Kalabahi –
Otoritas Bandara Mali dan Pelabuhan Kalabahi Kabupaten Alor Provinsi NTT merespon surat himbauan Bupati Alor Nomor: 11/PP-Covid-19/2020 tentang penutupan sementara akses transportasi dari dan ke Alor mulai 31 Maret hingga 15 April 2020 untuk mencegah wabah virus corona. Lalu, bagamaina respon Manajemen Bandara Mali, PT PELNI, PT ASDP, dan Syabandar Kalabahi?
Manajemen Bandara Mali memastikan akses penerbangan dari dan tujuan Alor akan tetap beroperasi seperti biasanya meski menghadapi wabah covid-19. Otoritas Bandara menyebut, kebijakan penutupan tidak bisa dilakukan karena itu merupakan wewenang Kementrian Perhubungan.
“Kita Bandara Mali untuk sementara berjalan seperti biasa,” kata Kepala Tata Usaha Bandara Mali, Vera, yang dikonfirmasi tribuanapos.net terkait Himbauan penutupan Bandara Mali oleh Bupati Amon Djobo menghadapi pandemi corona.
Vera mengatakan, pihaknya tidak bisa menutup Bandara Mali karena yang berwenang menutup Bandara adalah Kementrian Perhubungan Cq Direktorat Jendral Perhubungan Udara (Ditjen Hubud).
“Terkait dengan penutupan Bandara itu kan kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementrian Perhubungan Cq Ditjen Hubud,” katanya.
Baca Juga:
KTU mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima surat resmi penutupan Bandara Mali dari Kemenhub. Oleh sebab itu Manajemen Bandara Mali belum berwenang menutup Bandara.
“Kalau sudah ada surat resmi dari pusat (Kemenhub) baru kita bisa proses (penutupan) segala macam. Sekarang belum bisa,” ungkapnya.
Vera mengakui ada surat Himbauan dari Bupati Alor Drs. Amon Djobo Nomor: 11/PP-Covid-19/2020 tanggal 30 Maret 2020.
Surat, perihal Himbauan penghentian sementara penerbangan dari dan ke Bandara Mali mulai 31 Maret – 15 April 2020 untuk mencegah mewabahnya virus corona. Namun demikian, Vera mengaku surat tersebut hanya bersifat himbauan biasa dan tidak bisa dijadikan dasar menutup Bandara Mali.
“Kemarin ada Himbauan dari Pak Bupati tetapi itu baru berupa himbauan to? Himbaun sudah kita teruskan ke pimpinan (tapi belum ada jawaban penutupan dari pusat),” pungkasnya.
Walapun Bandara Mali tidak ditutup namun otoritas Bandara tetap menjalankan protap kesehatan kepada seluruh petugas dan penumpang. Tujuannya mengantisipasi virus corona.
“Petugas kita lengkapi mereka APD seperti masker, sarung tangan. Sebelum mereka bertugas kita disinfektan ruangan. Kita juga sudah bikin social distanting juga di ruangan, atur jarak. Kita ingatkan teman-teman jaga kesehatan, jaga jarak dengan penumpang. Ini kan kembali ke diri kita masing-masing untuk mencegah (wabah corona),” jelasnya.
“Untuk pemeriksaan kesehatan penumpang, itu dari Pemda dan dari Dinas Pariwisata. Ada dua grup yang mendata (penumpang) dan sedang berjalan baik,” Vera menambahkan.
Baca Juga:
https://tribuanapos.net/2020/03/30/bupati-umumkan-data-covid-19-alor-122-orang-ada-juga-pejabat/
General Manager PT. ASDP Cabang Kupang Cut Prayitno mengatakan, prinsipnya ia menghormati Himbauan Bupati Alor melalui suratnya untuk pencegahan covid-19 di Alor. Ia memastikan PT ASDP Cabang Kupang akan mematuhi seluruh himbauan Bupati Alor.
