Disdik Alor Pastikan Bangun Gedung SD JIRTAG di Tahun 2022

Sekretaris Dinas pendidikan Kabupaten Alor, Mesak A. Malailak, S.Pd.,M.Pd
Sekretaris Dinas pendidikan Kabupaten Alor, Mesak A. Malailak, S.Pd.,M.Pd

Kalabahi –

Dinas Pendidikan Kabupaten Alor Provinsi NTT memastikan pembangunan gedung baru SD Negeri JIRTAG yang diterpa bencana badai angin kencang di Desa Kaira, Pantar Timur akan dilakukan di tahun 2022.

Usulan pembangunan gedung baru SD Negeri JIRTAG tersebut sudah disampaikan kepada Kementerian Pendidikan di Jakarta.

“Mudah-mudahan tahun 2022 gedung SD Negeri JIRTAG sudah bisa dibangun. Usulan pembangunannya sudah kami sampaikan ke Kementerian Pendidikan,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Alor Mesak A. Malailak, Senin 17 Mei 2021 di ruang kerjanya kantor Diknas, kompleks Mola.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/05/17/memaknai-bulan-bahasa-dan-budaya-1/
Kondisi SD N Jirtag yang diterpa badai angin kencang pada Februari 2021.
Kondisi SD N Jirtag yang diterpa badai angin kencang pada Februari 2021.

Mesak menjelaskan bangunan gedung SD JIRTAG  saat ini memang kondisinya sangat memprihatinkan akibat diterpa badai angin kencang pada Februari lalu.

Unjtuk itu lanjut Mesak, Kepala Dinas Pendidikan Alberth N. Ouwpoly sudah memerintahkan untuk segera usulkan gedung baru SD tersebut kepada Kementerian Pendidikan agar dibangun dengan dana DAK. Namun usulan tersebut belum bisa dijawab di tahun 2021 sehingga dipastikan akan terjawab di tahun 2022.

“Kalau usulannya dijawab maka nanti tender kerjanya di Dinas PUPR Alor. Sekarang nomenklatur baru kami di Dinas Pendidikan tidak lagi mengurus pembangunan fisik. Semuanya diserahkan ke PUPR,” ujarnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/05/15/idul-fitri-di-alor-ntt-ibadah-pelepasan-pawai-takbiran-ramadan-1442-h-dilakukan-di-gereja-gmit/
Sekretaris Diknas Alor Mesak A. Malailak berdialog dengan Mahasiswa Pantar Timur yang menuntut Pemerintah segera bangun gedung baru SD Jirtag yang hancur diterpa badai angin kencang.
Sekretaris Diknas Alor Mesak A. Malailak berdialog dengan Mahasiswa Pantar Timur yang menuntut Pemerintah segera bangun gedung baru SD Jirtag yang hancur diterpa badai angin kencang.

Selain usulan pembangunan gedung baru, Mesak menambahkan bahwa pihaknya juga usul bersamaan dengan tenda darurat belajar. Akan tetapi usulan tenda darurat juga belum dijawab Kemendiknas.

“Bantuan tenda darurat dari Kementrian Pendidikan yang ada ini untuk bencana Badai Seroja, sehingga kami tidak bisa serahkan ke SD JIRTAG. Tenda darurat yang ada saat ini ada 7 unit. Dari 7 itu kami serahkan untuk SD Warbadi di Desa Kaleb dan SD di Tamak Pantar. Kami serahkan 6 tenda di sana. Satu tenda lainnya kami bangun di SMP Negeri Malaipea,” ungkapnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/05/04/menteri-sosial-dan-menko-pmk-pantau-korban-bencana-seroja-di-alor-ntt/

Jawaban Mesak Malailak tersebut sekaligus merespon tuntutan demonstran Mahasiswa Pantar Timur yang meminta Pemkab Alor segera bangun gedung SD Negeri JIRTAG. Sebab saat ini para siswa kesulitan belajar akibat ketiadaan gedung.

“Kami sangat berharap masyarakat dan semua pihak bisa bersabar karena bencana ini datang tak kita duga. Kita juga prihatin karena bukan hanya SD JIRTAG yang terdampak badai angin kencang tapi ada sekitar 38 SD lain yang juga ikut diterpa badai Seroja,” kata mantan Ketua KNPI Alor itu.

“Ini musibah besar yang kita alami dan semua ini kita awali dari nol. Saya minta kita bersabar, karena Pak Kadis Pendidikan sudah instruksikan bahwa semua pembangunan fisik akan menjadi tanggung jawab pemerintah,” pungkas Mesak.

Sebelumnya Mahasiswa Pantar Timur menggelar unjuk rasa di Kantor Diknas Alor, Kantor Bupati Alor dan Kantor DPRD Alor pada Senin (17/5). Aksi itu Mahasiswa mendesak pemerintah daerah segera membangun SD Negeri JIRTAG yang hancur diterpa badai angin kencang pada Februari lalu. (*dm).