Kalabahi –
Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris) GMIT menggelar kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi guru SD, SMP dan SMA lingkup GMIT di Kabupaten Alor, NTT.
Kegiatan Pelatihan tersebut dilakukan pada tanggal 12-14 November di aula SMA Kristen 01 Kalabahi, dengan menghadirkan Narasumber yang berkompoten di bidang pendidikan Kristen.
Ketua Panitia kegiatan, Bernad Gen Al mengatakan, kegiatan pelatihan guru diselenggarakan dengan maksud meningkatkan komptensi guru atau pengajar di sekolah-sekolah GMIT. Tujuannya, mendorong pendidikan di sekolah GMIT menjadi sekolah unggul.
Dasar kegiatan tersebut kata Bernad, bahwa Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) sebagai bahagian dari misi Allah di dunia, memiliki tanggung jawab untuk terlibat dalam penatalayanan di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan.
“Penatalayanan pendidikan Kristen GMIT pada saat ini perlu mendapat nilai prioritas oleh karena potret tentang pendidikan GMIT tidak lagi menjadi kabar suka cita bagi publik di masa sekarang ini,” kata Bernad dalam laporannya pada acara penutupan, Sabtu (14/11) di Aula SMA Kristen 01 Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/15/polres-alor-akhirnya-serahkan-mobil-fortuner-ke-pt-sms/
Selain daripada itu, lanjut Bernad, kondisi pendidikan Kristen GMIT yang terkesan stagnan bahkan kemunduran dari berbagai sisi telah memunggungi cita-cita serta doa dari publik dan jemaat-jemaat GMIT, sekalipun memiliki sisi historis.
Keberadaan pendidikan Kristen GMIT telah memperlihatkan sejarah panjang karena menghasilkan kader-kader Kristen menjadi pejabat di berbagai instansi pemerintah dan gereja.
“Namun apa boleh dikata, kondisi sekolah-sekolah Kristen di Tribuana ibarat Kerakap yang tumbuh di atas batu – hidup enggan, mati tak mau. Tetapi masih ada harapan untuk kita terus berbenah mengembalikan citra pendidikan GMIT sejajar dengan sekolah-sekolah negeri, dalam segala keterbatasan,” ujarnya.
Bernad meyakini, oleh penyertaan Tuhan, pendidikan GMIT akan kembali jaya seperti dulu. Keyakinannya itu dituangkan dalam nas Yesaya 42: 3 yang berbunyi, “Buluh yang patah tidak akan terkulai terputuskannya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia Ia akan menyatakan hukumnya di bumi.”
“Inilah yang memberi kekuatan bagi kami untuk terus menata sekolah-sekolah GMIT. Dan inilah yang menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan gereja,” lanjut dia.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/12/pdip-sebut-surat-paw-anggota-dprd-alor-walter-datemoli-murni-palsu/
Karena itu dipenghujung tahun 2020, Yapenkris Tominuku dan Pingdoling Alor bersama BPP MS GMIT melaksanakan kegiatan pelatihan kompetensi guru sekolah-sekolah GMIT di Tribuana dengan dua agenda kegiatan yaitu; Penulisan artikel ilmiah bagi kelompok kepala sekolah dan pengembangan dan penyusunan bahan ajar untuk kelompok guru kelas IV, V dan IV.
Regulasi yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan tersebut mengacu pada UU No.20/2003 tentang Sisdiknas, Permendikbud No.32/2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Keputusan MS GMIT tentang Grand Desain Pendidikan 2020-2045 dan Road Map Pendidikan tahun 2020-2024.
Selain itu dasar kegiatannya juga mengacu pada Tatakelola Pendidikan Kristen GMIT, Program Pelayanan BPP MS GMIT, Penugasan BPP Pendidikan Sinode GMIT tahun layan 2020 dan hasil rapat bersama BPP GMIT dengan Yapenkris Tominuku dan Pingdoling Alor tanggal 30 Oktober 2020.
