NTT Aman Jelang Pelantikan Presiden

Kapolda NTT Irjen Pol. H. Hamidin saat Konpers di Kalabahi, Senin (30/9). Kapolda didampingi Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi, S.IK (kanan).
Kapolda NTT Irjen Pol. H. Hamidin saat Konpers di Kalabahi, Senin (30/9). Kapolda didampingi Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi, S.IK (kanan).

Kalabahi, Tribuanapos.net – Kapolda NTT Irjen Pol. H. Hamidin, menghimbau kepada masyarakat ikut menjaga keamanan dan ketertiban jelang pelantikan Presiden/Wakil Presiden RI, 20 Oktober 2019 di Jakarta.

“Pelantikan Presiden itu nanti di Jakarta. Tentu kita lihat dinamika Pilpres ini berkembang sampai ke mana-mana. Saya kira ini harus kita waspadai,” ujar Kapolda NTT saat kunjungan kerja perdana, Senin (30/9) di Kalabahi.

Kapolda mengatakan, meskipun suhu politik pasca Pilpres masih terasa di semua daerah, namun NTT disebutnya aman dan tidak akan terprovokasi.

“Saya melihat di daerah kita (NTT) ini tentu kecendrungan (terprovokasi) itu tidak ada. Tetapi masyarakat tetap waspada apabila ada kelompok-kelompok yang mau ngajak demo karena ada mau pelantikan Presiden itu konternya ada pada masyarakat sendiri, bukan bersandar pada aparat,” kata eks Kapolda Sulsel itu.

Mantan Kapolres Metro Jakarata Pusat itu menghimbau masyarakat tidak terpengaruh dengan ajakan kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengacaukan jalannya pelantikan Presiden/Wapres.

“Jadi masyarakat sendiri harus jeli dan respon terhadap daya dukungnya, itu menjadi daya tangkal yang paling hebat. Saya kira itu,” katanya.

Disinggung mengenai pengamanan personil Polri, Kapolda Irjen Pol. Hamidin memastikan akan mengamankan jalannya pelantikan Pilpres/Wapres.

“Kita akan memberikan pengamanan yang terbaik untuk NTT,” tutup Irjen Pol. Hamidin yang baru 10 hari menjabat Kapolda NTT itu.

Demo Tolak RUU Kontroversial di NTT, Aman

Kapolda NTT Irjen Pol. H. Hamidin meminta mahasiswa dan elemen masyarakat agar menyampaikan aspirasi tolak RUU Kontroversial dengan santun. Ia berharap demonstrasi di NTT tidak anarkis dan merusak fasilitas umum negara.

“Di NTT (demonstrasi tolak RUU) jangan sampai terjadi (kerciuan). Kita (tetap) monitor, kemudian elemen-elemen masyarakat juga kita komunikasi,” tutur Kapolda.

Di Kabupaten Alor sendiri pekan lalu, HMI dan IMM berunjukrasa menolak RUU Kontroversial yang dibahas pemerintah dan DPR di Jakarata. Namun, demonstrasi mahasiswa tersebut tidak mendapat pengawalan dari aparat kepolisian, Polres Alor.

Reporter: Demas Mautuka