Warga Desa Ampera Alor Amankan Seorang Pria Tidak Dikenal, Polisi Klarifikasi Pria itu Bukan Pelaku Penculikan Anak

Imanuel Ano, warga Desa Kuimasi Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang, yang diamankan warga Desa Ampera Kabupaten Alor, Rabu (1/2/2023). (Foto: dok tribuanapos.net).
Imanuel Ano, warga Desa Kuimasi Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang, yang diamankan warga Desa Ampera Kabupaten Alor, Rabu (1/2/2023). (Foto: dok tribuanapos.net).
Kalabahi –
Sebuah video viral di media sosial, seorang pemuda yang diduga pelaku penculikan anak ditangkap warga Desa Ampera Kecamatan Alor Barat Laut, pada Rabu 1 Februari 2023 sekitar pukul 18.30 WITA.
Video itu nampak puluhan warga Desa Ampera mengamankan dan menginterogasi seorang pemuda yang diduga pelaku penculikan anak di salah satu rumah warga.
Kepala Desa Ampera Mustafa Moka membenarkan warganya mengamankan seorang pemuda yang tidak dikenal di desanya. Pemuda itu menurut informasi awal yang ia peroleh memang menyebut terduga pelaku penculikan anak.
“Dia ini mau dibilang pelaku penculikan anak juga kita tidak tahu, tapi informasi yang beredar di masyarakat ya seperti itu. Tapi sudah diamankan oleh Polisi,” kata Mustafa dihubungi, Rabu malam.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/02/01/thresher-shark-indonesia-dan-disdik-alor-luncurkan-modul-mulok-konservasi-kelautan-untuk-sekolah-dasar/
Mustafa menjelaskan, awalnya pemuda tidak dikenal itu datang di wilayah Desanya sekitar pukul 16.00 WITA. Ia kemudian mondar mandir di seputaran wilayah RT 1 dan RT 2 yang berada di dekat jalan raya.
Kemudian pria itu turun duduk di atas perahu sampan milik warga yang berada di bibir Pantai. Saat itu, ada seorang ibu bersama anaknya yang juga berada di Pantai. Setelah itu pria tersebut karena melihat ibu itu ia merasa takut dan hendak menolak sampan ke laut.
“Dengan kejadian itu mama ini lihat orang tidak dikenal yang bertingkah mencurigakan maka ia langsung berteriak sama tetangga di situ, cuma jam itu juga tidak ada tetangga yang ada di situ,” ujarnya.
Menurut Mustafa, karena merasa pria itu mencurigakan, ibu tersebut pergi ke rumahnya yang tidak jauh dari pantai. Tiba-tiba datang pemuda ini menghampiri ibu itu di halaman rumahnya sambil menanyakan nama anak ibu.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/01/13/pancang-papan-nama-nasdem-di-teluk-mutiara-imanuel-blegur-ajak-kader-hindari-politik-identitas/
“Tanya anak, ibu itu tidak respon, tidak jawab juga. Dia kemudian minta gendong anaknya mama itu. Akhirnya mama ini takut dan panggil suaminya keluar. Begitu suaminya keluar langsung pria ini jalan menuju jalan raya,” jelasnya.
Mustafa menerangkan, setelah pria itu berdiri di jalan raya, dia tidak kemana-mana namun sesaat kemudian dia turun lagi meloi-meloi kandang ayam dan kandang kambing milik warga setempat.
“Lihat-lihat kandang jadi orang pikir oh mungkin ini orang dari Kalabahi yang datang mancing cumi-cumi. Pemilik ayam juga masa bodoh saja. Cuman dia penasaran karena pria itu masih berdiri penuh curiga jadi warga saya itu datang tanyalah ke tetangga sebelah, mereka kemudian datang ketemu dia,” katanya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/01/07/ppp-siap-usung-abdul-madjied-nampira-bertarung-di-pilkada-alor-2024/
Karena isu penculikan anak ini sedang marak di daerah lain maka datanglah banyak warga mengamankan pria itu untuk menginterogasinya.
