Ribuan Tanaman Kol di Desa Welai Selatan Terserang Hama Ulat

Ribuan tanaman Kol milik petani Zakarias Ahalapada di Likutau terserang hama ulat hijau.
Ribuan tanaman Kol milik petani Zakarias Ahalapada di Likutau terserang hama ulat hijau.

Kalabahi, Tribuanapos.net – Ribuan tanaman Kol milik Zakarias Ahalapada di Desa Welai Selatan Kecamatan Alor Tengah Utara terancam mati terserang hama ulat. Sumber hama ulat tersebut katanya berasal dari kupu-kupu.

“Ini ulat hijau makan semua (bibit) daun kol jadinya lubang-lubang semua,” ujar Zakarias, kepada wartawan Jumat (19/10/2019) di Likutau Desa Welai Selatan.

Menurutnya, hama ulat hijau tersebut katanya berasal dari kupu-kupu yang datang hinggap di pucuk kol. “Setelah kupu-kupu itu pergi, ulat-ulat hijau berukuran kecil itu ada sendiri dan makan semua daun kol. Dia makan sampai daunnya lubang-lubang,” katanya.

Zakarias menyebut, ada ribuan tanaman Kol yang terancam mati akibat serangan hama ulat. Dia tidak bisa berbuat sesuatu menanggulangi hama tersebut.

“Ada dua petak ini paling parah diserang hama ulat. Banyak kol yang mati di usia sekitar mau satu bulan ini,” tutur Zakarias sembari menujuk ulat hijau yang sedang tidur di daun kol kepada wartawan.

Sayur kol yang ia semaikan mencapai ribuan pohon. Ada empat rak bambu yang dijadikan lokasi persemaian. Satu rak yang diperlihatkan kepada media ini, pada mati semua. Rak yang satunya lagi bibitnya mulai mengering karena ketiadaan air. Tersisa dua rak, itupun diserang hama ulat.

“Satu rak ini jumlahnya ada 500 pohon. Ada empat rak semua mulai kering. Sisa yang dua rak ini kena hama ulat. Kalau sudah kena hama ya kami tidak bisa tanam,” kata pria yang berhasil kuliahkan 2 orang anaknya di kampus Untrib Kalabahi dari hasil pertanian.

Suplai Sayur di Pasar Kadelang

Sudah lama usaha pertanian tanaman holtikultura (sayur kol) digeluti Zakarias dan istrinya Yuliana Yenmabi Ahalapada dalam suatu wadah Kelompok Tani Kabalmasang. Lahan pertanian yang dikelolanya seluas 1 ha untuk tanam padi swah dan kol. Pasca produksi, istrinya menjual sayur kol itu di pasar Kadelang, Kota Kalabahi.

“Saya, istri dan keluarga yang kelola Kelompok Tani Kabalmasang. Sudah lama kami usaha. Kalau panen ya kami jual ke Pasar Kadelang. Sawi Krop kami jual Rp.10 ribu/buah. Yang ringan 3 buah 10 ribu. Kol kecil 3 buah harga 10 ribu. Hanya sekarang kami panen sedikit karena serangan hama itu,” tutur Zakarias.

Dirinya berharap ada upaya dari pemerintah daerah untuk menangani serangan hama tersebut agar tidak meluas.

“Kami sangat berharap ada penanganan dari pemerintah kabupaten,” pungkas Zakarias yang merupakan anak dari nenek Lodia Fanmabi.

Ditanya bantuan bibit dan saprodi dari pemerintah maupun gereja, Zakarias enggan berkomentar. Namun berberat hati dia bilang, belum ada bantuan sama sekali dari pemerintah.

“Belum ada. Di sini selain kesulitan air, saya butuh bibit sayur, pupuk, obat-obatan, mesin potong rumput dan alat siram sayur. Bibit juga saya beli di toko saja. Kalau pemerintah mau bantu itu dengan sumur bor ya baik,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Alor, Propinsi NTT Yustus Dopong mengucapkan terima kasih atas informasi adanya serangan hama ulat pada bibit kol Zakarias Ahalapada. Ia memastikan, hari Senin (21/10) akan kirimkan petugas penyuluh untuk penanganan.

“Saya berteterima kasih atas info ini. Hari Senin saya kirim petugas untuk penanganan,” kata Kadis Yustus saat dihubungi wartawan, Sabtu (19/10) malam.

Klik videonya di sini: https://youtu.be/5IVWdUhdO3A

(*dm).