Data Penanganan Covid-19 Alor: Orang Dari Daerah Terjangkit Naik 261

Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Alor, Ferdy I. Lahal, SH (tengah) di dampingi Kadis Kesehatan dr. Maya Blegur (kiri) dan Kepala BPBD Christina Beli (kanan), jumpa pers di kantor BPBD, Rabu (1/4/2020) petang.
Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Alor, Ferdy I. Lahal, SH (tengah) di dampingi Kadis Kesehatan dr. Maya Blegur (kiri) dan Kepala BPBD Christina Beli (kanan), jumpa pers di kantor BPBD, Rabu (1/4/2020) petang.

Kalabahi –

Juru bicara satgas gugus tugas pencegahan dan penanganan covid-19 Kabupaten Alor, Ferdy I. Lahal, SH, membeberkan data terbaru penanganan virus corona per hari ini Rabu (1/4/2020) pukul 15.00 wita. Berdasarkan data itu total pelaku perjalanan dari area daerah terjangkit naik cukup signifikan sebesar 261 orang. Sebelumnya, 120 orang.

“Untuk data terbaru hari ini, pelaku perjalanan dari area daerah terjangkit ada 261 orang,” kata Ferdy saat jumpa pers di Sekretariat Satgas di kantor BPBD Alor, Kalabahi Kota, Rabu (1/4/2020) pukul 15.00 wita.

Menurut Asisten I Setda Alor itu bahwa, data pelaku perjalanan dari area terjangkit tersebut naik cukup signifikan ke 261 dari sebelumnya ada 120 orang. Ferdy sekaligus mengklarifikasi pernyataan Bupati Alor Drs. Amon Djobo pada media ini sebelumnya bahwa 120 orang itu adalah kategori orang dalam pemantauan atau ODP. Padahal sebenarnya 120 orang tersebut adalah kategori pelaku perjalanan dari daerah terjangkit.

“Jadi 120 kemarin (sesuai pernyataan Bupati Alor masuk kategori ODP) itu sebenarnya masuk kategori pelaku perjalanan dari daerah terjangkit yang hari ini sudah naik menjadi 261 orang. Jadi itu bukan ODP, itu pelaku perjalanan ya,” kata Ferdy sekaligus mengklarifikasi pernyataan Bupati Alor Drs. Amon Djobo di media ini edisi Senin (30/3).

Baca Juga:

https://tribuanapos.net/2020/03/31/angka-odp-alor-naik-120-orang-pemda-siapkan-slb-wolatang-lokasi-karantina/

Ferdy menjelaskan, status pelaku perjalanan merupakan orang yang dalam kondisi sehat. Meskipun kondisi mereka sehat namun satgas menetapkan mereka dalam status pelaku perjalanan dari area terjangkit karena memang mereka berdatangan dari daerah terjangkit virus corona (covid-19).

“Pelaku perjalanan ini saya mempertegas sekali bahwa mereka orang sehat. Pelaku perjalanan ini yang pertama, kita punya anak-anak dorang yang ada sekolah semua di daerah di luar Alor, di luar NTT, ini yang pulang dan mereka sehat semua,” katanya.

Ferdy mengatakan, para pelaku perjalanan dari area terjangkit tersebut saat ini diawasi ketat oleh satgas corona dan pemerintah daerah hingga desa. Observasi akan dilakukan selama 14 hari. Kalau nanti 14 hari para pelaku perjalanan dari daerah terjangkit mengalami sakit maka segera melapor ke petugas kesehatan untuk penanganan medis.

“Penanganannya kalau (misalkan pelaku perjalanan) ada di Kokar maka kepala puskesmas, pustu koordinasi dengan camat, kelurahan dan kepala desa sampai RT/RW untuk bantu observasi rumah selama 14 hari. Kalau selama 14 hari itu dia menimbulkan gejala-gejala; demam, batuk, pilek, napas sesak maka ke sarana kesehatan untuk diperiksa. Kalau (pemeriksaan medis) dia masuk kategori ringan, sedang maka lanjutannya adalah ke RSUD Kalabahi. Pola skemanya sudah seperti begitu,” jelasnya.

Baca Juga:

https://tribuanapos.net/2020/03/31/tni-polri-dan-satgas-corona-siram-disinfektan-di-kota-kalabahi/

PDP Alor Bertambah 2 Orang

Selain itu data terbaru pasien dalam pemantauan atau PDP terjadi penambahan baru, 2 orang. Mereka saat ini sedang ditangani tim dokter RSUD Kalabahi. 1 pasien sementara dirawat di RSUD dan 1 pasien lagi sementara dirawat di rumah pribadinya karena masuk kategori PDP dalam sakit ringan.

Sebelumnya ada 2 orang yang masuk kategori PDP tetapi statusnya sudah sembuh. Sehingga total PDP Alor adalah 4 orang.

“PDP itu kita kembali ada 2 (orang) setelah kemarin ada 2 yang dinyatakan sembuh,” sebut Ferdy.

Sementara data orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 8 orang. Data tersebut, 1 di antaranya sudah selesai menjalani masa karantina diri selama 14 hari dan tidak mengalami gejala sakit. 7 orang lainnya sedang diawasi tim satgas covid-19 Alor.

“ODP data terbaru ada 8 orang. 1 yang sudah selesai masa (karantina) 14 hari. Sisa 7 orang dalam pengawasan kita,” ujar Ferdy di damping Kadis Kesehatan dr. Maya Blegur dan Kepala BPBD Christina Beli.

Ferdy menegaskan, tim satgas gugus tugas corona sementara ini sedang intensif melakukan pengawasan di bandara Mali dan pelabuhan laut. Masyarakat diminta patuh mengikuti prosedur pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan serta tetap mengikuti himbauan-himbauan pemerintah. (*dm).