Rektor Untrib Buka Seminar Nasional Lingkungan Hidup

Rektor Untrib Alvons F. Gorang, S.Sos.,MM, membuka kegiatan Seminar Nasional, Senin (28/10/2019) di Aula Perjuangan, Kalabahi.
Rektor Untrib Alvons F. Gorang, S.Sos.,MM, membuka kegiatan Seminar Nasional, Senin (28/10/2019) di Aula Perjuangan, Kalabahi.

Kalabahi, Tribuanapos.net – Rektor Untrib Alvons F. Gorang, S.Sos.,MM, membuka kegiatan Seminar Nasional Lingkungan Hidup, Senin (28/10/2019) di Kalabahi.

Kegiatan tersebut untuk memperingati hari Sumpah Pemuda sekaligus mengisi rangkaian kegiatan jelang Wisuda Untrib ke VIII, tanggal 30 Oktober 2019.

Sambutannya, Rektor mengatakan 91 tahun lalu para tokoh muda bangsa menyatukan tekadnya sebagai bangsa yang merdeka, bertahan air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu bahasa Indonesia.

Kita patut bersyukur karena tekad tersebut mengantarkan kita hidup dalam kemerdekaan sebagai bangsa yang merdeka.

“Karena itu dalam sejarah perjalanan Untrib kita peringati dalam momentum yang bersamaan dengan persiapan wisuda sarjana angkatan VIII yang akan dilaksanakan pada 30 Oktober 2019,” ujarnya.

“Untuk itu kita isi Seminar Nasional dengan tema; Generasi Muda Peduli Lingkungan,” lanjut Rektor Alvons.

Seminar Nasional itu menghadirkan dua pembicara utama; Dr. Muhamad Zakir dari Unhas dan Dr. Rudialek Polo dari UNDANA Kupang. Kemudian ditambah 3 narasumber dari Untrib; Farida Kolly, M.Si, Martasiana Karbeka, M.Si dan Eunike Molebila, M.Th.

NKRI Harga Mati

Rektor Alvons menjelaskan isu perpecahan NKRI yang sering didengungkan sekelompok pihak tertentu merupakan sesuatu yang mustahil terjadi. Bagi dia, NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945 sudah tuntas dirumuskan dan tidak dapat digugat. Sebab, Indonesia memiliki beragam kultur budaya, keyakinan dan pandangan demokrasi.

“Kami di Alor tidak ada lagi masalah dengan NKRI. Bagi kami NKRI harga mati. Tidak ada lagi masalah dengan urusan persatuan dan kesatuan Indonesia,” tegas eks Ketua GAMKI Alor itu.

Ia menambahkan, selama berabad lamanya sejak bangsa ini didirikan, masyarakat di Kabupaten Alor Propinsi NTT, hidup menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan. Perbedaan bukanlah menjadi sumber perpecahan.

“Kami dapat hidup dengan toleransi yang tinggi. Saling menghormati. Perbedaan tidak menjadi sumber perpecahan,” jelasnya.

Oleh sebab itu Rektor menghimbau semua pihak terkhusus civitas Untrib agar tidak lagi menguras energi ikut-ikutan mempolemikan perpecahan NKRI. Ia mengajak semua pihak untuk utamakan diri berkarya membangun bangsa.

“Kami ingin mengisinya dengan karya-karya yang bermanfaat melalui pendidikan, pengajaran, dan penelitian. Kiranya bermanfaat bagi kemajuan daerah, nusa dan bangsa,” imbuh Alvons.

Rektor menguraikan tema Seminar Nasional; Generasi Muda Peduli Lingkungan, sengaja diangkat agar para generasi muda dididik peduli pada lingkungannya.

“Kami percaya materi yang akan disampaikan kelima narasumber menginspirasi kita untuk berkembang maju. Kita harus menjaga potensi alam di sekitar kita dengan tidak mengabaikan pelestarian lingkungan. Alam ciptaan Tuhan patut kita wariskan kepada generasi selanjutnya,” pungkas Alvons sembari membuka kegiatan Seminar Nasional dengan resmi.

Selanjutnya Seminar Nasional diisi pembicara utama; Dr. Muhamad Zakir dengan Moderator Jeani Didiana Molebila. Dilanjutkan materi Dr. Rudialek Polo. Peserta yang hadir mengikuti Seminar sekitar 700an mahasiswa Untrib. (*dm).