Warga Merusak Mobil PLN Alor Gegara Kesal Listrik Padam Melulu Jelang Natal

Mobil operasional ULP PLN Cabang Alor yang diduga dirusak oknum warga Desa Petleng pada Selasa (9/11) gara-gara listrik sering padam tanpa ada pemberitahuan.
Mobil operasional ULP PLN Cabang Alor yang diduga dirusak oknum warga Desa Petleng pada Selasa (9/11) gara-gara listrik sering padam tanpa ada pemberitahuan.
Kalabahi –
Warga Desa Petleng Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor, NTT, diduga merusak mobil operasional ULP PLN Cabang Alor pada Selasa (9/11/2021). Tindakan pengrusakan itu dipicu karena kesal listik padam melulu di wilayahnya memasuki hari raya Natal dan Tahun Baru.
“Pengrusakan mobil itu mungkin akibat masyarakat marah karena daerah kami ini listrik sering padam. Kita mau Natal begini baru listrik main padam terus,” kata sumber kepada wartawan, Selasa (9/11/2021) di Kalabahi.
Sumber tersebut meminta penegak hukum tidak memproses hukum oknum warga tersebut karena tindakannya dianggap sebagai bentuk protes pada pelayanan PLN. Mereka juga meminta PLN bertanggungjawab pada kerusakan barang elektronik akibat pemadaman listrik selama ini.
“Masalah ini harus diselesaikan baik-baik, dibicarakan dengan masyarakat karena itu bentuk protes pada pelayanan PLN yang memadamkan listrik tanpa ada pemberitahuan ke kami. PLN harus bertanggungjawab atas barang-barang kami yang sudah rusak ini,” ujarnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/11/09/bawaslu-alor-sosialisasi-pengawasan-pemilu-libatkan-pelajar-sma/
Polisi Undang PLN dan Pemkab Alor Bahas Masalah Pemadaman Listrik
Kapolres Alor AKBP Agustinus Chrismas Try Suryanto, membenarkan ada mobil PLN yang dirusak oknum warga Desa Petleng pada Selasa (9/11).
Kapolres langsung mengundang Pemkab Alor dan Kepala UPL PLN Cabang Alor Yosep Tambunan, membahas solusi pemadaman listrik yang beruntun dilakukan manajemen PLN selama kurun waktu dua pekan terakhir ini di seluruh wilayah Kota Kalabahi dan sekitarnya.
Rapat berlangsung di Aula Mapolres Alor pada Selasa petang. Turut hadir Asisten II Setda Alor Dominggus Asadama, Kepala Bagian Ekonomi Setda Alor Frans M, Kepala UPL PLN Cabang Alor Yosep Tambunan dan Dandim 1622 Alor, Letkol (TNI) Supyan Munawar, S.Ag.
“Saya mengundang Pemkab dan PLN agar bisa menjelaskan kepada masyarakat mengapa terjadinya pemadaman ini sehingga masyarakat bisa mengetahui secara jelas informasinya. Selain itu saya melihat dari sisi Kamtibmasnya,” kata Kapolres dikutip mediakupang.pikiran-rakyat.com.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/11/02/polisi-tetapkan-guru-penganiaya-siswa-smp-di-alor-tersangka/
Sementara untuk terduga pelakunya, Kapolres meminta yang bersangkutan menyerahkan diri kepada Polisi untuk menjelaskan perbuatannya.
AKBP Agustinus juga sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga terlapor agar membantu menyerahkan yang bersangkutan ke Polisi karena Polisi sudah mengantongi identitasnya.
Kapolres pun mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut. Jika ada keluhan atau masalah pemadaman listrik lagi maka masyarakat diminta dapat mengadu ke PLN dan pemerintah setempat untuk diselesaikan.
Kronologi
Kapolsek ATU Iptu Onam Ndolu (kiri) dan anggotanya terjun ke TKP mengamankan Mobil operasional ULP PLN Cabang Alor yang diduga dirusak oknum warga Desa Petleng pada Selasa (9/11) gara-gara listrik sering padam tanpa ada pemberitahuan.
