Kalabahi –
Fraksi Persatuan Nurani DPRD Kabupaten Alor, Propinsi NTT, melakukan kunjungan kerja memantau sampah yang menumpuk di pusat perbelanjaan pasar Kadelang Kota Kalabahi.
Ketua Fraksi Persatuan Nurani Ibrhamin Nampira menjelaskan, Fraksinya menjadwalkan Kunker ke Pasar Kadelang guna memantau berton-ton tumpukan sampah yang sudah berhari-hari tidak diangkut pemerintah.
“Kami cek langsung sampah di Kadelang, apa masalahnya sehingga sampah ini sulit terselesaikan,” kata Ibrahim di sela Kunkernya, Kamis (9/1/2020) di Pasar Kadelang, Kalabahi.
Kunkernya, Ibrahim menemukan salah satu penyebab tumpukan sampah yang berada di Pasar Kadelang dan sejumlah titik di kota Kalabahi, disebabkan tidak diangkut petugas DLHD maupun Perdagangan.
Rapat Kerja Bahas Sampah
Ia mengatakan, setelah kunjungan kerja, pihaknya akan berkoordinasi dengan Anggota Fraksi yang ada di Komisi untuk menggelar Rapat Kerja bersama pemerintah, membahas masalah sampah.
“Setelah ini kita akan koordinasi dengan teman-teman di Komisi untuk Rapat Kerja. Kan teman-teman di Fraksi kita itu ada 7 orang yang semuanya menduduki Komisi-Komisi,” ujar politisi Partai Perindo itu.
Sekretaris Fraksi Persatuan Nurani Dony M. Mooy mengatakan, Fraksinya menemukan penyebab masalah sampah diakibatkan tumpang tindih dalam pengelolaan OPD; DLHD dan Dinas Perdagangan.
Dony menegaskan, Rapat Kerja bersama pemerintah nanti, pihaknya akan merekomendasikan hanya Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) yang berwenang mengurus masalah sampah. Selain itu, kalau memang kendalanya termasuk kekurangan truk pengangkut sampah, maka akan dibahas pengadaan truk baru.
“Rapat Kerja nanti kami putuskan supaya yang urus sampah ini hanya DLHD. Tidak usah lagi Dinas Perdagangan. DLHD saja biar satu pintu. Kalau kekurangan truk, nanti kami bahas,” tegasnya.
Dony kesal karena masalah sampah ini bertahun-tahun menjadi polemik warga Alor. Ia menegaskan, apabila Jumat besok (10/1) DLHD dan Perdagangan tidak mengangkut sampah itu maka dirinya akan menyewa mobil truk, mengangkutnya.
“Besok kalau tidak angkut sampah nanti saya sewa mobil angkut buang di depan kantor Bupati,” pungkas Dony Mooy yang juga politisi Partai PSI itu.
Besok Sampah Diangkut
Kepala Dinas LHD Obet Bolang, S.Sos mengatakan, pihaknya akan mengangkut tumpukan sampah di Pasar Kadelang, Jumat (10/1) besok. “Besok pagi kami angkut,” kata Obet yang turut hadir di Pasar Kadelang.
Menurut Obet pihaknya kesulitan mengangkut sampah di Kota Kalabahi disebabkan mobil truk pengangkut sampah sedang rusak. Saat ini hanya satu mobil yang dipakai beroperasi angkut sampah.
“Kami kekurangan truk. Sekarang yang ada ini hanya 1 saja. Itu yang kami pakai,” Obet menambahkan.
Sementara Kadis Perdagangan Muaz Abdulrachman Kamis mengaku, pihaknya selama ini membayar honor petugas sampah. Akan tetapi petugas kantor itu belum bisa mengangkut sampah karena sedang sibuk pindah lokasi kantor.
“Kalau honor ada. Hanya satu minggu sejak tanggal 3 (Januari) ini kita ada konsentrasi pemindahan kantor. Besok hari Jumat ini kita bersihkan di tiga pasar,” ungkap Muaz yang turut hadir di Pasar Kadelang.
Problem sampah di Kota Kalabahi ini terjadi akibat ada dua OPD (DLHD dan Dinas Perdagangan) yang mengurusnya. DLHD selama ini mempunyai fasilitas angkut sampah ditambah petugas kebersihan kota. Meski demikian, dari sisi pembayaran honor petugasnya, diduga dianggarkan dalam DPA Dinas Perdagangan.
Koordinasi Lintas OPD
Menanggapi hal itu, Sekda Alor Hopni Bukang, SH mengatakan, kalau memang terjadi tumpang tindih dalam pengelolaan sampah maka ia meminta pimpinan OPD dan DPRD berkoordinasi dan putuskan solusinya.
“Koordinasi penting. Ada pimpinan OPD, Anggota DPRD juga ada, koordinasi dan putuskan supaya dicari solusi bersama. Ini terkait koordinasi saja. Intinya koordinasi dan pokoknya besok sudah bersih,” kata Sekda Hopni yang juga hadir di Pasar Kadelang.
Soal anggaran pengadaan Mobil Truk, Sekda mengatakan, pemerintah dan DPRD masih punya ruang penyempurnaan APBD 2020. Ruang itu kata Hopni masih bisa diakomodir pembelian mobil truk pengangkut sampah yang baru.
“Toki palu APBD 2020 sudah tetapi masih ada ruang penyempurnaan penjabaran APBD 2020. Artinya yang sifatnya urgensi maka kita bisa (anggarkan). Saya kira ini Anggota DPRD semua ada. Ada yang masuk di Badan Anggaran ya musti berteriak, ini kebutuhan ril makanya kita akomodir. Rekomendasi ke Pak Bupati sehingga ada ruang itu kita bisa mengatasi kesulitan-kesulitan di lapangan,” pungkasnya.
“Apakah dalam pembahasan murni 2020 kemarin, Anggota DPRD tolak usulan pembelian mobil truk dari pemerintah? Atau tidak sempat diusulkan untuk dibahas?” tanya wartawan.
“Oh, ada pikiran DPRD melalui tingkat Komisi. Bukan tidak ada. Mulai pembahasan KUA PPAS, rancangan APBD dengan tahapan-tahan mulai dari Rapat Komisi, Gabungan Komisi, Pendapat Akhir Fraksi-fraksi DPRD, itu semua ada di dalam. Hanya sekarang, karena keterbatasan anggaran daerah itulah kemudian (tidak diakomodir),” tutup Sekda Hopni.
Usai Kunker di Pasar Kadelang, Ketua Fraksi Ibrahim Nampira, Sekretaris Fraksi Dony M. Mooy beserta anggota Fraksi; Ernes Mokoni, Cornelis Sarata dan Yusak Olang, Kunker lanjutan di RSUD Kalabahi. (*dm).