Kalabahi –
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Alor, NTT, mengusulkan sekitar 17 ribu penerima bantuan langsung tunai atau BLT UMKM ke Kementerian Koperasi di Jakarta. Proses penyaluran dana sebesar Rp 2,4 juta/orang dilakukan Bank BRI Kalabahi dan sementara masih berlangsung.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Alor Yermias Blegur, Selasa (19/1/2021) di ruang kerjanya.
“Kita Alor usulan penerima BLT UMKM Covid-19 sebesar sekitar 17 ribu lebih. Proses penyalurannya masih berlangsung di BRI Kalabahi,” kata Yermias, Selasa siang.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/22/breaking-news-alor-tambah-8-kasus-covid-19-total-56/
Ia menjelaskan, pihaknya hanya berwenang mengusulkan calon penerima BLT UMKM ke Kementerian Koperasi di Jakarta. Usulannya sudah dua tahap. Selanjutnya yang berwenang memverifikasi lolos dan tidaknya penerima itu sepenuhnya menjadi kewenangan Kementerian Koperasi.
“Kita usul 17 ribu calon penerima ya. Yang memutuskan terima atau tidak itu dari Kementerian Koperasi. Di daerah kita hanya usulkan sesuai syarat-syarat yang diminta. Masyarakat yang sudah usul, bisa akses internet lalu klik e-form BRI (https://eform.bri.co.id/bpum) untuk cek pasti dia terima atau tidak,” ungkapnya.
Yermias mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima data pasti berapa total penerima BLT UMKM untuk jatah Alor. Sebab, penyalurannya masih berlangsung di BRI.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/22/covid-19-melonjak-kadisdik-alor-perpanjang-waktu-bdr/
“Kita belum tahu datanya berapa banyak yang lolos, yang sudah dapat. Nanti selesai penyaluran, pihak BRI akan menghitung total jumlah penerimanya baru disampaikan ke kami. Hasil itu yang nanti kami laporkan kepada Bapak Bupati Alor,” jelasnya.
Yermias membeberkan tantangan dan kendala yang dihadapi dalam mengusulkan program BLT UMKM Covid-19. Kendalanya pada tenaga operator input data yang minim ditambah ketiadaan honor operator dan juga minim fasilitas Komputer atau Laptop.
“Proses usulannya kita sukses ya. Kendala kita ya itu, kurang tenaga operator dan tidak ada honor. Operator saya ini kerja input data hampir 24 jam tapi tidak ada honor. Fasilitas Komputer atau Laptop kita juga terbatas. Bayangkan kita kantor besar tapi hanya punya 3 Laptop saja yang teman-teman pakai kerja. Motor juga tidak ada. Ini yang membuat kami kesulitan,” ungkapnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/21/bk-akan-gelar-sidang-etik-ketua-dprd-alor-soal-surat-ke-kapolri/
“Ke depan kita harap kalau bisa dari pihak Kementerian Koperasi bisa menyiapkan fasilitas Komputer dan Laptop kepada kami di daerah supaya memperlancar proses usulan. Saya juga akan laporkan masalah ini kepada Bapak Bupati supaya bagaimana kita carikan solusinya,” pungkas Kadis Yermias.
Kendala lainnya, lanjut Yermias, soal kekeliruan dalam penginputan data terkait kesalahan teknis soal nama calon penerima dan nomor rekeningnya. Kendala tersebut terjadi di daerah maupun di Kementrian Koperasi karena ada ribuan data yang di input.
Meskipun demikian Yermias mengaku sudah memperbaiki datanya bersama pihak BRI sehingga penyalurannya tidak bermasalah lagi dan tergolong sukses.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/21/bk-tolak-laporan-lomboan-soal-pelanggaran-kode-etik-pejabat-dprd-alor-curi-listrik/
Kadis Yermias meminta para penerima BLT UMKM, menggunakan dana bantuan tersebut untuk kepentingan usahanya. Ia tidak ingin dana itu dimanfaatkan untuk hal-hal yang bukan urusan usaha. Sebab dana BLT hanya diperuntukan bagi warga yang sementara menjalani usaha.
Tahap Tiga Menanti Informasi dari Kemenkop
Kadis Koperasi dan UMKM Yermias Blegur mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan informasi usulan calon penerima BLT UMKM tahap tiga di tahun 2021.
Ia meminta masyarakat bersabar sambil menanti informasi tahap tiga dari Kemenkop. Bila sudah ada informasi resmi dari Kemenkop maka pihaknya akan menyurati Camat, Desa, Lurah untuk diteruskan kepada masyarakat calon penerima.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/21/bangun-kantor-baru-dprd-alor-rp-25-m-di-tengah-pandemi-dewan-dan-bupati-dinilai-tak-punya-rasa/
“Untuk tahap tiga atau tahap selanjutnya di tahun 2021 ini kami belum dapat informasi dari Kementerian Koperasi. Masyarakat setiap hari datang di kantor penuh. Saya mohon bersabar ya. Kalau sudah ada maka kita akan surati Camat, Desa/Lurah untuk diberitahukan kepada masyarakat yang punya usaha supaya siap berkas, usul. Ingat bantuan ini bagi yang punya usaha yang terdampak Covid-19, bukan untuk seluruh masyarakat yang kurang mampu,” tutup Yermias.
BLT UMKM dikabarkan akan diperpanjang tahun 2021. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan pemerintah sedang mengevaluasi untuk memperpanjang program tersebut. (*dm).