Bupati Alor: Otak Biawak dan Tai Ular Bisa Cegah Corona

Bupati Alor Drs. Amon Djobo
Bupati Alor Drs. Amon Djobo

Kalabahi –

Bupati Alor Drs. Amon Djobo terus mengingatkan warganya menjaga pola hidup sehat dan stamina yang cukup menghadapi ancaman covid-19 yang kini mewabah dan merenggut nyawa ribuan orang di dunia dan tanah air. Bupati menghimbau masyarakat tetap menjaga diri dengan mengikuti himbauan pemerintah tentang social distancing dan work from home.

Untuk menjaga daya tahan tubuh, Bupati Amon menganjurkan warganya mengkonsumsi bahan-bahan herbal alami yang diyakini bisa mencegah segala macam penyakit, termasuk virus corona. Salah satu bahan alam yang ditawarkan adalah, mengkonsumsi otak Biawak dan Tai (veses) Ular.

“Otak Biawak dengan Tai Ular itu obat daya tahan tubuh yang bisa cegah itu (corona) dan segala macam penyakit. Itu obat paling bagus untuk stamina daya tahan tubuh. Kalau minum itu obat corona juga tidak mungkin kena kita,” kata Bupati Amon kepada wartawan, Senin (23/3/2020) di Kalabahi.

“Kalau di kampung dulu kalau kita sakit itu kita masuk di hutan cari Tai Ular itu, orang-orang tua dorang cari ko pulang masak campur bubur ko makan. Itu obat paling mujarab. Penyakit apa saja tidak ada itu (sulit menyerang tubuh),” lanjut dia.

Baca Juga:

https://tribuanapos.net/2020/03/25/corona-pemkab-mabar-ntt-lockdown/

Bupati Amon mengisahkan pengalamannya sewaktu Camat Alor Timur, ia sempat jatuh sakit. Semua obat generik sudah ia coba namun kondisinya makin memburuk. Saat itu dirinya mendapatkan saran dari orang-orang kampung untuk mengkonsumsi otak Biawak. Hasilnya ia pulih setelah mengkonsumsinya.

“Pengalaman, bapak ini dulu di Maritaing sakit parah. Orang-orang tua sarankan makan otak Biawak. Biawak Buaya Darat itu mereka tangkap di sawah bawang, dulu Maritaing itu kan sawah bawang semua, mereka tangkap ambil isi otaknya di kepala itu ko rebus bapak makan dan sembuh sehat walafiat sampai sekarang ini. 60 tahun saya ada sehat ko ada jalan urus daerah ini,” pungkasnya.

Selain otak Biawak dan Tai Ular, Bupati juga menyarankan warganya minum akar pisang, akar pinang, kayu ular, marungga, air kelapa muda dan meting. Obat-obat herbal tersebut dinilai ada zat tertentu yang diyakini bisa meningkatkan daya tahan tubuh mencegah berbagai wabah, termasuk virus corona.

“Akar pisang itu gali cuci bersih ko minum dia punya air, minum air meting. Pagi bangun perut kosong itu yang minum air kelapa muda. Vitamin itu. Minum. Yang di gunung akar pinang dengan kulit kayu ular itu ambil cuci bersih ko rebus minum. Itu obat. Seluruh dunia omong corona-corona tapi dia punya obat tidak ada jadi minum itu ko sehat,” katanya.

Baca Juga:

https://tribuanapos.net/2020/03/24/pdp-alor-yang-sembuh-ternyata-belum-jalani-tes-corona/

Amon Djobo menyebut, para ahli di dunia cukup sulit menemukan obat penangkal virus corona sehingga menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan nyawanya. Karena itu ia meminta rakyat Alor bersatu memutuskan rantai penularan virus corona. Ia memuji para medis dan rakyat Cina yang mampu melewati wabah corona dalam waktu sekejap karena rakyat Cina termasuk yang taat dan disiplin mengikuti himbauan pemerintah.

“Karena masalahnya kan kamu omong (corona tentu ada dia punya obat). Macam ke Malaria, paling tidak kan ada Chloroquin ya to? Nifaquin, lalu apa lagi, apa macam-macam kan ada (obatnya). Ini kamu omong ini barang (corona) tapi tidak ada (obatnya). Macam ke AIDS pasti ada (obatnya). Ini hanya omong (corona-corona) saja di propinsi (omong) brungbrang-brungbrang (di media masa) tapi tidak ada dia punya solusia apa yang harus ditempuh, tidak ada bagaimana. Itu sama dengan omong kosong. Jadi berhenti sudah, bikin kampung tidak manusia lagi dunia ini. Minum itu obat (alami) supaya kita sehat. Kita punya napas bukan corona yang pegang ko? Akui ko tidak?” katanya, serius.