“Saya juga lihat di grup WA Desa Ampera, saya telepon tanya warga saya ternyata benar mereka bilang ada amankan orang yang tidak dikenal ini. Akhirnya saya hampiri ke lokasi,” ujarnya.
“Saya turun saya tanya, ini orang darimana? Warga bilang dia dari Timor, Soe. Kebetulan saya punya masyarakat satu di sini ada orang Timor, Soe. Saya minta tanya ke dia dari kampung mana dan mau kemana dan kenapa ada di sini?” terang Kades.
“Warga saya yang dari Soe itu tanya dia jawab bilang ya dia ngakunya dari Timor Soe. Terus dia datang ke Alor sini naik kapal Tol Laut, mau pulang Tol Laut sudah kembali,” katanya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/01/06/peringati-harlah-ke-50-ppp-alor-optimistis-menang-pemilu-2024/
Mustafa kemudian bertanya lagi bagaimana ia bisa datang ke Ampera sini namun jawaban pria itu sudah tidak nyambung lagi.
“Saya dekati dia saya tanya lagi, adik darimana, dia jawab dari Kupang. Oh berati tidak nyambung lagi. Untuk menjaga keamanan adik ini saya langsung telepon ke Kanit Intel Polsek Alor Barat Laut, datang amankan dia di Polres Alor. Sementara dia ada di Polres,” ujarnya.
Kades membantah informasi yang beredar di media sosial bahwa pria itu merupakan terduga pelaku penculikan anak. Ia lalu meminta wartawan mengkonfirmasi kebenaran tersebut kepada Polisi karena yang bersangkutan sudah diamankan di Polres.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/01/06/respon-insiden-di-paripurna-wakil-ketua-dprd-alor-saya-tidak-pukul-enny-saya-sayang-dia-ko/
“Entah motifnya mau culik anak atau apa itu kita tidak tahu, tidak jelas semua. Masih didalami di Polres. Katanya anak ini sedang gangguan jiwa. Lebih jelasnya nanti (minta keterangan) di Polisi saja,” ungkapnya.
Kades juga memastikan bahwa saat mengamankan pria itu tidak ada tindakan kekerasan yang dilakukan warganya.
Selain itu, dengan maraknya informasi penculikan anak ini Kades imbau kepada semua orang tua di Desanya untuk lebih waspada menjaga aktivitas bermain anak di luar rumah.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/01/05/enny-anggrek-tuding-ada-rekayasa-sistematis-lengserkannya-dari-jabatan-ketua-dprd-alor/
“Kita juga imbau, kalau ada warga baru yang datang domisili di sini ya harus hububungi RT RW dan aparat desa setempat. Kalau ketemu orang baru yang mencurigakan seperti ini ya kita harap jangan main hakim sendiri tapi harus lapor ke aparat keamanan dan Desa setempat,” tutup Kades Mustafa.
Polisi Klarifikasi bahwa Pria itu Bukan Pelaku Penculikan Anak
Kepolisian Resort Alor Polda NTT bergerak cepat mengamankan pria yang ditangkap warga Desa Ampera karena diduga ingin menculik anak.
Dari hasil interogasi dan pengumpulan bukti-bukti menunjukan bahwa pria itu bukan pelaku penculikan anak melainkan nyasar karena mengalami sakit jiwa.
Kapolres Alor AKBP Ari Satmoko membenarkan anak buahnya sedang mengamankan seorang pria yang diduga pelaku penculikan anak di Desa Ampera.
Meski demikian Kapolres Ari belum dapat memastikan yang bersangkutan adalah pelaku penculikan anak atau tidak karena masih didalami penyidik.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/01/05/umumkan-pemberhentian-ketua-dprd-alor-sah-sesuai-ketentuan-tatib-dprd-akan-surati-gubernur/
“Sudah diamankan bro. Belum tau (dia pelaku penculikan anak atau tidak). Sedang diinterogasi,” ujarnya dihubungi Rabu malam.
