
Kolana –
Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP membuka acara Konven dan Musyawarah Belajar Pemuda Sinode GMIT di Jemaat Pniel Kolana, Klasis Alor Timur, 7 November 2022. Sambutannya, Bupati Alor mengajak Pemuda Sinode GMIT harus berbuat Mukjizat untuk kesejahteraan rakyat NTT.
“Pemuda Gereja sekarang ini lebih banyak harap yang gampang saja. Yang sukar sulit mereka tidak mau. Mau yang gampang saja. Karena itu lewat Konven dan Musyawarah Belajar ini harus buat mukjizat-mukjizat bagi orang di sini. Saya minta itu. Lebih-lebih mukjizat-mukjizat yang nyata bagi manusia di Tribuana ini. Harus buat,” kata Amon Djobo disambut aplaus meriah peserta dari 30 Klasis yang hadir.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/11/01/aksi-heroik-gubernur-ntt-selamatkan-anak-dan-ayahnya-yang-terjebak-banjir/
Bupati Alor kemudian mengisahkan sosok kepemimpinan Musa, yang diutus oleh Allah untuk membebaskan umat Israel, bangsa itu keluar dari tanah Mesir dan mengembara untuk masuk ke Tanah Perjanjian yaitu Tanah Kanaan.
Namun misi Musa tidak berhasil membawa bangsa Israel masuk ke Tanah Kanaan. Musa kemudian digantikan oleh Yosua pemimpin bangsa Israel yang membawa bangsa Israel masuk serta merebut tanah Kanaan.
“Kalau waktu itu andai kata kalau saya lahir lebih deluan dan saya pemuda GMIT, saya bilang Tuhan biar saya yang (ganti Musa) bawa masuk tanah Kanaan (jangan Yosua). Ada apa juga. Musti begitu. Musa lu sudah tua jadi mundur, saya yang bawa ini bangsa masuk (tanah Kanaan). Pemuda GMIT harus begitu. Hari ini datang buat mukjizat begitu,” ujarnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/30/17-korban-km-cantika-77-masih-hilang-operasi-sar-kupang-diperpanjang-3-hari/
“Ini orang-orang yang datang dari Soe, Kupang, Rote, Sabu, ini orang-orang hebat semua. Kalau sudah datang di sini baru tidak buat mukjizat eh, lebaik berhentilah. Berhenti. Besok kembali pulang saja. Jadi harus buat mukjizat,” lanjut Amon lagi-lagi disambut tawa dan aplaus peserta.
Bupati Amon Djobo meminta Pemuda GMIT harus belajar dari kepemimpinan Musa dan Yosua. Ia harapkan Konven dan Musbel kali ini membawa dampak yang besar membawa NTT keluar dari kemiskinan.
“Ketika Musa membawa bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan namun ternyata tidak bisa dan dia minta Tuhan hapus namanya. Karena itu Pemuda GMIT harus bisa bawa NTT ini keluar dari era kemiskinan, kemelaratan. Harus bisa. Apa yang tidak bisa itu. Jadi harus bisa,” ungkapnya lagi-lagi memberikan motivasi pada Pemuda GMIT untuk berkarya bagi rakyat NTT.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/29/cari-korban-km-cantika-77-yang-hilang-keluarga-alor-temukan-bangkai-kapal/
