Antisipasi Corona, MTQ dan Pawai Paskah di Alor Ditunda

Bupati Alor Drs. Amon Djobo
Bupati Alor Drs. Amon Djobo

Kalabahi-

Bupati Alor Drs. Amon Djobo mengapresiasi keputusan pimpinan Masjid dan Gereja mengikuti kebijakan pemerintah menghadapi wabah corona virus (covid-19), dengan menunda kegiatan keagamaan, termasuk Pawai Paskah dan MTQ. Penundaan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi mewabahnya covid-19 di wilayah Kabupaten Alor.

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) alias lomba membaca Al-Qur’an yang dijawalkan dibuka Senin (23/3/2020) malam ini, ditunda. Begitu juga Pawai Paskah bagi umat kristiani pun ditunda pelaksanaannya hingga waktu yang tidak tentu.

“Saya apresiasi umat muslim, pengurus Masjid, Gereja dan umat kristiani di daerah ini karena sudah sepakat menunda kegiatan besar keagamaan MTQ dan Pawai Paskah,” kata Bupati Amon kepada wartawan, Senin (23/3/2020) di Kalabahi.

“Terima kasih kepada semua teman-teman Panitia yang punya pengertian baik mengikuti arahan himbauan Bapak Presiden, pemerintah pusat dan pemerintah daerah ini. Saya baru dapat laporan dari pak Asisten, MTQ kita tunda. Baru saja sepakat dalam keputusan rapat Muspida. Sebenarnya dibuka malam ini tapi semua sepakat kita tunda,” lanjut Bupati Amon.

Baca Juga:

https://tribuanapos.net/2020/03/23/cegah-corona-kapolres-alor-akan-bubarkan-warga-berkumpul-di-luar-rumah/

Penundaan kata Bupati sudah sejalan dengan kebijakan Presiden Jokowi dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat membatasi seluruh aktivitas yang melibatkan banyak orang menghadapi ancaman covid-19 di tanah air. Pemerintah daerah mengapresiasi panitia dan para pimpinan umat beragama yang mengambil langkah bijaksana mengikuti kebijakan negara.

“Ini sudah masalah bangsa, masalah negara sehingga arahan Bapak Presiden, Bapak Gubernur, kita yang di kampung ini wajib taat. Ikut. Kalau ada apa-apa siapa mau tanggung jawab? Kumpul-kumpul yang namanya pemerintah punya sudah tidak ada lagi. Saya mau lihat siapa mau bikin acara kumpul-kumpul di pemerintah. Tidak ada lagi ko?” ungkapnya.

Selain MTQ dan Pawai Paskah, Bupati juga memastikan KKR yang akan direncakan berlangsung Selasa (24/3) besok, ditunda untuk waktu yang tidak pasti. “KKR juga kita suruh stop sudah. Tidak bisa kita paksakan. Ibadah minggu saja ditunda ko bagaimana,” ujarnya.

“Kalau ada yang masih bikin acara, pesta sana sini saya minta Tentara Polisi tindak tegas,” tutur Amon Djobo.

Baca Juga:

https://tribuanapos.net/2020/03/21/cegah-corona-gmit-himbau-seluruh-jemaatnya-ibadah-di-rumah-masing-masing/

Bupati Amon mengatakan, dirinya ikut prihatin seluruh agenda penting keagamaan dan pemerintahan ditunda hanya untuk mengantisipasi wabah virus corona. Ia menyebut wabah ini menjadi ujian iman yang luar biasa bagi seluruh umat beragama di dunia.

“Saya tahu ini masalah keagamaan tapi paling tidak kita sudah waspada (covid-19). Ini karena melibatkan banyak orang maka itu kita tunda. Kita daerah kepulauan, kalau ada apa-apa ya kita susah semua. Ko tunda juga tidak lama ko. Kan masih ada bulan-bulan depan bisa bikin ko. Nanti kita lihat perkembangannya,” ucapnya.

Dirilis Tribunnews.com, Karo Humas dan Protokol Setda NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius,M.Si mengatakan, sampai Senin (23/3/2020) saat ini total ODP di NTT sudah mencapai 101 orang. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya berjumlah 80 orang.

“Ada penambahan 21 ODP di NTT . Penambahan ODP terbanyak di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, yakni bertambah 9 orang ODP,” kata Marius.

Berikut data sebaran ODP di NTT: Kota Kupang 24 orang, Lembata 2 orang, Mabar 21 orang, Kabupaten Kupang 2 orang, Sikka 15 orang, TTS 4 orang, Matim 1 orang. Kemudian Flotim 2 orang, Malaka 1 orang, Alor 1 orang, Sumtim 6 orang, Belu 5 orang, SBD 8 orang, Ende 3 orang, Manggarai 6 orang. Total 101 orang. (*dm).