“Pada prinsipnya kami siap melayani. Tetapi kalau dari pemerintah daerah instruksi stop sementara terkait pencegahan penyebaran virus covid-19, maka kami akan mematuhi intruksi dimaksud. Jadi, sebaiknya silahkan ditanyakan/dikonfirmasi ke pemerintah daerah setempat,” kata Cuk saat dihubungi wartawan.
Meski demikian, GM Cut meminta pemerintah daerah mempertimbangkan diberikan izin operasi walau dibatasi jumlah penumpang dalam pelayaran.
“Mudah-mudahan kami bisa mendapat perkecualian untuk tetap melayani walaupun harus mengurangi frekwensi/trip dalam sebulan,” harapnya.
Sementara Plh Kepala Sub Cabang PT. PELNI Kalabahi Mesak Plaituka mengatakan, pihaknya sudah mengikuti Himbauan Bupati Alor, menghentikan seluruh penyebrangan kapal angkutan Pelni dari dan tujuan Alor.
“Oh ia sudah. Setelah ada Himbauan dari Pak Bupati kemarin, kami teruskan dan konsultasikan dengan pimpinan di Kupang dan keluarkan pengumuman penghentian sementara,” katanya.
Namun demikian, Mesak mengaku ia baru mendapat informasi dari atasannya lagi bahwa Dinas Perhubungan Provinsi NTT tidak menginginkan adanya penutupan pelayaran di Pelni. Karena itu Mesak akan mengkomunikasikan hal itu dengan pemerintah daerah dalam rapat bersama Rabu besok.
Baca Juga:
https://tribuanapos.net/2020/03/20/dua-wna-di-alor-masuk-daftar-odp-virus-corona/
“Kita baru saja dapat arahan dari pimpinan di Kupang bahwa pak Gubernur dan Dishub NTT tidak ingin tutup pelayaran di Pelni. Artinya, tetap akan beroperasi sebagaimana biasanya. Nanti besok ada pertemuan dengan Pak Bupati, hasilnya akan saya info,” ujar Mesak malam tadi.
Kepala Syabandar Kalabahi Ikram, mengatakan, ia sudah menerima Himbauan Bupati menutup askese di pelabuhan untuk sementara waktu. Penutupan tersebut kata Ikram hanya dikhususnkan bagi kapal-kapal penumpang. Sedangkan untuk kapal barang tetap disilahkan masuk Alor.
“Kami sih siap tutup saja himbauan itu. Karena ada pertimbangan-pertimbangan kapal barang bawa barang, makanan, utamanya sembako itu. Tapi untuk kapal penumpang semuanya kami stopkan semua. Nanti himbauan itu nanti kami sampaikan kepada teman-teman kapal penumpang itu,” ungkapnya.
Untuk kapal-kapal antar pulau di dalam daerah, Ikram mempersilahkan beroperasi seperti biasa dengan mengikuti himbauan standar pencegahan covid-19 yang dikeluarkan pemerintah.
Ikram juga mengaku pihaknya saat ini bekerjasama dengan Satgas Pencegahan Corona Alor menjalankan pemeriksaan kesehatan bagi para penumpang di pelabuhan sesuai protap dan instruksi pemerintah.
Diberitakan, Bupati Alor Drs. Amon Djobo sebelumnya meminta Plt Menteri Perhubungan RI Luhut Binsar Panjaitan menutup akses penerbangan udara dan laut dari dan ke Kabupaten Alor untuk mencegah wabah corona.
Keputusan itu perlu ditempuh sebab Alor kata Bupati, total jumlah penanganan covid-19 di Kabupaten Alor semakin meningkat naik sebanyak 122 orang. Data itu 2 orang PDP tetapi sudah sembuh dan 120 masuk ODP. Ada juga pejabat daerah masuk daftar ODP.
Sampai hari ini Kemenhub belum ingin menutup Bandara dan pelabuhan di seluruh Indonesia untuk mencegah wabah covid-19 dengan berbagai pertimbangan. (*demas mautuka).