Mengenal Tersedak dan Bahayanya

Gambar: Ilustrasi pasien Tersedak
Gambar: Ilustrasi pasien Tersedak
Oleh : dr. Vinsensius Thomas
         Tersedak sering terjadi ketika kita mengkonsumsi makanan secara cepat atau sambil mengobrol. Kejadian terjadinya tersedak begitu cepat dan menimbulkan sensasi yang tidak enak, mulai dari rasa pedih dan terbakar di kerongkongan hingga kesulitan bernafas. Tahukah Anda bahwa resiko terberat dari tersedak selain kesulitan bernafas, dapat juga terjadi penurunan kesadaran atau pingsan? Kemudian pertolongan apa yang dapat Anda berikan jika menemukan kejadian seperti itu?
         Tersedak pada dasarnya adalah kejadian di mana makanan masuk ke saluran pernapasan, yang dimana seharusnya makanan tersebut masuk ke saluran perncernaan. Hal ini mungkin terjadi karena pada pangkal lidah terdapat saluran yang memiliki percabangan. Satu cabang mengarah ke saluran pencernaan, sedangkan satu cabang masuk ke saluran pernapasan. Pada keadaan normal, saat kita menelan saluran pernapasan tersebut akan menutup sehingga makanan tidak masuk kesana, dan makanan hanya akan masuk ke saluran pencernaan. Tapi ketika tersedak, terdapat  makanan yang menyumbat saluran napas tersebut. Akibatnya, saluran pernapasan yang harusnya dilewati udara yang kita hirup, terhambat alirannya dan tidak dapat masuk paru-paru karena terhalang oleh makanan.
         Selain makanan, pada dasarnya semua benda yang masuk ke saluran pernapasan akan menimbulkan efek yang sama. Contoh yang paling sering terjadi  pada anak-anak adalah tersedak oleh mainan kecil  Ketika seorang anak bermain seringkali anak memasukkan mainan tersebut ke dalam mulut atau hidung. Mainan tersebut dapat ditelan, atau bahkan malah masuk saluran pernapasan dan akhirnya menyumbat. Benda-benda yang sering ditemukan pada kejadian tersebut adalah kelereng, uang koin, manik-manik atau kacang-kacangan.
         Bila Anda menemukan pasien tersedak, maka pastikan terlebih dahulu ia sadar atau tidak. Bila orang tersebut tidak sadar, maka segera hubungi tenaga medis terdekat dan lakukan bantuan hidup dasar. Bila orang tersebut sadar, maka perhatikan apakah orang tersebut masih dapat berbicara atau tidak. Bila masih dapat berbicara maka termasuk sumbatan yang ringan, sehingga Anda hanya perlu menepuk punggung dan membantu ia untuk batuk dan mengeluarkan sumbatan/makanan. Namun bila orang tersebut sesak dan kesulitan bicara, maka lakukan pertolongan untuk membantu mengeluarkan makanan/sumbatan. Berdiri di belakang penderita, kemudian lingkarkan tangan di antara perut dan dada seperti sedang memeluk. Kepalkan tangan yang satu, kemudian genggam dengan tangan Anda yang lain. Tarik genggaman tangan ke dalam dan atas secara cepat sebanyak 5 kali, dan ulang hingga sumbatan/makanan berhasil keluar.
         Prinsip yang sama berlaku pada pertolongan pada anak. Langkah awal adalah periksa kesadaran, kemudian bila sadar nilai derajat sumbatan. Bila anak masih dapat batuk keras, bicara atau teriak maka bantu anak untuk batuk dan mengeluarkan sumbatan. Tapi bila anak batuk tanpa suara, tidak bersuara atau tampak pucat kebiruan maka lakukan bantuan. Bantuan dilakukan berbeda dengan orang dewasa, anak diposisikan menghadap ke bawah dan ditopang oleh orang dewasa di pangkuannya. Anda dapat melakukan ini dalam posisi duduk ataupun berlutut. Pada bayi, jangan lupa untuk menopang kepala juga menggunakan jari di bagian dagu kanan dan kiri. Dengan tangan yang lain, lakukan hentakan pada punggung anak bagian tengah sebanyak 5 kali dengan kuat agar makanan dapat terdorong ke luar.
         Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Untuk mencegah tersedak, maka makanlah dengan perlahan dan hindari mengobrol terutama ketika menelan makanan. Jagalah anak-anak ketika bermain, karena anak belum memliki pemahaman yang baik dan sering memasukkan benda ke dalam mulut. Bila terjadi kejadian tersedak, segera lakukan pertolongan untuk mencegah perburukan. (*).
*Penulis adalah dokter yang pernah bertugas di RSD Kalabahi-Alor, sekarang tinggal di Bali.