Pj Bupati Alor Minta Yapenkris GMIT Sinergi Dengan Pemerintah Evaluasi Menyeluruh Pendidikan Kristen

Staf Ahli Bupati Alor Bidang Hukum, Ir. Imanuel Laukamang, M.Si sambutan di acara penutupan perayaan bulan pendidikan GMIT di Yapenkris Pingdoling Alor mewakili Pj Bupati Alor Dr. Zet Soni Libing, Rabu (17/7) di Aula Gereja Pola Tribuana Kalabahi.
Staf Ahli Bupati Alor Bidang Hukum, Ir. Imanuel Laukamang, M.Si sambutan di acara penutupan perayaan bulan pendidikan GMIT di Yapenkris Pingdoling Alor mewakili Pj Bupati Alor Dr. Zet Soni Libing, Rabu (17/7) di Aula Gereja Pola Tribuana Kalabahi.
Kalabahi – Penjabat Bupati Alor Dr. Zet Soni Libing memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Majelis Sinode GMIT yang telah berupaya keras membangun pendidikan Kristen melalui yayasan-yayasan pendidikan Kristen di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Pj Bupati Alor melalui Staf Ahli Bidang Hukum Bupati, Ir. Imanuel Laukamang, M.Si mengatakan, Pj Bupati Alor Zet Soni Libing sangat mendukung penuh penyelenggaraan pendidikan Kristen di Yapenkris-Yapenkris milik Sinode GMIT, terutama Yapenkris Pingdoling Alor. Dukungan itu diberikan melalui penempatan guru, dana BOS dan dukungan sarana prasarana.
“Pemerintah terus memberikan dukungan penuh kepada sekolah kristen, dan akan terus dilakukan. Pemerintah tidak tinggal diam. Dukungan ini baik penempatan guru, pendanaan maupun dukungan sarana prasarana,” kata Imanuel dalam sambutannya mewakili Soni Libing di acara penutupan perayaan bulan pendidikan GMIT di Yapenkris Pingdoling Alor, Rabu (17/7) di Aula Pola Tribuana Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2024/07/19/yapenkris-pingdoling-alor-luncurkan-produk-layanan-sekolah-gmit-di-bulan-pendidikan-gmit/
Meski demikian, Imanuel Laukamang mengakui bahwa pembangunan pendidikan di kabupaten Alor khususnya pendidikan Kristen ini masih terdapat disparitas antara sekolah di desa dan kota. Karena itu ia meminta kepada Yapenkris-Yapenkris di Sinode GMIT khususnya Pingdoling Alor untuk berkolaborasi dengan pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah Kristen.
“Untuk itu dukungan kolaborasi dan sinergi itu harus tetap dibangun dalam berbagai aspek manajemen pendidikan. Jadi kalau kita omong manajemen berarti dari aspek perencanaan, kontroling dan evaluasi,” ujarnya.
“Jika kita melihat laporan bapak Ketua Yapenkris (Pingdoling) tadi, memang kita melihat bahwa masih ada disparitas; di kota kemajuannya baik tetapi di daerah-daerah (desa) masih ada yang tertinggal. Karena itu perlu ada kolaborasi program dalam berbagai tahap untuk kita bisa melihat itu. Yang paling penting adalah kita evaluasi secara menyeluruh sehingga dari waktu ke waktu perkembangan pendidikan khususnya pendidikan Kristen ini bisa dijalani dengan baik,” lanjut dia.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2024/07/19/ketua-yapenkris-pingdoling-alor-kami-punya-8-sekolah-gmit-unggul/
Imanuel menyampaikan terima kasih kepada Yapenkris Pingdoling Alor yang sudah membangun mitra yang harmonis dengan pemerintah daerah dalam pembangunan pendidikan Kristen. Ia mengakui bahwa pemerintah daerah juga belum sepenuhnya menjawab kebutuhan pendidikan Kristen karena kue pembangunan ini cukup kecil dan kebutuhannya banyak sehingga di sana sini masih terdapat kendala, kekurangan.
“Untuk itu terima kasih, kolaborasi dan sinergitas perlu kita tingkatkan dalam membangun pendidikan. Bila perlu kita buatkan satu pertemuan workshop untuk pendidikan Kristen. Karena ada komponen yang namanya masyarakat yang di dalamnya ada alumni. Kita coba mengoptimalkan peran alumni dalam memberikan dukungan terhadap pendidikan Kristen. Mungkin melalui forum alumni itu kita bisa bangun kerja sama dan kemitraan,” jelasnya.
“Semua yang bapak Ketua Yapenkris sudah lakukan ini sangat baik, tinggal yang masih kurang kita benahi bersama-sama untuk kepentingan pendidikan Alor, pendidikan Kristen ke depan,” katanya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2024/07/19/sinode-gmit-nilai-kebijakan-penempatan-guru-p3k-tak-ada-di-sekolah-kristen-menjadi-sesuatu-yang-menakutkan-bagi-gereja/
Imanuel juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada guru-guru yang mengabdi di sekolah GMIT. Meski dalam keterbatasan, ia harap para guru tetap semangat mengabdikan diri membangun mutu pendidikan anak-anak.
“Terima kasih kepada bapak ibu guru yang menjadi berkat bagi anak-anak didik. Sekolah harus berbasis mutu. Untuk itu saya titip pesan pola belajar dari anak-anak ini bisa menjadi atensi dari bapak ibu guru. Waktu mana mereka belajar, bantu orang tua dan bermain. Ini harus dipetakan. Maka saya jamin anak-anak akan berkualitas.
“Saya senang sekali tadi lagu yang dinyanyikan bapak ibu guru, bahwa kita harus menjadi berkat. Sekecil apapun itu kita harus menjadi berkat. Jangan sampai kita tidak berdampak dan memberi makna bagi sesama,” kata Imanuel Laukamang, mantan Kadis Capil yang kini menjadi staf ahli bidang hukum Bupati Alor. (*dm).