Kalabahi – Warga Kabupaten Alor Provinsi NTT dihebohkan dengan stok beras yang kosong di semua pasaran Alor dalam beberapa pekan terakhir ini. Puncaknya di pekan ini stok beras benar-benar habis total di pasaran. Kekosongan beras ini dikeluhkan sejumlah warga saat mencari beras ke distributor di toko-toko di seputaran Kota Kalabahi.
“Kami ini sudah kelaparan di kampung. Stok beras habis semua di toko na. Kita mau makan apa. Sekarang semua orang pada lapar semua,” kata Siti, warga Kokar, Kecamatan Alor Barat Laut yang ditemui wartawan, Jumat (3/3) saat sibuk mencari beras di pertokoan, Kota Kalabahi.
Linda, warga Alor besar juga mengeluhkan hal yang sama. Ia katakan sudah beberapa hari ini ia datang ke Kalabahi hanya untuk membeli beras namun stok beras habis semua di pasaran.
“Beras habis semua. Kita cari di pasar Tabakar, di toko-toko di Kalabahi semuanya habis. Kakak pigi cek saja, semuanya habis. Orang tidak jual lagi,” ujarnya.
“Pemerintah dan DPRD tolong kami beras dulu. Pengadaan saja ko kami beli,” lanjut dia.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/02/25/platform-pariwisata-ntt-www-eastnusatenggara-id-terpilih-pemenang-indonesia-website-awards-2022/
Dorkas, warga Kelurahan Moru juga mengaku hal yang sama. Menurutnya sudah beberapa bulan ini ia kesulitan mencari beras untuk makan. “Kita cari beras mau makan saja susah setengah mati. Kita bisa mati ni. Pemerintah tolong kami pengadaan beras ko,” keluhnya.
Tribuanapos.net kemudian melakukan investigasi kepada distributor beras yang biasa mamasok beras di Kota Kalabahi dan sekitarnya pada Jumat 3 Maret 2023.
Investigasi ini menemukan bahwa sejumlah pengusaha di Kota Kalabahi membenarkan stok beras mereka nihil beberapa bulan terakhir ini akibat cuaca buruk sehingga tak ada kapal beras yang masuk.
“Stok beras kami sudah habis. Saya punya habis sejak tiga bulan lalu,” kata Ence, Bos Sumber Agung, Jumat (3/3) di Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/02/25/bantah-laporan-anggota-dprd-alor-ke-bk-enny-anggrek-saya-jawab-pki-itu-maksudnya-pikiran-kacau-intimidasi/
Ence mengemukakan, stok beras yang ia beli biasanya didatangkan dari Ujung Pandang Provinsi Sulawesi Selatan. Namun karena cuaca buruk sehingga kapal sudah beberapa bulan ini tidak berlayar.
“Saya ambil stoknya di kapal Ujung Pandang itu biasanya di kisaran harga Rp 500-600 ribu/sak. Ambil terakhir itu harga sudah 700 ribu, hanya kapal sudah tidak jalan karena ombak dan gelombang besar,” ujarnya.
Ence menjelaskan, ia sudah mengecek stok beras di Surabaya juga namun cuaca buruk sehingga kapal tidak berlayar juga.
“Kalau bisa Dinas Perdagangan bisa bantu koordinasi ko kapal yang muat beras itu bisa jalan,” harap Ence. “Soalnya ini baru pertama kali terjadi kelangkaan beras di Alor na. Tadi Toko Ombay yang jual ma kayaknya sudah habis atau masih ada bisa cek ke sana,” katanya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/02/25/lagi-ketua-dprd-alor-non-aktif-enny-anggrek-diadukan-ke-bk-sidang-etik-sudah-digelar/
Wartawan bergegas menuju Toko Ombay yang berada di pusat Kota Kalabahi. Di sana ternyata benar, menurut keterangan warga, toko Ombay memang menjual beras sejak pagi namun barusan tokonya ditutup sekitar pukul 12.00 WITA.
“Toko (Ombay) tutup om. Tadi itu yang buka, ada jual beras hanya habis. Berasnya habis karena kami yang datang terakhir mau beli beras juga ma ako bilang habis. Katanya sore jam 3 baru buka tapi tidak tahu jual beras lagi atau tidak,” kata Salma di depan toko Ombay yang baru saja ditutup.
Kekosongan stok beras juga terjadi di Toko Matahari di Kelurahan Kalabahi Kota Kecamatan Teluk Mutiara. Menurut manajemen toko, ia pun sudah tidak menjual beras lagi karena stoknya habis sejak beberapa bulan lalu.