“Kegiatan dikemas dalam dua kegiatan yaitu: penulisan artikel ilmiah dan pengembangan dan penyusunan bahan ajar untuk kelas IV, V dan IV,” ungkap Bernad.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/12/begini-surat-pdip-soal-paw-anggota-dprd-alor-walter-datemoli-yang-diduga-palsu/
Kegiatan menghadirkan Narasumber yaitu :
- Dr. Fredrik Abia Kande, dengan materi :
– Konsep dan strategi penulisan artikel ilmiah
– Teknik ilustrasi dan data pendukung
– Teknik penyajian dan pembahasan hasil penelitian
– Strategi penyiapan naskah publikasi ilmiah
Metode Pelatihan, Praktek penulisan bagi peserta.
- Adolffina M. S Moybeka, S.Pd.,M.Pd, dengan materi: Pengembangan aspek kebahasaan dalam penulisan artikel ilmiah.
- Materi, Pengembangan penyusunan bahan ajar kelas IV, V dan IV, Narasumbernya; Drs. Agust Maniyeni, M.Pd dan Martin C. Liufeto, M.Pd.
Uraian Materinya:
– Konsep dasar/hakekat bahan ajar
– Teknik penulisan bahan ajar
– Desain dan layout bahan ajar
– Desain bahan ajar digital
– Pembelajaran online
Metode pelatihan: Praktek dan presentasi oleh peserta
Peserta:
Peserta pelatihan adalah Kepala Sekolah dan Guru Kelas IV, V dan IV dari dua Yapenkris berjumlah : 69 orang, terdiri dari, Yapenkris Tominuku 33 orang dan Pingdoling 36 orang.
“Kegiatan berlangsung selama tanggal 12-14 dipandang berhasil dan sukses dalam suasana penuh suka cita dan keakraban. Kami bekerja bersama dan sama-sama bekerja dalam bingkai Taramiti Tominuku,” tutur Bernad.
Biaya kegiatan bersumber dari: kontribusi BPP MS GMIT, Yapenkris Tominuku dan Pingdoling Alor dan kontribusi sekolah peserta.
Kegiatan diawali dengan acara pembukaan pada Kamis (12/11) dilanjutkan dengan penyampaian materi Strategi dan Kebijakan pendidikan di daerah oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor Alberth N. Ouwpoly, S.Pd.,M.Si.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/12/polisi-pastikan-proses-hukum-surat-paw-yang-diduga-palsu-di-pdip-alor/
“Harapan dari kegiatan ini agar ditingkatkan secara berkala di tahun-tahun mendatang dan juga momen seperti ini harus menjadi agenda tetap Yapenkris bersama UPP GMIT,” tutup Bernad.
Ketua Yayasan Tominuku Alor Yermias B. Lau mengucapkan terima kasih kepada MS GMIT, Pemerintah dan Narasumber yang mendudukung terselenggaranya kegiatan pelatihan ini.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/12/walter-datemoli-lapor-polisi-soal-dugaan-pencemaran-nama-baik-melalui-ite/
Yermias berharap pelatihan ini dapat memberi manfaat bagi pengajar sekolah GMIT untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di GMIT
70 Tahun Sekolah GMIT Tidur
Mewakili peserta, Drs. Soleman Manimoy, M.Pd mengapresiasi kegiatan pelatihan kompotensi guru bagi pengajar sekolah GMIT. Baginya kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kompetensi guru karena selama 70 tahun Sekolah GMIT belum tersentuh pelatihan seperti ini.
“Pelatihan ini bagi sekolah GMIT merupakan hal yang baru yang kita terima dan akan kita laksanakan. Karena 70 tahun sekolah GMIT ini tidur dan tidak pernah terjamah dengan hal seperti ini. Hari ini kegiatan berlangsung itu semata-semata karena kasih Tuhan,” ungkapnya.
Soleman berharap, kegiatan tersebut dapat dijadikan program tetap MS GMIT dan Yapenkris untuk mendorong peningkatan kualitas pengajar di sekolah GMIT.
Hadir di kegiatan itu Ketua Badan Pengurus Pendidikan GMIT, Obie Millu selaku pemrakarsa kegiatan pelatihan itu. Hadir pula Fasilitator Kegiatan, Drs. Agust Maniyeni, M.Pd, Dr. Fredrik Abia Kande, Martin C. Liufeto, M.Pd dan Adolffina M. S Moybeka, M.Pd. (*dm).