Pemkot Kupang Optimistis Pemasaran Media Digital Jalan Menuju Pemulihan Ekonomi

Kepala Dinas Infokom Kota Kupang Wildrian Ronald Otta ketika jumpa pers di Hotel Aston, Kota Kupang, Selasa (7/5). (Foto: Demas/Tribuanapos.net). 

Kupang –

Pemerintah Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur tengah membangun infrastruktur ekonomi berbasis digital bagi pelaku usaha kecil menengah (UMKM). Upaya ini sebagai bagian dari pemulihan ekonomi menuju endemi Covid-19.

Kepala Dinas Infokom Kota Kupang Wildrian Ronald Otta mengatakan, saat ini pemerintah sedang mendorong pembangunan infrastruktur digital dengan memasang WiFi di sejumlah pasar tradisional guna mendukung aktivitas perekonomian masyarakat.

Kadis meyakini bahwa pelaku usaha yang menggunakan media digital WiFi yang tersedia dalam pemasaran, bisnisnya akan mampu bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/05/29/julie-sutrisno-laiskodat-gelar-pelatihan-pengolahan-ikan-di-alor/

Menurut Andre, pelaku ekonomi yang melek digital dapat lebih mudah beradaptasi terhadap kebutuhan pasar atau konsumen di tengah pandemi Covid-19.

“Para pelaku usaha yang memanfaatkan media digital seperti internet dan media sosial itu mampu bertahan dalam ketidakstabilan ekonomi di masa pandemi Covid-19,” kata Andre sapaannya, Selasa (7/6/2022) saat jumpa pers di Hotel Aston, Kota Kupang.

Selain itu, Andre mengatakan, mereka yang memanfaatkan teknologi digital juga dianggap mampu bertumbuh dan berekspansi karena terbukanya jaringan (Network) bisnis.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/05/25/angkat-tema-tenunan-alor-arnesta-vuvusela-magang-sau-keluar-sebagai-juara-i-lomba-cerita-pariwisata-alor/

Andre mengungkapkan, betapa pentingnya melek internet bagi para pelaku bisnis di pasar tradisional yang tersebar di wilayah Kota Kupang.

Ia mendorong masyarakat merubah cara bisnisnya dari yang manual menjadi menggunakan internet sebagai media atau market place dalam pemasaran produk bisnisnya.

Selain itu, Kadis Infokom menerangkan pemerintah Kota Kupang sudah mendorong pelaku usaha dapat memperkenalkan metode pembayaran cashless payment untuk menjamin keamanan bertransaksi. “Hal ini telah dilakukan oleh Bank Indonesia tahun lalu dalam program cashless payment melalui QRIS,” kata pria yang ramah senyum itu.

Ia pun mengungkapkan bahwa langkah yang dilakukan pemerintah Kota Kupang saat ini adalah pemerintah sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur jaringan internet pada sejumlah titik layanan publik termasuk di pasar-pasar tradisional. Tujuannya agar masyarakat mudah dan gratis mengakses internet untuk menjual produk-produk yang dibuatnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/05/29/cerita-pariwisata-tenunan-alor/

Pemerintah Kota Kupang juga sedang berkerja sama dengan beberapa vendor internet service provider yang ada di Kota Kupang guna memperluas proyek jaringan internet di semua wilayah Kota Kupang.

“Kita berharap program ini bisa terus kita lakukan sehingga mendukung para pelaku usaha menjalankan bisnisnya secara digital,” ujarnya.

Kadis Infokom menyebutkan bahwa, saat ini sudah 6000 pelaku UMKM yang sedang dibina pemerintah Kota Kupang untuk memasarkan berbagai produk lokalnya menggunakan media digital.

Dia yakin bahwa pelaku usaha ini mampu memasarkan produk menggunakan media digital. Bila itu dilakukan maka ia optimistis ekonomi masyarakatnya akan tumbuh pesat. (*Demas Mautuka).