Ricuh !! Aksi HMI, GMNI, PMKRI dan OKP Alor, Tolak Relokasi Pasar Kadelang

Aksi HMI, GMNI dan PMKRI Alor tolak kebijakan relokasi 753 Pedagang Pasar Kadelang berakhir ricuh. Aksi tersebut berlangsung di kantor Bupati Alor pada Kamis (10/5/2021) siang. lor segera mencari lokasi lain untuk menampung para pedagang yang direlokasi karena pasar Lipa tidak cukup menampung 753 pedagang.
Aksi HMI, GMNI dan PMKRI Alor tolak kebijakan relokasi 753 Pedagang Pasar Kadelang berakhir ricuh. Aksi tersebut berlangsung di kantor Bupati Alor pada Kamis (10/5/2021) siang. lor segera mencari lokasi lain untuk menampung para pedagang yang direlokasi karena pasar Lipa tidak cukup menampung 753 pedagang.

Kalabahi –

Gerakan Mahasiswa Peduli Pedagang Alor (GEMPA) menggelar unjuk rasa menolak kebijakan Pemkab Alor merelokasi 753 pedagang Pasar Kadelang menumpuk di Pasar Lipa Kalabahi. Aksi tersebut berujung ricuh buntut dari Bupati Alor Amon Djobo tidak ingin menemui demonstran.

Aksi itu berlangsung di kantor DPRD Alor dan Bupati Alor pada Kamis (10/6/2021), siang.

Adapun aksi tersebut, para Aliansi yang terdiri dari HMI Cabang Alor, GMNI Cabang Alor, PMKRI Cabang Alor, IMP2 dan IMAHLOLONG Alor menuntut Pemkab Alor segera mencari lokasi lain untuk menampung pedagang yang direlokasi.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/10/relokasi-pasar-alor-pedagang-kami-dikejar-koperasi/

Sebab menurut mereka, bila hanya menjadikan Pasar Lipa sebagai satu-satunya lokasi relokasi maka itu dianggap tidak cukup kapasitasnya dan akan terjadi potensi penyebaran kasus Covid-19.

Aksi berujung ricuh pada saat masa aksi berorasi di kantor Bupati Alor. Mereka menuntut berdialog dengan Bupati Alor Drs. Amon Djobo dan menyampaikan tuntutannya namun Bupati tidak ingin menemui mereka.

Para mahasiswa kemudian saling dorong dengan aparat kepolisian dan Pol PP untuk menyegel kantor Bupati. Di situlah terjadi kericuhan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/09/gmki-minta-pemkab-dan-dprd-alor-selesaikan-polemik-relokasi-pasar/

Para mahasiswa kemudian dipukul mundur aparat Polri dan Pol PP yang berjaga ketat di pintu masuk kantor Bupati Alor. Sebagian mahasiswa di antaranya langsung diamankan ke Mapolres Alor.

Ketua HMI Alor Rahman Mujirimin Hering, membenarkan kericuhan itu. Menurutnya, penyebab kericuhan itu karena mahasiswa tidak berhasil berdialog dengan Bupati Alor.

“Ia aksi tadi terjadi kericuhan karena kami tidak bisa menemui Bupati Alor. Ada Koordinator umum dari PMKRI dan Ketua IMP2 yang ditangkap polisi. Sekarang kami lagi aksi di Polres, tuntut pembebasan kawan-kawan,” kata Rahman di sela aksi di Polres Alor.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/07/alor-dapat-dana-rp-23-miliar-bangun-sekolah-terdampak-seroja/

Diberitakan, Pemkab Alor akan membangun proyek pasar Kadelang pada tahun ini hingga ditargetkan selesai pada tahun 2022. Anggaran proyek tersebut sebesar Rp 9,5 Miliar yang bersumber dari DAU APBD Alor tahun anggaran 2021.

Kontraktor pelaksana proyek tersebut adalah PT. Mega Tama Permai. Sejumlah alat berat sudah diterjunkan ke lokasi pasar Kadelang.

Asisten I Setda Alor Ferdy I. Lahal mengatakan, proyek tersebut mulai dikerjakan awal bulan Juni tahun 2021 ini sehingga kebijakan relokasi pedagang semuanya ke pasar Lipa mutlak ditempuh pemerintah untuk mempercepat pekerjaan proyek pasar Kadelang.

Tonton video aksi mahasiswa ricuh:

(*dm).