“Stok habis om. Kapal tidak jalan na om. Semua kita beras habis. Untuk makan saja kemarin saya beli di Moru, tapi sepertinya sudah habis juga di sana,” ujar Bos Matahari yang tak ingin disebutkan namanya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/02/25/terdampar-di-alor-timur-2-nelayan-rdtl-diantar-pulang-warga-kolana-mereka-disambut-meriah-di-timor-leste/
Sementara itu, Acy Lely, pemilik toko Gampang Ingat juga mengatakan stok beras jualannya habis. Beras yang ia jual terakhir dengan harga 700 ribu/sak 50 kg, namun baru saja habis di tiga Minggu terakhir ini.
“Beras saya habis kemarin sekitar 3 Minggu lalu. Saya jual terakhir itu dengan harga 700 ribu/sak tapi habis kemarin. Saya jual harga begitu karena ambil di kapal sudah mahal jadi kita untungnya sedikit saja tapi semua sudah habis,” katanya.
“Beras yang normal kan biasa kita ambil di kapal itu dengan harga 400-500 ribu/sak hanya itu juga sudah naik semua. Pokoknya saya punya habis semua. Di gudang juga habis. Silahkan masuk cek,” katanya sambil meminta wartawan mengecek di gudangnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/02/25/jaksa-tuntut-eks-vikaris-gmit-sas-hukuman-mati/
Acy Lely menjelaskan, ia biasa mengambil beras di Kapal Ujung Pandang namun karena cuaca buruk sehingga kapal tidak mendapat izin berlayar dari otoritas pelabuhan di Ujung Pandang.
“Semua kita ambil beras di kapal Ujung Pandang tapi kapalnya tidak jalan lagi gara-gara gelombang angin besar jadi orang tidak kasih izin berlayar. Kapal-kapal semua masih di sana. Cuaca sangat buruk,” ujarnya.
“Kita masih menunggu. Doa-doa ko cuaca baik, kapal bisa jalan normal kembali,” sambung dia.
Distributor lainnya di Toko Alpan juga mengaku berasnya sudah habis sejak di Januari 2023 akibat cuaca buruk. Manajemen toko juga masih menunggu kapal masuk.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/02/25/dpp-nasdem-benarkan-viktor-laiskodat-tak-maju-pilgub-2024-julie-viktor-laiskodat-itu-gila-ya/
Sementara itu manajemen Toko Bintang Samudra juga mengakui stok beras jualannya habis. Kehabisan ini terjadi di pertengahan bulan Februari 2023.
“Beras habis. Kapal tidak jalan. Cuaca buruk. Kapal sekarang ada berlindung di Selayar. Kapal dari Sinjai, Makassar juga belum bisa jalan. Kita ambil stok beras dari sana semua. Saya punya habis di pertengahan Febuari kemarin. Benar-benar habis semua di gudang,” ujarnya.
“Semoga cuaca baik ko kapal bisa jalan lagi. Ini kita semua lagi menunggu dalam ketidakpastian,” lanjut dia.
Wartawan menemukan ada sejumlah orang antri berbelanja beras di Kios Fali Au milik Mathias Dody di samping pasar lama, Kalabahi Kota. Mathias ternyata masih menjual berasnya dengan harga Rp 15 ribu/kg.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/02/25/sebelum-maju-bupati-alor-nasdem-putuskan-imanuel-e-blegur-maju-caleg-dpr-ri/
Ketika menghampirinya, anak buahnya mengatakan, stok beras yang dijual ini adalah beras lama sehingga ia jual dengan harga Rp 15 ribu/kg. Namun stok yang tersisa hanya 1 karung (50kg) dengan setengah sak sekitar 20 kg.
“Beras ini stok lama yang kami jual. Semua (toko) habis e. Ini kami jual terakhir karena sisa yang ini saja,” kata anak buahnya sambil sibuk melayani pembelinya.
Selain distributor di Kalabahi Kota, wartawan bergegas mengecek stok beras di Pasar Terbakar di Kelurahan Nusa Kenari. Ternyata stoknya juga habis. Sejumlah manajemen Toko membenarkan stok beras mereka habis di beberapa bulan terakhir ini.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/02/25/kunker-ke-smk-negeri-1-kalabahi-julie-laiskodat-minta-siswa-promosi-pariwisata/
“Saya punya Beras habis di hampir dua bulanan ini. Kita ambil di Ujung Pandang semua tapi karena cuaca buruk jadi kapal semua tidak bisa dapat izin berlayar,” kata Bos Toko Sahabat.
“Mudah-mudahan cuaca bagus ko kapal bisa jalan lagi,” katanya sambil membantah ada penimbunan beras di gudangnya. “Tidak ada timbun-timbun beras. Silahkan dicek. Kalau ada ya malah kita jual sekarang lebih untung,” tegasnya.
Dinas Perdagangan dan Bulog Operasi Pasar
