Foto-foto Hoax Pasien 01 Covid-19 NTT yang Beredar di Jagat Maya

Pasien positif covid-19 01 NTT El Asamau, foto bersama keluarganya ketika hendak berangkat ke Jogja, Kamis (27/2/2020) di Bandara Mali Alor.
Pasien positif covid-19 01 NTT El Asamau, foto bersama keluarganya ketika hendak berangkat ke Jogja, Kamis (27/2/2020) di Bandara Mali Alor.

Kalabahi –

Pasien 01 di Provinsi Nusa Tenggara Timur El Asamau viral di dunia maya. Hal itu karena dia mengumumkan sendiri status kesehatannya yang positif terjangkit virus corona (covid-19) pada tanggal 9 April 2020 melalui akun youtubenya.

Alasan dia mengunggah videonya itu karena banyak sekali rekan dan keluarganya menelpon dan bertanya kondisi kesehatannya.

Pasca diinformasikan pihak RSU Prof. Dr. Johanes Kupang bahwa El postif virus corona, setelah dites swab tanggal 27 Maret 2020, ia kemudian mengunggah video youtubenya. Publik pun dikejutkan dengan foto-foto hoax pasien 01 El Asamau yang beredar luas di jagat maya.

El Asamau sebelumnya mengumumkan sendiri dia positif covid-19 di RSU Prof. Dr. Johanes Kupang sekitar pukul 12.00 malam. Videonya itu menjelaskan rinci bahwa ia kemungkinan terjangkit virus corona ketika kursus di Jakarta tanggal 9-11 Maret 2020 untuk melanjutkan studi S3 di American University.

El mengatakan, sementara kursus pemerintah pusat mengumumkan kebijakan covid-19, salah satunya bahwa sekolah dan kampus diliburkan. Sehingga Kampusnya yang menggelar kursus kelas dialihkan ke sistem online. El memutuskan pulang ke NTT untuk menjalani karantina diri di Kupang agar bisa mendapat perhatian dari istri dan menantunya.

El berangkat dari Jakarta tanggal 18 Maret dia tiba transit di Bali dan menginap di rumah saudara sepupunya yang kebetulan menjemputnya di Bandara. Tanggal 19-22 Maret El menginap sendiri di hotel. Tanggal 22 siangnya, ia melanjutkan perjalanan dari Bali ke Kupang.

Ketika di Bali El dan keluarganya disiplin menjalankan protokol covid-19 karena Bali merupakan daerah yang sejak awal sudah umumkan pasien positif virus corona. Masyarakat di Bali termasuk keluarga yang El temui di sana semuanya disiplin menjalankan protokol covid-19.

Usai videonya diupload, banyak foto hoax El tersebar di media sosial.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/04/18/anggota-dprd-ntt-bantu-sembako-30-medis-yang-karantina-diri-di-rsud-kalabahi/

Berikut penjelasan foto-foto jejak digital facebook El Asamau yang di posting tanggal 31 Maret, dan tanggal 1-2 April tahun 2020:

  1. Foto screenshot 01: tanggal 31 Maret 2020 pukul 15.55.
Foto: 01
Foto: 01

Keterangan: Foto tersebut menjelaskan ulang tahun mama ani Mone (anaknya El Asamau) yaitu mama Nona Riwoe dan Pdt. Maryetha Maure yang berulang tahun di tanggal yang sama yaitu pada tanggal 31 Maret.

Foto itu diambil sekitar 4 tahun lalu di Alor Timur Laut sejak Mone masih kecil, berusia 1 tahun (Foto Mone kecil sementara digendong ibunya). Sekarang Mone sudah besar. Usianya 5 tahun.

Foto itu baru di posting k El Asamau sekedar mengucapkan selamat ulang tahun pada mama Ani Mone dan Ipend Maryetha karena El lagi karantina diri di Kupang dan sedang kangen-kangenan keluarganya.

Dengan demikian maka foto tersebut bukan diambil pada tanggal 31 Maret 2020 sesuai informasi hoax yang beredar di berbagai media.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/04/17/bupati-alor-anggarkan-rp-158-m-lawan-covid-19-ini-rinciannya/
  1. Foto screenshot 02: tanggal 1 April 2020 pukul 3.02.
Foto: 02
Foto: 02

Keterangan: Foto ini diambil pada tanggal 27 Februari 2020 di Bandara Mali Alor ketika El Asamau hendak pergi ke Jogja mengikuti kegiatan kursus lanjut S3 di American University. El ramai diantar keluarganya di Alor ke Bandara Mali karena dia akan cukup lama kursus di Jogja. Keluarganya tentu sedih sehingga ramai-ramai mengantarnya ke Bandara Mali.

Di sisi lain, El Asamau belum ke Alor ketika dia dari Bali tiba di Kupang. Maka jelas, foto tersebut bukan baru diambil dan di posting pada tanggal 1 April 2020 sesuai informasi hoax yang beredar di media sosial. Foto tersebut hanya baru diposting pada tanggal 1 April karena El kangen keluarganya.

  1. Foto screenshot 03: tanggal 2 April 2020 pukul 13.55.
Foto: 03
Foto: 03

Keterangan: Foto yang satu ini menjelaskan El Asamau, istri dan kedua anaknya sedang berada di kolam di rumah menantunya di Manulai Kota Kupang. Gambar itu dipotret oleh El Asamau dalam posisi jarak fisik yang jauh, lebih dari 2 meter.

