Pasien Covid-19 Bertambah, Kapolres Alor Optimalkan Kampung Tangguh

Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas, di dampingi Dandim 1622 Alor Lekol Inf. Supyan Munawas, memimpin rapat terbatas, membahas tentang mengoptimalkan konsep Kampung Tangguh menghadapi pandemi Covid-19, Jumat (22/1) di Mapolres Alor, Kalabahi Kota.
Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas, di dampingi Dandim 1622 Alor Lekol Inf. Supyan Munawas, memimpin rapat terbatas, membahas tentang mengoptimalkan konsep Kampung Tangguh menghadapi pandemi Covid-19, Jumat (22/1) di Mapolres Alor, Kalabahi Kota.

Kalabahi –

Satgas Covid-19 Kabupaten Alor merilis data terbaru penambahan kasus baru pasien corona menjadi 8 orang pada hari Jumat (22/1). Total kasus menjadi 56 orang. 43 di antaranya sementara karantina mandiri maupun karantina terpusat.

Kabupaten Alor Provinsi NTT pun kembali masuk zona merah atau berisiko tinggi penyebaran wabah Covid-19.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 tersebut, Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas di dampingi Dandim 1622 Alor Lekol Inf. Supyan Munawas, memimpin rapat terbatas, Jumat (22/1) di Mapolres Alor. Rapat itu membahas tentang mengoptimalkan konsep Kampung Tangguh.

Kapolres menjelaskan, tujuan dari kegiatan Kampung Tangguh ini adalah untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat terutama masyarakat di desa/kelurahan dalam menghadapi masa pandemi ini.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/22/breaking-news-alor-tambah-8-kasus-covid-19-total-56/

Sebab di Alor terjadi peningkatan kasus Covid-19 pada gelombang ke dua ini yang sangat mengkhawatirkan. Sehingga Kapolres mengajak masyarakat bersinergi dengan pemerintah, desa/lurah dan aparat TNI-Polri dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona.

“Kita harap masyarakat akan lebih sadar akan protokol kesehatan. Adapun kelurahan yang akan kita prioritaskan untuk pemantauan Kampung Tangguh adalah Kelurahan Mutiara dan Kelurahan Kalabahi Kota, Kecamatan Teluk Mutiara,” katanya.

Kapolres menghimbau masyarakat secara aktif bersama Desa/Lurah, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Puskesmas ikut mengkampanyekan protokol kesehatan secara masif di lingkungannya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/22/covid-19-melonjak-kadisdik-alor-perpanjang-waktu-bdr/

Masyarakat juga diminta memberikan support baik secara fisik maupun mental apabila ada tetangga atau kerabatnya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Upaya itu penting dilakukan agar memotivasi pasien untuk segera pulih dari bahaya virus corona.

Selain itu, masyarakat juga harus mendapatkan edukasi yang baik tentang pentingnya pelaksanaan perawatan bagi orang yang terkonfirmasi positif dengan tetap melakukan protokol kesehatan.

“Jangan sampai karena kurangnya edukasi yang baik akhirnya masyarakat mengucilkan para pasien sehingga menambah beban mental yang akan memperlambat penyembuhan,” ujarnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/21/bk-akan-gelar-sidang-etik-ketua-dprd-alor-soal-surat-ke-kapolri/

Kapolres menerangkan, gagasan Kampung Tangguh ini akan berfungsi sebagai lokasi penentu pengendalian penyebaran Covid-19 supaya penyebarannya tidak meluas ke daerah lain.

“Mari kita jadikan Kampung Tangguh PATOLA berfungsi sebagai kuratif atau pengendalian penyebaran Covid agar tak semakin meluas,” ajak Kapolres, dalam rilis yang diterima wartawan, Sabtu (23/1) di Kalabahi.

Kapolres Alor menjelaskan, salah satu fungsi pendirian Kampung Tangguh ini juga nantinya menjadi sarana kebersamaan dan semangat gotong royong untuk membendung virus Corona.

Pihaknya terus mengoptimalkan keberadaan Kampung Tangguh, mengedukasi masyarakat supaya disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/21/bk-tolak-laporan-lomboan-soal-pelanggaran-kode-etik-pejabat-dprd-alor-curi-listrik/

Pada kesempatan tersebut Kapolres Alor mengambil dua teori di antaranya, pertama teori Perang Sun Tzu dan teori Arnold Toynbee.

Teori Perang Sun Tzu adalah caranya dengan menilai situasi yang dilakukan atas dasar lima kriteria, yakni; jalan (tao), iklim, medan, komando, dan aturan.

“Untuk mengetahui siapa musuhmu, kamu harus menjadi seperti mereka dan artinya ketahui seperti apa dirimu sendiri dan kamu akan memenangkan segala situasi,” ungkapnya.

Kedua Teori Arnold Toynbee adalah teori Challange and Respons. Berdasarkan teori tersebut, budaya bisa muncul karena tantangan dan respon antara manusia dan alam sekitarnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/20/pemda-alor-anggarkan-rp-25-miliar-bangun-gedung-baru-kantor-dprd/

Dari kedua teori tersebut Kapolres menyimpulkan bahwa konsep Kampung Tangguh dalam bidang kesehatan dan perekonomian sebagai salah satu strategi sinergitas lembaga pemerintahan dan partisipasi masyarakat dalam menghadapi perang melawan pandemi.

Sementara Dandim 1622 Alor Lekol Inf. Supyan Munawas mengapresiasi konsep Kampung Tangguh yang digagas.

Menurutnya, di masa pandemi ini mengharuskan kita untuk memikirkan dan melaksanakan ide-ide kreatif supaya kita bisa tetap hidup sehat dengan menggali potensi-potensi yang ada di lingkungan kita.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/21/bangun-kantor-baru-dprd-alor-rp-25-m-di-tengah-pandemi-dewan-dan-bupati-dinilai-tak-punya-rasa/

“Kegiatan Kampung Tangguh ini saya mengapresiasi artinya bagaimana upaya kita pemerintah daerah dari berbagai komponen untuk membangun semangat masyarakat di masa pandemi ini. Jangan sampai karena mereka terdampak Covid-19 malah semangat mereka menjadi turun. Semoga dengan adanya kampung tangguh ini masyarakat akan menjadi lebih semangat memutus mata rantai penyebaran covid-19,” pungkasnya.

Rapat dihadiri Asisten III Melkisedek Belly, Kadis BNPB Christina Belly, Camat Teluk Mutiara Ridwan Nampira dan Dirut RSUD Kalabahi Dr. Ketut Indrajaya.

Turut hadir Kasat Binmas Polres AKP. I Md Dharma, Pasi Ter Dim 1622/Alor Kapt. Inf Samuel Ulle, Serka Nathan Laan, Sertu Latif Bensulu, Brigpol Bambang, Brigpol Suratman dan Lurah Mutiara. (*dm).