
Kalabahi –
Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, menggelar kegiatan sosialisasi peran dan fungsi kelembagaan dalam pengawasan Pemilu, Senin 8 November 2021 di aula Kopdit Citra Hidup, Kalabahi.
Kegiatan sosialisasi kali ini melibatkan pelajar SMA yang merupakan pemilih pemula yang akan menggunakan hak pilihnya pada Pilpres, Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD dan Pemilihan Kepala Daerah pada tahun 2024 nanti.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/11/02/polisi-tetapkan-guru-penganiaya-siswa-smp-di-alor-tersangka/
Koordinator Divisi (Kordiv) Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kabupaten Alor, Orias Langmau mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan program kerja Bawaslu tahun 2021 untuk memperkenalkan peran dan fungsi lembaga Bawaslu kepada pelajar yang adalah pemilih pemula.
“Kegiatan sosialisasi ini kita memperkenalkan peran dan fungsi kelembagaan Bawaslu kepada pelajar karena mereka ini pemilih pemula yang nanti akan menggunakan hak pilihnya di Pemilu tahun 2024,” kata Orias.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/11/02/kadisdik-alor-serahkan-bantuan-it-senilai-rp-287-miliar-kepada-108-sd-smp/

Selain fokus sosialisasi peran dan fungsi pengawasan Pemilu yang selama ini dilakukan kepada stakeholder dan masyarakat umum, kali ini pihaknya melibatkan pelajar untuk supaya bisa membantu tugas-tugas pengawasan partisipasi Pemilu.
“Stakeholder dan masyarakat umum itu rata-rata mereka sudah banyak tahu tentang peran dan fungsi Bawaslu itu seperti apa, sehingga kali ini kita lebih fokus di pemilih pemula (siswa SMA) dengan guru pendampingnya,” ujarnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/10/31/sejumlah-warga-alor-dilarikan-ke-puskesmas-setelah-disuntik-vaksin-covid-19/
Kordiv Orias menyebut, kegiatan kali ini kuota pesertanya dibatasi karena kita masih dalam situasi pandemi Covid-19. Kendati demikian ia berharap kegiatan ini bisa memicu para pelajar untuk memahami tugas dan fungsi Bawaslu sekaligus mengajak para pelajar ikut berpartisipasi aktif dalam pengawasan Pemilu bila tahapannya sudah dibuka.
“Harapannya, kita ingin mereka para pelajar ini bisa menggunakan hak pilihnya ketika berusia 17 tahun. Kita juga berharap mereka ini bisa tahu peran dan fungsi lembaga penyelenggara Pemilu khususnya lembaga Bawaslu,” jelasnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/10/31/hut-gmit-dan-reformasi-2021-menjadi-gereja-yang-hidup-bertumbuh-berbuah/
