BJ Habibie Tutup Usia

J Habibie. (Foto: Akun twitter Joko Widodo).
J Habibie. (Foto: Akun twitter Joko Widodo).

Jakarta, Tribuanapos.net – Presiden Indonesia ketiga Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng, meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto Kamis, 12 September 2019.

Kabar duka tersebut diumumkan Presiden Joko Widodo hari ini melalui akun Twitter-nya Joko Widodo.

“Bapak BJ Habibie menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto, magrib tadi,” tulis Presiden Jokowi.

Presiden menyebut kematian mantan Wakil Presiden ketujuh tersebut membuat Indonesia kehilangan putra terbaiknya.

“Bangsa ini kehilangan seorang putra terbaik, yang hidupnya didedikasikan bagi kemajuan Indonesia,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo berharap seluruh komponen bangsa dapat melanjutkan cita-cita Habibie membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

“Semoga kita dapat melanjutkan cita-cita Pak Habibie membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju,” tutup Jokowi.

BJ Habibie meninggal dunia tepat di usia 83 tahun, (1936-2019). Presiden Jokowi dipastikan memimpin upacara kenegaraan pemakaman alm. BJ Habibie.

Klik https://twitter.com/jokowi/status/1171779536385560577

Tentang BJ Habibie

Dirilis Wikipidia, Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm. Sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman.

Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan Presiden Soeharto.

Habibie kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998.

Gebrakan B. J. Habibie saat menjabat Menristek diawalinya dengan keinginannya untuk mengimplementasikan “Visi Indonesia”.

Menurut Habibie, lompatan-lompatan Indonesia dalam “Visi Indonesia” bertumpu pada riset dan teknologi, khususnya pula dalam industri strategis yang dikelola oleh PT. IPTN, PINDAD, dan PT. PAL.

Targetnya, Indonesia sebagai negara agraris dapat melompat langsung menjadi negara Industri dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara itu, ketika menjabat sebagai Menristek, Habibie juga terpilih sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang pertama. Habibie terpilih secara aklamasi menjadi Ketua ICMI pada tanggal 7 Desember 1990.

Puncak karir Habibie terjadi pada tahun 1998, dimana saat itu ia diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia. Habibie menjabat Presiden sejak tanggal 21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999.

Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Presiden ke-7, menjabat sejak 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998 dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto.

Reporter: Demas Mautuka