Ketua DPRD Alor Minta Aparat Keamanan Amankan Dony Mooy yang Tanya Pejabat Curi Listrik

Ketua DPRD Alor Enny Anggrek (gambar atas) sementara memimpin sidang paripurna dan Dony Mooy (gambar bawah) ketika jumpa pers di DPRD usai sidang paripurna, Kamis (7/1/2021) di gedung DPRD Alor, Batunirwala.
Ketua DPRD Alor Enny Anggrek (gambar atas) sementara memimpin sidang paripurna dan Dony Mooy (gambar bawah) ketika jumpa pers di DPRD usai sidang paripurna, Kamis (7/1/2021) di gedung DPRD Alor, Batunirwala.

Kalabahi –

Sidang Paripurna dalam rangka penutupan masa persidangan I tahun 2020 dan pembukaan masa persidangan II tahun 2021 pada Kamis 7 Januari 2021 di gedung DPRD Batunirwala, menuai ketegangan.

Di sela sidang, Anggota DPRD Dony M. Mooy meminta Ketua DPRD Alor Enny Anggrek beri kesempatan padanya untuk berbicara menanyakan siapa pejabat Alor yang diduga mencuri aliran listrik di PLN.

Permintaan bicara Dony Mooy tersebut tidak diindahkan Ketua DPRD Enny Anggrek. Sidang pun menuai ketegangan.

Dony Mooy geram dan tetap ngotot berbicara sebelum masuk agenda doa penutup mengakhiri sidang tersebut.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/08/bupati-alor-keluarkan-edaran-siswa-belajar-dari-rumah/

“Sebelum sidang diakhiri, saya minta bicara Pimpinan. Ini soal wibawa semua pejabat di daerah ini,” kata Dony.

“Tidak diberikan. Ini sidang paripurna,” jawab Ketua DPRD Alor Enny Anggrek.

“Baik Pimpinan,” Dony menjawab.

“Kalau tidak senang silahkan walk out,” Ketua DPRD Enny Anggrek yang juga menjabat Ketua PDIP Alor itu melanjutkan.

“Oh, saya tidak walk out. Anak kecil yang walk out. Saya bukan anak kecil, Pimpinan,” jawab Dony, geram.

“Saya perlu menyampaikan ada wibawa pejabat daerah ini yang diobok-obok (di media soal ada pejabat Alor diduga curi aliran listrik PLN) dan saya masih malu soal ini. Itu yang saya mau sampaikan,” Dony Mooy menambahkan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/08/sony-alelang-minta-warga-alor-taat-protkes-dan-hormati-kerja-satgas-covid-19/

“Saya minta tenang. Kalau tidak, saya minta pihak keamanan (amankan),” Ketua DPRD Enny Anggrek tegas menjawab.

“Keamanan amankan siapa ini? Ok nanti kita berhadapan di (rapat) internal saja. Minta maaf pak Bupati selaku kepala daerah karena ini soal derajat pejabat di daerah ini. Terima kasih,” ucap Dony mengakhiri perdebatannya dengan Ketua DPRD Alor.

Sidang pun dilanjutkan dengan agenda doa penutup yang disampaikan pejabat dari Depag Alor.

Sidang tersebut turut hadir Bupati Alor Drs. Amon Djobo dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkab Alor.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/08/satgas-covid-19-alor-berniat-pengadaan-alat-test-swab-dan-hidupkan-posko/

Usai sidang Dony Mooy menggelar jumpa pers dan menjelaskan bahwa ia sebenarnya ingin berbicara menanyakan siapa Pejabat daerah yang diduga mencuri aliran listrik PLN.

Namun ia kesal karena Ketua DPRD Alor Enny Anggrek tidak memberinya hak bicara di sidang Paripurna.

Selain itu, selaku Anggota DPRD Alor yang kini menjabat Ketua Komisi I, Dony meminta agar masalah pencurian aliran listrik PLN harus dituntaskan segera.

Dony juga mengecam siapapun pejabat daerah yang melakukan pencurian aliran listrik harus bertanggung jawab karena sudah mencoreng nama pejabat di Alor.

Ketua Fraksi NasDem Deni Padabang juga ikut menyesalkan pernyataan politik Enny Anggrek yang meminta aparat keamanan amankan Dony Mooy.

Deni menyebut pernyataan politik tersebut seolah-olah Ketua DPRD ingin membungkam demokrasi dan tatanan politik di gedung DPRD.

Deni meminta Ketua DPRD tidak lagi mengeluarkan pernyataan politik seperti itu karena tidak ada aturan di Tatib DPRD maupun ketentuan lain yang mengatur pelibatan aparat keamanan di ranah sidang DPRD.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Alor Reiner Atabuy mengatakan pihaknya akan memanggil PLN untuk rapat kerja membahas polemik pencurian listrik yang diduga melibatkan oknum pejabat Alor.

“Kita Rapat kerja dengan PLN nanti di akhir bulan ini. Kita akan tanyakan siapa pejabat Alor yang diduga mencuri aliran listrik. Masalah ini harus tuntas, biar tidak menjadi polemik di masyarakat,” kata Reiner yang juga politisi Partai Demokrat itu.

Diberitakan, Komisi II DPRD Alor kunjungan kerja waktu lalu di PLN UPT Kalabahi membahas soal maraknya pemadaman listrik jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Dalam kunjungan kerja tersebut terungkap bahwa ada pejabat Alor diduga mencuri aliran listrik PLN.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/07/alor-tambah-20-kasus-pasien-positif-covid-19-total-40/

Modus pencuriannya, rumah oknum pejabat tersebut diduga menyambung langsung aliran listrik untuk digunakan tanpa melalui meteran.

Kepala PLN UPT Kalabahi Josep Maruli Tambunan juga sudah memanggil oknum pejabat tersebut untuk menyelesaikan tunggakan meteran yang diduga dicurinya. Namun si oknum pejabat itu belum berniat membayar.

Perbuatan itu membuat PLN diduga merugi sekitar puluhan juta rupiah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, oknum pejabat Alor yang diduga mencuri aliran listrik tersebut berasal dari DPRD.

Dia merupakan salah satu dari 30 Anggota DPRD Alor Periode ini. Ia juga disebut-sebut memegang jabatan penting di DPRD maupun di partainya.

Tonton video perdebatan sengit antara Ketua DPRD Enny Anggrek dan Dony Mooy soal pejabat Alor curi listrik di sidang paripurna:

(*dm).