Pilkada TTU, GMKI dan Alumni SKPP Bawaslu Sosialisasi Pengawasan Pemilu

GMKI Cabang Kefamenanu foto bersama Alumni SKPP Bawaslu TTU usai sosialisasi dan membagi brosur, Minggu (6/12) di Kefamenanu, TTU.
GMKI Cabang Kefamenanu foto bersama Alumni SKPP Bawaslu TTU usai sosialisasi dan membagi brosur, Minggu (6/12) di Kefamenanu, TTU.

Kafamenanu –

Pilkada Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Provinsi NTT akan digelar pada 9 Desember 2020. Menjelang hari H pemungutan suara, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kefamenanu bekerja sama Alumni Sekolah Kader Pengawasan dan Partisipatif (SKPP) Bawaslu TTU melakukan sosialisasi pengawasan dan partisipasi Pilkada di daerah itu.

Kegiatan sosialisasi dan pembagian brosur pengawasan dan partisipatif masyarakat dilakukan pada Minggu (06/12) di Terminal Kefamenanu, Lampu Merah KM 3 Kefamenanu dan Pasar Baru.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/07/tandon-air-untuk-cor-jalan-secara-swadaya-di-desa-luba-dirusak-otd/

Alumni SKPP Ayub Udju Dima pada media ini mengatakan, kegiatan sosialisasi yang dilakukan SKPP dan GMKI diharapkan dapat memberikan edukasi pentingnya peran serta masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengawasan Pilkada. Sebab setiap hajatan Pilkada, potensi kecurangan sering terdengar terjadi di mana-mana.

“Kita bagi brosur sekaligus kita lakukan sosialisasi tentang pentingnya partisipasi dan pengawasan masyarakat dalam Pilkada TTU 9 Desember ini. Kegiatan ini sudah dua kali kami lakukan. Pertama itu Alumni SKPP sendiri, kedua kita gandeng GMKI hari ini. Kita harap sosialisasi kita ini mengedukasi masyarakat agar mereka ikut aktif mengawasi jalannya Pilkada. Kita tidak ingin Pilkada kali ini ada kecurangan,” katanya kepada wartawan, Minggu (6/12) di Kefamenanu.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/06/bulan-ini-bupati-alor-lantik-pejabat-struktural-ini-pejabat-yang-akan-dilantik/

Selain itu, Udju Dima berharap kegiatan ini dapat mendorong masyarakat untuk menolak Money Politik (politik uang). Sebab di masa tenang ini potensi Money Politik rentan dimainkan oknum-oknum tertentu untuk memenangkan kandidatnya.

Melalui sosialisasi ini, ia pun mengingatkan masyarakat dan para tim sukses pasangan calon untuk tidak menyebarkan kampanye hitam maupun kampanye yang bernuansa SARA di minggu tenang ini. Udju himbau masyarakat tidak lagi aktif berkampanye karena tahapan Pilkada sudah memasuki masa tenang.

Aktivis GMKI Kefamenanu sementara bagi brosur dan sosialisasi partisipasi masyarakat ikut mengawasi Pilkada TTU, Minggu (6/12) di Pasar Baru, Kota Kefamenanu.
Aktivis GMKI Kefamenanu sementara bagi brosur dan sosialisasi partisipasi masyarakat ikut mengawasi Pilkada TTU, Minggu (6/12) di Pasar Baru, Kota Kefamenanu.

“Kita harap masyarakat di TTU bisa berpartisipasi aktif dalam pengawasan dalam hal ini bisa tolak Money Politik. Karena Money Politik ini paling rentan terjadi. Kemudian jangan ada kampanye hitam, kampanye yang berbau isu SARA dan ujaran kebencian. Ini sudah masa tenang jadi masyarakat bisa melakukan pengawasan di masa tenang ini,” ungkapnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/06/akui-medan-sulit-bupati-alor-minta-tenaga-farmasi-buat-mukjizat-kesembuhan/

Sementara, Korlap GMKI Yanri Maunaben mengatakan, pihaknya turut berpartisipasi bersama SKPP kampanye pengawasan Pilkada TTU karena sejalan dengan Misi GMKI yaitu menghadirkan demokrasi yang berlandaskan Kasih di Indonesia khususnya di Kabupaten TTU.

GMKI lanjut Yandri, juga mengambil sikap bermitra dengan Bawaslu dalam melaksanakan proses pengawasan Pilkada karena GMKI bertanggungjawab mengawal jalannya pesta demokrasi Pilkada TTU.

“Kami bermitra dan bersinergi dengan Bawaslu karena sudah menjadi tanggungjawan kami GMKI untuk berpartisipasi aktif bersama masyarakat mengawal Pilkada. Kami ingin Pilkada kali ini berjalan damai, lancar, serta menjunjung tinggi asas, prinsip dan nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Kami tidak mau Pilkada TTU kali ini ada kecurangan,” ujarnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/06/pemerintah-larang-masyarakat-jual-dan-konsumsi-obat-antibiotik-secara-bebas/

Yandri meminta masyarakat berani melaporkan ke Bawaslu jika ada temuan indikasi kecurangan Pilkada. Laporan masyarakat bisa disampaikan ke Bawaslu melalui kontak person pada brosur yang sudah dibagikan. GMKI secara tegas menyatakan sikap akan mengawal laporan masyarakat di Bawaslu.

“Kita berharap masyarakat berani laporkan kalau ada temuan-temuan pelanggaran Pilkada. Masyarakat bisa lapor ke Bawaslu atau ke kami melalui contak person yang sudah tertera pada brosur. Kita akan kawal laporan masyarakat,” pungkasnya.

Ada tiga pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati yang bertarung di Pilkada TTU, yakni: Kristina Muki dan Yosep Tanu (Paket Kita Sehati), Hendrikus F. Saunoah dan Amandus Nahas (Paket Fresh), David Juandi dan Eusibius Binsasi (Paket Desa Sejahtera).

Diketahui, dari 22 kabupaten/kota di NTT, terdapat 9 Kabupaten yang akan menggelar Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada perhelatan Pilkada serentak 9 Desember 2020, yaitu: Manggarai Barat (Mabar), Manggarai, Ngada, Belu, Malaka, Timor Timur Utara (TTU), Sabu Raijua, Sumba Timur, dan Sumba Barat. (tim/yandri/tp).