Kalabahi –
Pemkab Alor sudah menyiapkan alternatif lokasi karantina untuk mengantisipasi mebludaknya pasien covid-19. Salah satu gedung yang dipilih adalah gedung sekolah luar biasa (SLB) Wolatang di Kelurahan Kabola.
Demikian dikatakan Bupati Alor Drs. Amon Djobo saat dimintai tanggapannya terkait persiapan alternatif lokasi karantina menghadapi potensi mebludaknya pasien covid-19 di Alor.
“Kalau ruang isolasi di RSUD penuh, alternatif lokasi karantina nanti kita pakai gedung SLB Wolatang. Saya sudah perintahkan Satgas, kita siapkan (gedungnya),” kata Amon Djobo, Senin (30/3) di Kalabahi.
Bupati menjelaskan, saat ini gedung yang dipakai untuk merawat pasien dalam pengawasan (PDP) adalah gedung baru di RSUD Kalabahi. Meski demikian, gedung RSUD kata Bupati, kapasitas daya tampungnya tidak mencukupi bila nanti ada penambahan pasien.
Oleh sebab itu, dalam rapat bersama tim Satgas Penanganan Corona Kabupaten Alor, Bupati sudah menginstruksikan menggunakan gedung SLB Wolatang sebagai alternatif lokaksi karantina.
Bupati mengatakan, tidak menutup kemungkinan dua pekan mendatang akan ada penambahan pasien covid-19. Penambahan angka tersebut kemungkinan besar ada karena saat ini jalur penerbangan udara dan pelabuhan laut masih tetap beroperasi.
Baca Juga:
Bupati secara jujur membeberkan akumulasi data penanganan covid-19 Alor per Senin 30 Maret 2020 yaitu total sebanyak 122 orang. Angka itu, 120 orang ODP (10 di antaranya adalah pejabat daerah), ditambah 2 PDP yang sudah dinyatakan sembuh usai dirawat di RSUD.
Mencermati eskalasi data Covid-19 Alor yang semakin bertambah hingga 122 orang, Bupati menegaskan pemerintah daerah sudah siapkan langkah-langkah antisipasi termasuk dari sisi anggaran dan pengadaan fasilitas kesehatan.
Bupati memastikan bahwa saat ini semua ODP tersebut sedang diawasi Satgas Gugus Tugas Corona. Bila nanti ada ODP yang mengalami gejala sakit; demam, batuk, pilek, sesak napas, maka Bupati minta segera ke RSUD untuk mendapatkan penanganan medis.
“Kalau ada yang sakit, silahkan ke RSUD, ke ruang isolasi dirawat di sana,” katanya.
Bupati menghimbau warga perantau menahan diri, tidak pulang ke Alor. Ia juga minta masyarakat Alor tidak bepergian ke luar daerah yang terjangkit covid-19.
Selain itu, Bupati harap masyarakat tidak keluar rumah, tidak berkumpul di tempat-tempat umum dan tetap mengikuti himbauan pemerintah sampai wabah ini berakhir.
“Kalau himbauan-himbauan pemerintah ini kita tidak disiplin jalankan maka kita akan susah. Kita daerah kepulauan, kalau ada apa-apa siapa mau tanggungjawab? Saya minta yang dirantau jangan pulang dulu ke Alor, ah. Kita Alor juga jangan ke daerah terjangkit. Kita tahan diri sampai wabah ini selesai,” pungkasnya. (*dm).