Kalabahi –
Persatuan Pemuda Luba Lakwati Lembur Tengah (PPLTRI) menggelar aksi cor badan jalan berlubang di Desa Luba Kecamatan Lembur Kabupaten Alor, Provinsi NTT. Aksi tersebut dilakukan secara swadaya sebagai wujud partisipasi pembangunan di wilayah itu.
Namun, ironisnya, fasilitas penampung air yakni Tandon Air berukuran 2300 liter yang digunakan menampung air mengecor badan jalan, dirusak orang tidak dikenal (OTD).
Yohanis Atamai, salah satu pemuda PPLTRI mengaku kesal atas kejadian tersebut. Ia mengatakan, Tandon yang dipakai para pemuda untuk mengecor jalan, merupakan barang pinjaman dari salah satu warga Desa Luba. Ia tak menduga barang itu bisa pecah berkeping-keping di lokasi ketika mereka ke lokasi pagi tadi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/06/pemerintah-larang-masyarakat-jual-dan-konsumsi-obat-antibiotik-secara-bebas/
“Betul, Tandon Air ukuran 2300 liter pecah. Padahal baru kemarin sore kawan-kawan pinjam di Desa Luba angkut taru di lokasi cor di Lelahomi, Lakwati. Pagi ini entah dirusak orang atau pecah sendiri kami belum tahu,” kata Yohanis dihubungi, Senin (7/12) pagi di Lakwati Desa Luba.
Yohanis yang juga Ketua KNPI Kecamatan ATU itu mengatakan, aksi cor jalan dilakukan komunitas pemuda yang tergabung dalam Persatuan Pemuda Luba Lakwati Lembur Tengah (PPLTRI). Aksi tersebut sudah dilakukan sejak dua Minggu lalu karena ruas jalan tersebut rusak parah dan sulit dilewati kenderaan roda dua dan empat.
“Kami yang cor jalan ini dari Pemuda PPLTRI. Sudah kerja sejak dua Minggu lalu. Hari ini mau lanjut tapi Tandon pecah. Kami kesulitan air sekarang,” katanya.
Jalan Lelahomi, lanjut Yohanis, menghubungkan ruas jalan menuju Luba, Atengmelang, Lakwati, Fuisama dan Mainang. Demikian juga ke Menetwati dan ke Dapitau dan Kafakbeka.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/06/akui-medan-sulit-bupati-alor-minta-tenaga-farmasi-buat-mukjizat-kesembuhan/
Kepala Dusun I Desa Desa Luba Luther Mailani membenarkan Tandon Air yang dipakai pemuda setempat dirusak orang tidak dikenal. Luther meminta Polisi bertindak cepat mencari dan menemukan pelaku yang merusak.
“Betul (Tandon Air) ini pecah. Pemuda mau kerja tapi air sudah tidak ada lagi. Macet semua ini. Kemungkinan dirusak orang atau pecah sendiri kami juga belum tahu,” katanya di lokasi kejadian.
“Kalau memang ini dirusak orang maka ini harus diproses hukum. Kami di lokasi ini. Belum tahu siapa yang bikin rusak,” ucapnya geram.
Ia menyebut, aksi cor jalan itu murni swadaya masyarakat Desa Luba, Lakwati dan Lembur Tengah. Mereka ramai-ramai gotong royong menyumbang dana membeli semen dan mengumpulkan material lokal untuk tujuan cor jalan. Sebab ruas jalan kabupaten itu sudah rusak parah dan belum dikerjakan Pemkab Alor.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/06/bulan-ini-bupati-alor-lantik-pejabat-struktural-ini-pejabat-yang-akan-dilantik/
“Pemuda kecewa sekali. Jangankan kami semua di sini (yang kecewa), kalau ini Bupati (Drs. Amon Djobo) dan DPRD dengar juga pasti mereka marah. Karena ini murni swadaya masyarakat yang mau membangun kampung ini,” pungkasnya.
Kapolres Alor AKBP Agustinus Chirmas Try Suryanto melalui Kapolsek ATU, Iptu Onam Ndolu mengatakan, pihaknya akan terjun ke lokasi untuk mengecek kejadian itu.
“Kami baru dapat informasi. Ini lagi bersiap ke lokasi,” kata Onam dihubungi wartawan.
Diketahui, jalan Desa Luba merupakan ruas jalan kabupaten yang dikerjakan pemerintah daerah pada tahun 2004. Jalan itu menghubungkan 6 Desa dan dua kecamatan yakni Kecamatan Lembur dan Alor Selatan. (*dm).