Sementara itu Kasat Reskrim IPTU Yames Jems Mbau mengatakan dari hasil interogasi keterangan dan bukti-bukti ternyata bahwa pria itu bukan merupakan pelaku penculikan anak di Desa Ampera, melainkan pria itu nyasar karena mengalami gangguan jiwa.
Adapun identitas pria itu bernama Imanuel Ano, TTL Oesapa 20 September 1999, Umur 23 Tahun, Pendidikan SMA, Alamat Kuimasi RT. 010/RW. 009, Desa Kuimasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. Ia diduga diketahui mengalami depresi atau gangguan jiwa.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/01/05/umumkan-pemberhentian-ketua-dprd-alor-sah-sesuai-ketentuan-tatib-dprd-akan-surati-gubernur/
Kronologis Kejadian
Kasat Reskrim IPTU Yames Jems Mbau menjelaskan, kejadian berawal dari yang bersangkutan datang dari Kupang tujuan Alor menggunakan Kapal Tol Laut dengan tujuan Jalan-jalan karena merasa penasaran dengan Kabupaten Alor.
Berdasarkan keterangannya bahwa ia sudah berada di wilayah Kabupaten Alor kurang lebih 1 Minggu. Ia datang ke Alor pada hari pertama menginap di rumah salah satu warga yang belum diketahui identitasnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/01/04/ricuh-rapat-paripurna-pemberhentian-ketua-dprd-alor-pimpinan-dprd-saling-baku-rampas-palu/
Pada hari Rabu tanggal 01 Februari 2023 ia ingin kembali ke Kupang jadi datang ke pelabuhan Dulionong namun tidak ada Kapal Laut sehingga yang bersangkutan pulang kembali naik Angkutan Umum kemudian nyasar diturunkan di Desa Ampera.
“Berdasarkan keterangan masyarakat Desa Ampera bahwa yang bersangkutan berada di Desa Ampera sambil mengamati anak-anak di sekelilingi lokasi tersebut,” ujar Kasat.
Karena sedang beredarnya informasi terkait penculikan anak maka masyarakat setempat merasa curiga dengan kehadiran yang bersangkutan dan langsung mengamankannya di rumah warga.
Kemudian warga menghubungi Anggota Polsek Alor Barat Laut untuk menyampaikan kejadian tersebut agar dapat ditindaklanjuti mengamankannya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/11/29/enny-anggrek-keputusan-bk-dprd-alor-adalah-ilegal-dan-palsu/
Sekitar pukul 21.00 WITA Anggota Polsek Abal membawa yang bersangkutan tiba di Polres Alor kemudian diserahkan kepada Anggota Polres Alor.
Kasat Reskrim mengatakan bahwa Polisi langsung menghubungi orang tua pria itu di Camplong Kabupaten Kupang dan memastikan bahwa pria itu benar mengalami gangguan jiwa.
Polisi kemudian menghubungi keluarga dari Paguyuban Timor yang ada di Kalabahi Alor agar mengamankan sementara pria itu sambil menunggu jadwal kapal untuk dipulangkan ke Kupang.
“Anggota Polres Alor sudah menyerahkan yang bersangkutan kepada Bapak Imanuel Maf, Alamat Beldang RT. 003 / RW. 002 Kelurahan Mutiara, Kecamatan Teluk Mutiara, selaku orang tua dari Kabupaten TTS untuk diamankan sementara. Menurut rencana, keluarga Paguyuban Timor akan memulangkan yang bersangkutan kembali ke Kupang dengan kapal laut sesuai jadwal Minggu ini,” ujarnya
Kasat Reskrim meminta masyarakat Alor menghapus video dan postingan di media sosial yang memuat konten pelaku penculikan anak di Desa Ampera. Ia kembali menegaskan bahwa pria itu bukan pelaku penculikan anak.
“Mohon ralat atau sarankan hapus postingan yang dapat meresahkan masyarakat kita. Terima kasih banyak,” tutup Kasat. (*dm).