Potong Kebun Jadi Alasan Bupati Percepat Tutup Expo Alor

Bupati Alor Drs. Amon Djobo berpidato di acar Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII Tahun 2020 di Stadion Mini Kalabahi.
Bupati Alor Drs. Amon Djobo berpidato di acar Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII Tahun 2020 di Stadion Mini Kalabahi.

Kalabahi –

Bupati Alor Drs. Amon Djobo menutup Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII, Kamis (1/10) malam. Expo yang seharusnya ditutup pada (3/10) dimajukan dengan alasan para peserta yang datang dari berbagai wilayah harus pulang potong kebun menghadapi musim hujan yang jatuh pada bulan Oktober-Februari.

Bupati Amon menjelaskan, Expo kali ini digelar hanya cukup empat hari dari jadwal seharusnya seminggu sejak tanggal 28 September hingga 3 Oktober 2020.

Namun karena mengingat para peserta yang datang dari berbagai kecamatan harus pulang potong kebun maka Expo ia tutup lebih cepat pada Kamis (1/10) malam.

“Kali ini Expo kita gelar 4 hari. Bukan 1 minggu. Jadi kalau kita buat sampai satu minggu kemudian rombongan yang dibawa oleh camat dari berbagai kecamatan dan berbagai pulau di Kabupaten Alor terus berada di kota, padahal seharusnya masa sekarang sudah harus mempersiapkan lahan, membersihkan kebun untuk nanti dapat ditanam kembali. Jadi cukup 4 hari menikmati Expo kemudian harus pulang dan kembali kerja (kebun),” kata Bupati Amon dalam pidatonya, dilansir kartakita.com.

Bupati bersyukur meski Expo kali ini menuai pro-kontra karena dilakukan di tengah pandemi Covid-19, namun berkat dukungan masyarakat pula kegiatan Expo dapat di gelar dan berakhir dengan baik tanpa ada yang terpapar virus corona.

“Saya bersyukur dan berterimakasih karena walaupun ada berbagai isu, ada yang tulis ini dan itu, ada berbagai macam pro-kontra karena katanya kita menggelar Expo di tengah-tengah pandemi Covid-19, tapi kita telah berhasil menggelar kegiatan Expo sampai pada malam penutupan,” ujarnya, Kamis (1/10) malam.

Bupati Amon berharap kegiatan Expo ini menjadi pembelajaran bahwa kita tidak boleh takut hidup bersahabat dengan virus corona. Sebab ketakutan hanya akan membuat semua orang berdiam diri di rumah dan tidak produktif beraktivitas.

Bupati minta masyarakat belajar dari makna kegiatan Expo ini untuk mulai menyesuaikan diri dan terbiasa hidup dan beraktivitas dengan peradaban baru di tengah pandemi Covid-19.

Masyarakat harus bisa tetap beraktivitas dan bekerja keras namun tetap dalam kewaspadaan dan kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan.

“Kita harus mulai untuk belajar hidup dalam peradaban yang baru, bagaimana kita bisa tetap bekerja keras tetapi berdampingan dengan virus Corona. Maka kerja kerasnya harus disertai dengan kedisiplinan dan kewaspadaan yaitu mematuhi protokol kesehatan di manapun kita berada,” pungkasnya sembari menutup Expo dengan resmi. (*dm).