, 1 meninggal dunia, 27 sembuh.
  • Ngada 55 kasus: 0 masih dirawat, 0 meninggal dunia, 55 sembuh.
  • Rote Ndao 21 kasus: 0 masih dirawat, 3 meninggal dunia, 18 sembuh.
  • Sabu Raijua 71 kasus: 56 masih dirawat, 2 meninggal dunia, 13 sembuh.
  • Sikka 209 kasus: 0 masih dirawat, 5 meninggal dunia, 204 sembuh.
  • Sumba Barat 119 kasus: 1 masih dirawat, 2 meninggal dunia, 116 sembuh.
  • Sumba Barat Daya 119 kasus: 15 masih dirawat, 1 meninggal dunia, 103 sembuh.
  • Sumba Tengah 62 kasus: 1 masih dirawat, 0 meninggal dunia, 61 sembuh.
  • Sumba Timur 241 kasus: 87 masih dirawat, 11 meninggal dunia, 143 sembuh.
  • Timor Tengah Selatan 140 kasus: 106 masih dirawat, 9 meninggal dunia, 25 sembuh.
  • Timor Tengah Utara 39 kasus: 34 masih dirawat, 0 meninggal dunia, 5 sembuh.

Grand Total 4,582: 2,266 masih dirawat, 127 meninggal dunia, 2,189 sembuh.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/23/pasien-covid-19-bertambah-kapolres-alor-optimalkan-kampung-tangguh/

Catatan: Data Back-End website covid19.nttprov.go.id di atas tersebut ditabulasi oleh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana, Norman Riwu Kaho.

Norman Riwu Kaho dan Pusdalops NTT dalam rilis harian menggunakan SUMBER DATA YANG SAMA yaitu website SATGAS C-19 NTT. Bedanya, Norman menggunakan data ‘back-end’, sedangkan Pusdalops menggunakan data pada ‘front-end’ jam 5 sore tadi. Dengan demikian, hasilnya mungkin tidak akan sama dengan rilis Pusdalops pada hari ini.

Hal Ini terjadi karena data “back-end” akan berubah secara dinamis jika ada data entry yang baru, sedangkan front-end akan “mengunci” data yang masuk sekitar jam 5 sore. Selain itu, perbedaan angka terjadi karena Norman menggunakan data back-end yang diposting di sehari sebelumnya untuk menentukan +- kasus (terkonfirmasi, sembuh & meninggal dunia). Meski menggunakan rujukan data yang sama, namun Norman sarankan, gunakan saja data rilis harian Pusdalops karena mereka adalah institusi resmi dalam diseminasi data perkembangan kasus C-19 di NTT. (*dm).