Dua Warga Alor Tewas Tenggelam Terseret Ombak

Gambar Ilustrasi: Tim SAR temukan jenazah Remaja di Ciliwung. (Sumber: Kompas.com).
Gambar Ilustrasi: Tim SAR temukan jenazah Remaja di Ciliwung. (Sumber: Kompas.com).

Kalabahi –

Dua orang Warga Desa Wakapsir Kecamatan ABAD Selatan Kabupaten Alor Provinsi NTT tewas tenggelam akibat terseret ombak di perairan pantai Matarla, Rabu (26/5/2021). Kedua korban tersebut masing-masing bernama Sion Karlau (14) dan Yohanis Karmakani (26).

Adapun kronologis kejadian berawal pada Rabu sekitar pukul 08.00 WITA, korban bersama rekan-rekannya pergi ke pantai Matarla dengan maksud mandi laut.

Tiba di sana korban Yohanis Karmakani bersama tiga orang temannya yakni Heryulina Melani Karlau, Yuliartin Mailau dan Sion Karlau, turun ke laut untuk mandi. Saat itu air laut dalam kondisi ombak besar.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/05/27/abraham-liyanto-lantik-denny-lalitan-ketua-kadin-alor-periode-2021-2026/

Pada saat mandi, korban Sion Karlau dan Heyulina Melani Karlau berteriak minta tolong karena mereka terbawa arus dan gelombang menuju ke bagian tengah laut.

Mendengar teriakan tersebut, korban Yohanis Karmakani berenang menolong rekannya Heryulina Melani Karlau dan berhasil membawanya ke darat.

Korban Heryulina Melani Karlau kemudian pergi ke rumah Bapak Petrus Malaimani untuk menyampaikan bahwa rekannya ada yang tenggelam.

Sementara korban Heryulina Melani Karlau bepergian memanggil Petrus Malaimani di kediamannya, korban Yohanis Karmakani kembali ke laut hendak menolong korban Sion Karlau.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/05/27/mutasi-iptu-mahdi-dejan-resmi-menjabat-kasat-reskrim-polres-tts/

Korban Yohanis Karmakani berhasil mendapatkan korban Sion Karlau dan berusaha membawa berenang mengantarnya menuju ke arah darat. Namun gelombang dan arus menghantam dan menyeret korban Yohanis Karmakani dan Sion Karlau. Mereka kemudian hanyut terpisah.

Sesat kemudian, Bapak Petrus Malaimani tiba di pantai bersama warga desa dan mencari korban Yohanis Karmakani dan Sion Karlau.

Pencarian, mereka berhasil menemukan korban Sion Karlau dan membawanya ke pantai. Saat itu kondisi korban Sion Karlau dalam keadaan pingsan sehingga ia langsung dibawa ke Puskesmas Buraga.

Setelah mendapatkan perawatan medis, nyawa korban Sion Karlau tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Korban kemudian dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di rumahnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/05/24/marthen-blegur-pembangunan-sd-jirtag-tak-bisa-dibiayai-dengan-pokir-2021-dan-2022/

Sementara korban Yohanis Karmakani belum ditemukan. Pencarian korban Yohanis Karmakani terus berlangsung. Sekitar pukul 14.17 wita barulah korban Yohanis Karmakani berhasil di temukan sekitar 500 meter dari lokasi mandi. Ia ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Jenazah korban Yohanis Karmakani lalu dibawa pihak keluarga ke rumahnya di Sifala, RT 4 RW 02 Dusun A, Desa Wakapsir untuk dimakamkan.

Kapolres Alor AKBP Agustinus Chrismas Try Suryanto membenarkan ada dua warga Desa Wakapsir meninggal dunia terseret ombak di daerah itu.

“Iya benar (ada dua warga Desa Wakapsir meninggal terseret ombak),” kata AKBP Agustinus, Kamis (27/5) di Kalabahi.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/05/24/dprd-alor-jangan-politisasi-pembangunan-sd-jirtag-dengan-dana-pokir/

Setelah mendapat laporan, Kapolres Alor memimpin tim gabungan menggunakan Kapal PolAir Polres Alor menuju Wakapsir untuk melakukan pencarian korban.

“Kemarin siang saya pimpin tim gabungan dari Kalabahi ke Wakapsir menggunakan Kapal Polair Polres Alor. Arus saat itu dari lepas Mulut Kumbang sampai Hirang dan Wakapsir masih agak kuat. Puji Tuhan tim sampai di Wakapsir aman,” ujarnya.

“2 korban sudah ditemukan. Satu dalam keadaan MD (meninggal dunia). Satu kritis namun saat perjalanan untuk ke Puskesmas MD (meninggal dunia),” lanjut Kapolres.

AKBP Agustinus Chrismas mengimbau masyarakat Alor, apabila keadaan pantai atau air laut sedang bergelombang maka masyarakat terutama anak-anak diminta tidak bermain atau berenang di pantai. (*dm).