Bupati Amon kembali menghimbau warganya menjaga pola hidup sehat dan mengikuti himbauan-himbauan pemerintah pusat dan daerah terutama menjaga jarak berkomunikasi sosial dengan orang lain (social distancing), tidak boleh keluar rumah dan memanfaatkan waktu bekerja dari rumah (work from home). Bila instruksi dan himbauan tersebut tidak ditaati masyarakat maka wabah ini kemungkinan besar bisa menyerang mayoritas masyarakat Alor.

Baca Juga:

https://tribuanapos.net/2020/03/18/bupati-alor-minum-marungga-virus-corona-datang-na-kena-suanggi/

Amon Djobo mengakui bahwa pemerintah daerah kesulitan menghadapi ancaman covid-19, karena berbagai keterbatasan fasilitas kesehatan. Oleh sebab itu ia terus mengingatkan warganya menjaga pola hidup sehat, sering mencuci tangan setiap hari, memakai masker bagi yang sakit, konsumsi pangan bergizi dan membatasi diri keluar rumah. Karena obat penangkal virus corona saat ini belum ditemukan para ahli kesehatan.

“Kalau tahu itu nama penyakit (covid-19), pasti nama obat juga harus tahu. Obat penangkalnya apa? Kami yang di gunung, kami yang di pedalaman, kami yang jauh dari ibukota, kami yang tidak punya Puskesmas memungkinkan (tangani corona) ko (semua orang) omong banyak sekali (tentang corona). Minum obat kampung ko jaga daya tahan tubuh tetap sehat, kita hadapi corona,” tegasnya.

Bupati menjelaskan, ciri-ciri penyakit akibat terjangkit covid-19 mirip penyakit malaria atau demam berdarah. Karenanya ia yakin apabila rakyatnya mengkonsumsi obat herbal alami maka virus corona akan sulit menyerang daya imun tubuh.

“Kita daerah pandemi Malaria berat. Biasa kalau Chloroquin sudah tidak ada lagi, kita minum daun papaya. Sekarang ada blender, dulu tidak ada blender kita rebus saja ko minum dia punya air itu saja Malaria hilang. Lalu olahraga dan jemur panas. Kan begitu. Karena Chloroquin juga sudah tidak ada maka kita mainkan (minum air) kayu ular. (Kayu ular) itu pahit juga to? Coba lihat kegunaannya di internet, termasuk orang yang sakit jantung, sakit paru-paru, minum itu barang kan hilang kan?” sebut Amon.

“Ini penyakit kita nonton di televisi, dia mirip dengan Malaria, ya sudah minum bahan-bahan alami yang Tuhan sudah kasih itu. Minum. Saya Amon Djobo minum bahan alam ko 60 tahun ada hidup ini,” pintah Bupati Amon.

Baca Juga:

https://tribuanapos.net/2020/03/20/kebijakan-bupati-alor-hadapi-ancaman-corona/

Bupati mengingatkan warganya tidak boleh panik menghadapi situasi pandemi corona di Indonesia. Ia meminta warganya tetap waspada, menjaga pola hidup sehat dan berdoa memohon tuntunan Tuhan agar wabah ini lekas berlalu.

“Kita harus berani lawan corona. Pemimpin tidak perlu takut. Apapun itu punya resiko. Jabatan ini punya resiko. Mau jadi pemimpin orang nomor satu ya harus membanca tanda-tanda jaman apa yang akan terjadi. Mungkin ini sudah tanda akhir jaman. Jadi di luar negeri sana sudah terjadi ya kita juga harus ada kesiapan diri (konsumsi obat-obatan herbal dari bahan alam). Penangkalan diri itu penting. Kalau tidak ya kita akan ketinggalan. Jangan takut, kita punya napas bukan corona yang pegang ko?” ungkapnya.

Tentang kebijakan penutupan pelabuhan laut dan bandara, Bupati belum memikirkannya. “Untuk itu belum kita pikirkan. Kita daerah kepulauan, jadi antisipasi perlu kita tingkatkan di Bandara dan pelabuhan-pelabuhan. Ini penyakit tidak baik jadi semua harus taat mengikuti prosedur pemeriksaan kesehatan yang ada,” pungkasnya. (*dm).