Anggota DPRD NTT Rocky Winaryo Apresiasi Bupati Alor Gelar Expo di Tengah Pandemi

Anggota DPRD NTT Rocky Winaryo (kanan) sementara diskusi dengan Bupati Alor Drs. Amon Djobo (tengah) dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat dalam acara Festival Al-Quran Tua di Alor Besar waktu lalu.
Anggota DPRD NTT Rocky Winaryo (kanan) sementara diskusi dengan Bupati Alor Drs. Amon Djobo (tengah) dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat dalam acara Festival Al-Quran Tua di Alor Besar waktu lalu.

Kalabahi –

Bupati Alor Drs. Amon Djobo nekat menggelar kegiatan Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII di tengah pandemi Covid-19. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan menjaga stabilitas ekonomi masyarakat yang anjlok dihantam pandemi Covid-19.

Keputusan Bupati Amon yang dianggap cukup berani tersebut mendapat apresiasi dari Anggota DPRD Provinsi NTT, Rocky Winaryo.

Rocky menyebut, langkah Bupati Amon Djobo menggelar Expo dan Alor Karnaval di tengah pandemi Covid-19 dinilai suatu keputusan yang bijaksana dan berani untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat Alor. Sebab bila langkah tersebut tidak ditempuh maka ekonomi Alor dipastikan anjlok.

“Tentu kita harus apresiasi terhadap sikap Pak Bupati (gelar Expo) ya. Karena mengingat saat ini ekonomi kita sedang merosot dihantam pandemi Covid-19. Kita dibatasi kegiatan-kegiatan atau event-event yang besar sejak pandemi ini. Saya kira ini suatu langkah berani dari Pak Bupati. Saya apresiasi sekali,” kata Rocky dihubungi, Jumat (2/10) di Kupang.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/10/02/potong-kebun-jadi-alasan-bupati-percepat-tutup-expo-alor/

Rocky mengatakan, kita tidak boleh menyalahkan Bupati Alor yang nekat menggelar Expo dan Alor Karnaval meski di masa pandemi Covid-19. Sebab apa yang dilakukan Bupati tentu sudah mempertimbangkan akibat terburuk dari wabah virus corona ini. Bahkan Bupati siap pertaruhkan jabatannya bila ada yang kena Covid dan meninggal di arena Expo.

“Kita tidak bisa salahin Pak Bupati ya. Karena memang ekonomi kita harus jalan. Kalau kita takut tidak bisa buat apa-apa ya ekonomi kita susah loh. Makanya menurut saya keputusan Pak Bupati ini sudah tepat,” sambung politisi Partai Perindo itu.

Menurut dia, sejak awal dampak pandemi Covid-19 cukup dirasakan di semua daerah di Indonesia. Ekonomi lumpuh karena masyarakat dibatasi beraktivitas di luar rumah.

Oleh sebab itu bila pandemi ini terus ditakuti masyarakat maka tentu akan berdampak pada anjloknya pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/10/02/kapolres-alor-minta-maaf-atas-insiden-dugaan-intimidasi-jurnalis-dailyklik/

Rocky setuju kegiatan Expo digelar agar stabilitas ekonomi masyarakat tetap terjaga. “Bagaimanapun roda ekonomi harus tetap dia jalan. Hanya masyarakat perlu perketat protokolnya,” ungkapnya.

Tentang adanya pro-kontra di masyarakat, Rocky menganggap itu biasa dalam dinamika politik. Prinsipnya ia menghimbau masyarakat tetap beraktivitas sebagaimana mestinya sambil disiplin menjalankan protocol Covid-19.

“Memang Expo ini agak sedikit rawan makanya ya itu lah (ada pro – kontra). Pokoknya kita terima kasih kepada pak Bupati lah yang sudah gelar Expo dan terlaksana dengan baik,” tutur Rocky yang kini duduk di Komisi V itu.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/10/01/kapolda-ntt-minta-expo-alor-ditutup/

Bupati Alor Amon Djobo nekat menggelar Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII pada tanggal 28 September hingga 1 Oktober 2020. Keputusan Expo digelar dengan maksud memberdayakan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Bupati Amon malah siap mundur dari jabatannya jika ada yang terkena Covid-19 dan meninggal di arena Expo.

Amon Djobo mengatakan, walaupun pandemi Covid-19 masih mewabah di NTT, kondisi sosial ekonomi dan pariwisata harus terus berkembang.

“Ya jangan karena ada COVID-19 lalu akhirnya kita juga tidak bisa berbuat apa-apa yang berujung pada mandeknya perputaran ekonomi. Nanti masyarakat mau makan apa kalau ekonomi tidak jalan,” kata Amon, Selasa (30/9/2020) seperti dilansir Antara. (*dm).