Kapolsek ATU Iptu Onam Ndolu (kiri) memimpin anggotanya terjun ke TKP mengamankan Mobil operasional ULP PLN Cabang Alor yang diduga dirusak oknum warga Desa Petleng pada Selasa (9/11) gara-gara listrik sering padam tanpa ada pemberitahuan.
Manager PLN ULP Kalabahi, Josep Maruli Tambunan membeberkan kronologi kerusakan mobilnya oleh warga Desa Petleng.
Tambunan menjelaskan, awalnya PLN mendapat keluhan pengaduan gangguan listrik dari warga Desa Petleng pada Selasa 9 November. Pihaknya kemudian menerjunkan Karyawan PLN ke desa tersebut sekitar pukul 10.00 WITA.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/11/02/kadisdik-alor-serahkan-bantuan-it-senilai-rp-287-miliar-kepada-108-sd-smp/
Dalam perjalanan menuju rumah pelapor, mobil milik PLN yang ditumpangi petugas dihadang salah seorang warga. “Ketika itu mobil berhenti dan penghadang meminta karyawan turun dari mobil, lalu terjadi pengrusakan mobil operasional gangguan tersebut,” ujar Tambunan.
Menurut Tambunan, oknum warga tersebut hanya merusak kaca depan mobil saja, namun tidak menyerang para petugas. Akan tetapi Tambunan mengakui karyawannya semua dalam kondisi baik, hanya sedikit merasa trauma.
Tambunan membenarkan, tindakan oknum warga itu mungkin akibat bentuk kekesalannya pada pelayanan PLN kepada masyarakat karena kebetulan memang terjadi pemadaman listrik di wilayah tersebut sebelumnya.
Ia juga memastikan upaya perbaikan sistem jaringan listrik di area Desa Petleng maupun di seluruh wilayah kabupaten Alor akan segera rampung dalam minggu ini.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/10/31/guevara/
“Kami minta masyarakat bisa bersabar. Kami lagi berupaya memperbaiki mesin yang rusak akibat cuaca yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kami juga telah tengah membangun koordinasi dengan PLN Kupang untuk mendatangkan mesin lagi. Pemadaman akan berakhir diperkirakan dalam minggu ini,” jelasnya.
“Tugas PLN adalah melayani semua pelanggan, maka kami jamin jika ada keluhan dan gangguan yang telah dilaporkan pada unit gangguan maka seluruh petugas akan siap melayani,” lanjut dia.
Tambunan meminta warga melapor ke PLN bila ada barang-barang elektronik yang rusak akibat gangguan listrik. Dia memastikan pihaknya akan menyelesaikan aduan tersebut sesuai SOP PLN yang ada.
Asisten II Setda Alor, Dominggus Asadama dalam rapat itu menjelaskan, pemadaman yang dilakukan PLN di dua pekan terakhir ini karena adanya perbaikan sistem jaringan listrik di sejumlah wilayah. Perbaikan ini katanya untuk menghindari pemadaman secara menyeluruh.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/10/14/ambiguitas/
Dominggus minta masyarakat menjaga kondisi yang aman agar PLN dapat bekerja menormalkan kembali masalah gangguan jaringan listrik yang terjadi.
Sementara itu, Dandim 1622 Alor, Letkol (Inf). Supyan Munawar,S.Ag mengimbau kepada seluruh pelanggan PLN untuk bijak menyikapi kondisi ini, dan juga bijak mendapat informasi melalui sosial media .
“Kita ciptakan kondisi yang aman, sehingga PLN bisa kerja dengan cepat dan aman agar situasi ini bisa normal kembali, khususnya menyambut kegiatan keagamaan pada bulan Desember mendatang,” tandas Munawar.
Diketahui, aksi masa akibat pemadaman listrik ini pernah terjadi di tahun 2011/2012 lalu. Kala itu, para pemuda yang tergabung dalam Forum Nurani Nusa Kenari (FN2K) mengepung kantor PLN Alor memprotes pemadaman listrik yang beruntun terjadi di wilayah Kota Kalabahi. Namun masalah itu akhirnya diselesaikan dengan jalan damai. (*dm).