Pemkab Alor Pasarkan Gula Murah

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Alor Muaz Abdulrahman Kamis, S.Sos.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Alor Muaz Abdulrahman Kamis, S.Sos.

Kalabahi –

Pemerintah Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pasarkan gula pasir murah. Harga Rp 12.500 per kilogram.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Alor Muaz Abdulrahman Kamis, S.Sos mengatakan, harga gula yang dijual pemerintah saat ini tersedia dengan harga Rp.12.500/kilogram.

“Harga gula di Alor sekarang kita siapkan dengan harga Rp.12.500/kilo. Sangat murah,” kata Kadis Muaz usai RDP bersama Komisi II DPRD, Kamis (11/6) di gedung DPRD, Batunirwala.

Ia menjelaskan, pemerintah daerah bergerak cepat memenuhi stok kelangkaan gula dua pekan lalu dengan mengusulkan tambahan stok 150 ton ke Pemerintah Pusat. Namun hasilnya, pemerintah pusat hanya bisa menjawab 100 ton untuk kuota Alor yang didistribusikan melalui Bulog.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/06/11/komisi-i-dprd-alor-minta-pemerintah-perketat-bantuan-beasiswa-daerah/

“Kita usul 150 ton. Karena stok kita ini sebulan konsumsi gula bisa capai 250 ton tapi yang dijawab pemerintah Pusat 100 ton. Kita apresiasi pak Bupati karena kemarin sebenarnya dorang (pemerintah pusat) mau kasih 50 ton saja tapi saya kasitahu pak Bupati dan beliau katakan minta tambah 100 ton akhirnya dijawab. Ini Gula Bulog yang kemarin kita langsung palang,” katanya.

Kadis menerangkan, mekanisme penjualannya, Pemkab mendistribusikan kuota 50 ton ke mitra dan 50 ton ke lembaga keagamaan maupun ke kecamatan/desa.

“50 ton untuk mitra dan operasi pasar sedangkan 50 ton lagi untuk kelembagaan-kelembagaan. Kita bersurat ke MUI, ke KMK untuk diteruskan ke grup-grup lembaga keagamaan yang ada. Orang datang serbu (gula), saya punya staf juga jadi bingung. Rata. Menit rata,” ungkap Muaz.

“Kita distribusi ke kecamatan dengan desa juga. Masyarakat bisa ambil di sana. Sekarang sisa Pureman dan Kecamatan Pantar punya sementara kita siapkan untuk distribusi,” lanjut Muaz.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/06/08/sekda-alor-komitmen-efisiensi-anggaran-daerah/

Ditanya harga gula di pasaran Alor, Muaz menyebut untuk harga di pasaran masih berkisar Rp. 20 ribu hingga 22 ribu per kilogram. Harga tersebut belum normal karena stok gula impor belum masuk Alor.

“Kalau gula impor sudah masuk maka harganya nanti cenderung turun. Sekarang harga rata-rata sekitar Rp 20 ribu/kilo,” tutur dia.

Muaz menambahkan, kebijakan new normal sudah diberlakukan Bupati Alor Drs. Amon Djobo tanggal 3 Juni 2020 membuat segala aktivitas perdagangan kembali normal. Aktivitas perdagangan juga sedang dikawal aparat kepolisian untuk mencegah potensi adanya mafia dagang.

Selain gula, lanjut Muaz, untuk harga sembako dan BBM di pasaran Alor tetap normal sebagaimana mestinya.

Ia menegaskan, dampak Covid-19 tidak menggangu stok pangan dan BBM masyarakat. Sebab masyarakat Alor baru saja panen hasil kebun di sekitar dua bulan lalu.

“Covid ini kita belum lapar. Memang panik buying di kondisi Maret, satu dua minggu itu ada pasar sepi tapi habis itu kembali normal. BBM juga kita normal,” pungkasnya.

Rapat Dengar Pendapat Komisi II tersebut juga membahas Penertiban PKL di wilayah Kota Kalabahi dan membahas problem listrik di Alor bersama PLN Kalabahi. (*dm).