Tanggal dan jamnya dalam foto tersebut memang betul sama persis. Saat itu pak El Asamau sedang karantina diri. Dia tetap menjaga jarak fisik (physical distancing) dengan keluarganya. Itu sebabnya hasil rapid test untuk sementara keluarganya negatif virus corona.

Foto tersebut ramai di jagat maya karena foto itu El disebut bersama keluarganya sedang mandi di suatu pantai ketika ia sementara karantina diri. El membantah bahwa informasi tersebut hoax.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/04/17/covid-19-rakyat-alor-terancam-kelaparan/

4. Foto Hoax El Asamau kritis.

Foto: 07
Foto: 04

Keterangan: Foto tersebut di atas menjelaskan pasien 01 NTT El Asamau sementara kritis di RSU Prof. Dr. Johanes Kupang. Ketika dikonfirmasi, pihak keluarga mengatakan informasi tersebut adalah hoax. Foto itu beredar ramai di WhatsApp. El saat ini dalam kondisi yang baik.

Foto, diketahui diedit dari sampul rokok Clas Mild seperti pada gambar di bawah ini:

Foto: Sampul Rokok Clas Mild.
Foto: Sampul Rokok Clas Mild.

5. Foto Hoax, Wany Here Wila (Istri El Asamau), sementara kritis di RSU.

Foto Hoax Istri El Asamau, Wany Here Wila sementara kritis di suatu RSU di Kota Kupang.
Foto Hoax Istri El Asamau, Wany Here Wila sementara kritis di suatu RSU di Kota Kupang.

Keterangan: Foto hoax di atas menjelaskan istri El Asamau, Wany Here Wila sementara kritis di suatu RSU karena sudah positif terjangkit virus corona dari suaminya. Setelah dikonfirmasi, pihak keluarga mengaku foto yang beredar di WhatsApp tersebut adalah hoax.

El Asamau, meminta dukungan doa dari seluruh masyarakat NTT agar dia bisa segerah sembuh dari virus corona. El juga memohon, masyarakat NTT tidak membully dan menyebarkan informasi hoax tentang dirinya di masyarakat.

Sebelumnya Wakil Walikota Kupang Hermanus Man mengumumkan pasien 01 NTT El Asamau positif covid-19. Ia sementara dirawat di RSU Prof. Dr. Johanes Kupang dan dalam kondisi yang baik.

Wakil menyebut, Pemkot sedang melacak sekitar 50-60 orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien covid-19 El Asamau untuk penanganan medis.

Jumpa pers tanggal 11 April di ruang Satgas covid-19 NTT, Wakil Walikota mengatakan bahwa ia punya data jejak digital pasien covid-19 El Asamau dari tanggal 30 atau 31 Maret 2020. Salah satunya jejak di Facebook, pasien ikut merayakan acara ulang tahun.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/04/16/relawan-covid-19-alor-bagi-1000-masker-gratis/

“Kami juga punya data, sekitar tanggal 30 atau 31 Maret, dia ikut merayakan acara ulang tahun dan itu kita pantau di Facebook. Kita akan lacak karena jejak digital itu gampang dicari,” jelas Herman dikutip media online today.line.me.

Namun demikian, saat ini Pemkot baru berhasil melacak 15 kontak dan alamat orang yang melakukan kontak lansung dengan pasien El Asamau.

Hal tersebut dikatakan Wakil Walikota melalui youtobe pribadinya, Hermanus Man di link ini (https://youtu.be/Xc4Fc8fY_vk) yang diunggah tanggal 11 April 2020.

“Tadi malam saya sudah informasikan tugas pemerintah kota dalam melacak kontak.

Semalam saya menyebutkan ada beberapa angka. Angka yang pertama adalah angka 50-60 orang. Itu angka perkiraan kami.

Sampai dengan hari ini data-data itu masih kami kejar.

Kesulitan kami terutama adalah alamat. Kami memperoleh alamatnya, untuk menghubunginya juga kami agak kesulitan karena kami tidak mempunyai nomor HP.

Angka yang kedua adalah 15 kontak yang sudah tercatat ya. Dari 15 itu 14-nya ada di kota Kupang, satunya di Alor. Dan bersyukur yang di Alor sudah didapat dan pemerintah kabupaten Alor sudah mengambil langkah-langkah yang tidak berbeda jauh dengan kita di kota,” kata Hermanus Man.

Gubernur Larang Kepala Daerah Umumkan Pasien Positif Covid-19

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat resmi melarang para Bupati/Walikota mengumumkan pasien positif covid-19.

Larangan itu dikeluarkan Gubernur Viktor paska Bupati Sika dan Rote Ndao mengumumkan pasien positif covid-19 versi rapid test.

Gubernur menilai sikap kepala daerah tersebut dianggap hanya membuat kepanikan di masyarakat.

“Kalau hanya rapid test, terus bapak ibu sampaikan ini positif. Positif darimana, dari kepalamu. Kamu harus menjaga karena publik lagi dalam ketakutan,” kata Viktor saat rapat kerja telekonferensi dengan para Bupati dan Walikota se-NTT di kantor Gubernur, Kamis (16/4/2020) sore. (*dm).