Kupang – Komunitas Pela Gandong Kupang galang dana untuk korban gempa bumi di Maluku. Kegiatan tersebut dilakukan pada Sabtu (26/10/2019) di perempatan lampu merah Polda NTT, Kota Kupang.
Kegiatan galang dana sudah dilakukan sebanyak dua kali. Total dana yang terkumpul mencapai Rp.13 juta. Rencananya dana itu akan diantarkan langsung ke Ambon.
Kegiatan ini melibatkan para pelajar-mahasiswa di Kupang asal Maluku maupun dari NTT. Mereka tergabung dalam Komunitas Pela Gandong Kupang. Galang dana dilakukan dengan sukarela.
Ketua Komunitas Pela Gandong Jacson Marcus mengatakan, gempa bumi merupakan bencana alam yang tidak diharapkan siapapun. Sebab, selain meraup banyak kerugian materi juga mengalami banyak korban jiwa.
âGempa dengan skala magnitudo terjadi di Maluku 26 September, bahkan sampai 26 Oktober kemarin telah memakan banyak korban. Aksi penggalangan dana ini kami lakukan atas dasar kepedulian terhadap saudara-saudari kami. Mereka sampai saat ini masih tertimpa bencana gempa di Ambon,â katanya.
Jacson mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berdonasi dan berpartisipasi aktif demi terlaksananya kegiatan tersebut, khususnya kepada pelajar-mahasiswa dari luar Maluku.
Sementara ketua tim kerja kegiatan penggalangan dana korban gempa di Ambon Wilson Thomas berujar, sebagai generasi muda dan sesama warga bangsa, kita harus saling membantu duka basudara di Maluku.
Sebagai warga negara yang tinggal dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan berasaskan Pancasila sebagai dasar negara, tentunya kita harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
âSampai saat ini gempa susulan terhadap saudara-saudara kita di Ambon-Maluku terus terjadi. Sebagai insan yang berperikemanusiaan, kita harus berikan dukungan dan kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita yang sedang mengalami bencana di Maluku. Mereka sangat membutuhkan uluran kasih dalam bentuk dukungan moril maupun materi dari kita,â ungkapnya.
Wilson harap kerjasama untuk merawat kepedulian terhadap kemanusiaan seperti ini terus dijaga generasi muda Indonesia dan NTT pada khususnya. Sehingga kita dapat bahu-membahu saling membantu saat saudara yang lain membutuhkan uluran tangan. (red).