Oleh: Anjulin Kamlasi, S.Pd.
“Berikan Aku Seribu Orang Tua Akan Kucabut Semeru dari Akarnya, Berikan Aku Sepuluh Pemuda Niscaya Akan Kuguncangkan Dunia”. Begitulah ungkapan Ir. Soekarno sang proklamator kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sejalan ungkapan tersebut, tidak bisa kita bisa pungkiri bahwa nasib bangsa ini ada dalam tangan para pemuda. Bahkan wajah kehormatan suatu bangsa dari masa ke masa terletak pada kapasitas dan kredibilitas pemimpinnya. Maka menjadi harapan besar ketika generasi muda saat ini menyadari keberadaannya dan perannya sangat penting bagi keberlangsungan bangsa.
Pemuda tulang punggung bangsa dan otak dari pembangunan bangsa ini. Tak bisa kita pungkiri bawasannya dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia pemuda memiliki peran yang sangat besar. Karena pemuda turut mengambil bagian dalam setiap dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Perkembangan pemuda Indonesia dimulai sejak tahun 1908 pada masa kebangkitan nasional. Perjuangan terus dilakukan pemuda. Mereka tidak diam, tidak apatis terhadap kondisi sekitar, tidak acuh terhadap setiap persoalan yang terjadi.
Semangat pemuda 1928 ditandai semangat yang tak kunjung pudar. Ketika itu mereka berhasil menggelorakan sumpah pada kongres pemuda pemuda tanggal 27-28 Oktober 1928.
Sumpah Pemuda, Simbol Perjuangan Pemuda
Sumpah pemuda dijadikan dasar para pemuda melakukan perjuangannya untuk bangsa Indonesia. Hingga tiba masa orde baru tahun tahun 1966-1998. Pemuda berhasil membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan.
Melihat semangat pemuda di era 1908-1998 kita dapat merefleksi sekaligus bercermin bahwa semangat perubahan yang terus dilakukan pemuda menunjukan sikap mereka menuju harapan Indonesia.
Pemuda sebagai agen of change dan agen of control dengan sikap kritis dan semangatnya maka pemuda memiliki kekuatan untuk mempengaruhi segenap masyarakat untuk melalukan gerakan perubahan sosial dalam menjalankan kehidupan.
Pemuda harus memantapkan langkahnya, mematangkan rencananya dalam segala lini untuk terus melakukan perubahan di Indonesia.
Masa depan bangsa ada dalam tangan pemuda. Segenap masyarakat masih membutuhkan pemuda berintelektual, kreatif dan inovatif, percaya diri dan semangat nasionalisme tinggi dalam berbangsa.
Seiring perkembangan zaman Kita telah berada dalam masa atau era revolusi industri 4.0. Pada revolusi industri 4.0 ini ditandai integrasi yang kuat terjadi antara dunia digital dengan produksi industri. Teknologi mulai berkembang dan menguasai segalanya. Maka semakin besar tantangan yang dihadapi oleh pemuda itu sendiri.
Nampak Teknologi
Kita melihat akhir-akhir ini kehidupan seakan dipengaruhi oleh pekembangan teknologi yang semakin canggih. Semua orang lebih mementingkan gadjetnya dibandingkan berinteraksi atau bersosialisasi dengan sesama guna melakukan hal bermanfaat.
Sikap kritis pemuda mengalami stagnasi yang sangat signifikan, acuh terhadap berbagai masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat. Hal itu menyebabkan krisis moral dan karakter pemuda.
Pemuda harus mulai sadar dan mulai mengarahkan kekuatannya untuk menyikapi segala perubahan yang terjadi. Kesadaran diri pemuda pada dasarnya meliputi keimanan, ketaqwaan, bertangggungjawab, dan memilki semangat kebangsaan yang tinggi.
Pemuda juga perlu diberdayakan. Meningkatkan kapasitas dirinya dan meningkatkan potensinya agar supaya dapat melakukan perubahan bagi masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga tidak terkesan pemuda hanya mengikuti arus perkembangan yang membawanya ke arah yang negatif.
Hemat penulis dalam zaman yang semakin berkembang ini pemuda harus tetap mempertahankan semangat juangnya yang mana telah ditunjukan oleh para pendahulu semasa memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pemuda di zaman ini pemuda harus melakukan sesuatu sebagai bentuk melanjutkan semangat para pendahulu yang dimulai dari diri sendiri. Misalnya peduli terhadap lingkungan dengan melakukan aksi penghijauan, tidak membuang sampah sembarangan, menjadi pemuda yang cinta terhadap budaya lokal. Pemuda juga perlu memahami nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila dengan baik dalam kehidupannya, menigkatkan sikap toleransi dan tenggang rasa.
Dalam momentum perayaan hari sumpah pemuda 28 Oktober 2019 ini diharapakan kita sebagai pemuda masa kini berefleksi dan memulai perjuangan kita dengan melakukan hal-hal yang memberikan kontribusi bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Kita jangan diam. Kita harus terus bergerak melakukan perubahan-perubahan untuk bangsa ini. Semangat pemuda harus terus berkobar. Karena sesungguhnya sebuah bangsa akan mengalami kemajuan yang pesat jika pemuda mulai bergerak, berinovasi, untuk kebaikan masa depan bangsa.
Akhirnya, selamat berefleksi semoga kiat tetap menjadi pemuda yang peduli bukan apatis. Selamat hari sumpah pemuda.Merdeka.
Penulis, Aktivis GMKI Kupang. Tinggal di Kota Kupang