Sejumlah Warga Alor Dilarikan ke Puskesmas Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Warga Desa Pante Deere yang sakit setelah disuntik vaksin Covid-19, dirawat di Puskesmas Mebung, Minggu (31/10/2021) petang.
Warga Desa Pante Deere yang sakit setelah disuntik vaksin Covid-19, dirawat di Puskesmas Mebung, Minggu (31/10/2021) petang.
Kalabahi –
Sejumlah warga Desa Pante Deere Kecamatan Kabola Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, dilarikan ke Puskesmas Mebung setelah mendapatkan suntikan vaksin corona atau Covid-19. Warga tersebut awalnya mengalami gejala pusing, mual, muntah dan demam tinggi setelah disuntik vaksin, Sabtu kemarin.
“Masyarakat Desa Pante Deere ramai-ramai masuk Puskesmas Mebung setelah dapat vaksin corona kemarin. Saya kurang tahu persisnya berapa banyak orang. Sekarang lagi penuh di dalam (Ruangan UGD). Saya di Puskesmas jenguk mereka ini,” kata sumber media ini, Minggu (31/10/2021) petang di Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/10/29/perayaan-sumpah-pemuda-unik-di-alor-ntt/
Sumber itu menjelaskan bahwa warga Desa Pante Deere sejak hari Sabtu pagi mengikuti program vaksinasi Covid-19 di halaman kantor Desa Pante Deere. Petugas atau vaksinator semuanya dari Puskesmas Mebung.
“Vaksinya hari Sabtu pagi kemarin itu di kantor Desa. Petugas dari Puskesmas Mebung yang turun vaksin. Saya juga kurang tahu jenis vaksinnya apa,” ungkapnya.
“Setelah divaksin kemarin, Minggu pagi hingga siang tadi ada sebagian masyarakat yang mengalami pusing, muntah, sakit kepala, lemas, panas tinggi. Jadi langsung dilarikan ke Puskesmas Mebung. Keterangan lebih lengkapnya nanti dengan dokter saja,” lanjut sumber itu.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/10/29/cd-bethesda-gelar-pelatihan-cegah-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak-di-alor/
Kapolres Alor AKBP Agustinus Chrismas Try Suryanto yang dikonfirmasi terpisah, mengatakan pihaknya belum mendapat laporan detil mengenai dampak vaksin bagi warga di Pante Deere.
AKBP Agustinus meminta tribuanapos.net mengkonfirmasi langsung masalah itu kepada Dinas Kesehatan Alor untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci mengenai dampak vaksinasi Covid-19.
“Belum ada konfirmasi. Mungkin bisa ditanyakan sama Dinkes karena reaksi vaksin setiap orang berbeda,” katanya.
“Permasalahan dampak ikutan vaksin atau KIPI sangat jarang terjadi. Bisa saja terjadi mungkin yang bersangkutan belum sarapan atau hal lain,” lanjut Kapolres.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/10/30/gempa-tektonik-55-magnitudo-guncang-pulau-alor/
“Coba minta konformasi ke Dinkes, saya gak kapasitas menjelaskan masalah KIPI. Dampak KIPI pasti akan dilaporkan oleh faskes penyelenggara seperti Puskesmas ke Dinas Kesehatan. Dan pasti apabila ada hal ini tetap dalam pantauan dan observasi tenaga medis,” jelasnya.
Kapolres meminta penanganan masalah itu segera dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Alor agar tidak membuat masyarakat panik menerima program vaksinasi Covidd-19.
“Lebih baik koordinasikan betul dengan Dinkes tentang teknis penanganan secara medis terhadap terjadinya KIPI sehingga tidak membuat khawatir masyarakat,” pungkasnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/10/30/jenazah-musa-malde-siswa-smp-yang-diduga-dianiaya-gurunya-dimakamkan/
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor dr. Farida yang dikonfirmasi media ini membenarkan kejadian tersebut. Kadis menyebutkan bahwa jumlah masyarakat yang mengalami sakit setelah divaksin bukan puluhan orang melainkan hanya seberapa saja.
“Tidak sebanyak itu kk. Sebagian sudah pulang,” kata dr. Farida membantah informasi diduga ada puluhan warga Pante Deere yang dirawat di Puskesmas Mebung setelah divaksin.
Kadis juga saat ini belum bisa memberikan keterangan pers lebih lanjut mengenai penyebab vaksin yang membuat warga mengalami sakit, pusing, mual, muntah dan panas tinggi. Dokter yang baru menjabat Kadinkes Alor ini akan menyampaikan rilis pers pada besok. (*dm).