Kalabahi –
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Alor Ir. Joseph Malaikosa geram mendengar jembatan Talawa di Desa Mataru Selatan, Kecamatan Mataru dikerjakan menggunakan konstruksi batang kelapa. Dia menegaskan, sudah perintahkan PPK untuk bongkar jembatan itu.
“Saya sudah suruh PPK Yeri Makena besok (5/11) ke lokasi dan suruh kontarktor bongkar jembatan itu,” kata Kadis Joseph ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (4/11/2019) di Kalabahi.
Joseph mengatakan perintah pembongkaran tersebut dilakukannya karena jembatan tersebut dikerjakan tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan Dinas PUPR.
“Saya suruh bongkar karena itu tidak sesuai spek. Spesifikasi kan konstruksi beton. Bukan batang kelapa,” tegasnya, geram.
Jembatan akan Tetap Dikerjakan
Ditanya kelanjutan pekerjaan tersebut, Joseph menyebut Jembatan itu akan tetap dikerjakan kontraktor sesuai spesifikasi yang diberikan kepada Kontarktor CV. Bakti Perkasa. Bila tidak maka pihaknya mengancam tidak akan membayar kontraktor.
“Ya bongkar. (Bongkar) itu jadi urusan kontraktor dan PPK. Saya tidak mau tahu. Kalau tidak bongkar dan kerja sesuai spek maka saya tidak bayar. Saya tahan anggaran. Terima kasih atas informasi dari masyarakat ini,” pungkasnya.
Sementara Ketua Komisi III DPRD Alor Mulyawan Djawa yang dikonfirmasi wartawan, belum ingin berpendapat. “Nanti besok ketemu baru saya jelaskan,” kata Ketua Komisi yang membidangi infrastruktur, kesehatan, pendidikan, tenaga kerja dan lingkungan hidup itu.
Sebelumnya diberitakan, pekerjaan proyek pembangunan Jembatan di Kampung Talawa Desa Mataru Selatan, Kecamatan Mataru, Kabupaten Alor, NTT, memprihatinkan. Pasalnya proyek dari Dinas PUPR Alor tersebut dibangun dengan konstruksi batang kelapa.
“Mereka kerja proyek jembatan Talawa Mataru Selatan pakai batang kelapa. Ini konstruksi baru pertama terjadi dan mungkin hanya di Alor,” ujar seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya kepada media ini, Senin (4/11/2019) di Kalabahi.
Sumber tersebut mengatakan, proyek itu dikerjakan oleh Kontarktor CV. Bakti Perkasa Tahun Anggaran 2014. Nilai proyek sebesar Rp.287.000.000,-.
“Pagu dananya Rp.287 juta. Dikerjakan oleh CV. Bakti Perkasa. Itu proyek tahun 2014. PPK kayaknya dari Dinas PUPR Alor,” lanjut sumber itu.
Beberapa lembar foto yang diperlihatkan kepada tribuanapos.net, proyek jembatan itu ternyata ada empat batang kelapa anteru yang dibentang sebagai penyangga jembatan. Batang kelapa tersebut di atasnya dibentang puluhan balok untuk dilewati orang dan kenderaan.
Panjang Jembatan diperkirakan berukuran 11 meter dan lebar sekitar 6 meter.
Hingga berita ini diturunkan, Kontraktor CV Bakti Perkasa dan PPK Dinas PUPR Yeri Makena belum bisa dikonfirmasi wartawan. (*dm).