Kalabahi – Bencana hidrometeorologi badai angin melanda Labuan Bajo Kelurahan Kabir Kecamatan Pantar Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Rabu 24 Januari 2024. Bencana itu menyebabkan kerusakan sedikitnya 33 unit rumah dan menyebabkan satu orang korban luka berat.
Lurah Kabir Hasan Bakri mengatakan, bencana badai angin kencang itu melanda wilayahnya pada Rabu sore sekira pukul 17.00 WITA. Kerusakan terparah berada di lokasi RT 7, 8, 9 dan 10 Kelurahan Kabir.
“Bencana angin kencang terjadi sekitar jam 5 sore tadi. Data yang sementara kami catat, ada 24 unit rumah yang mengalami rusak berat dan 9 rumah rusak sedang. Total yang sementara kami catat ini ada 33 unit rumah yang rusak atapnya akibat angin kencang,” kata Hasan dihubungi tribuanapos.net, Rabu 24 Januari 2024 malam di Kabir.
Hasan menerangkan, bencana itu tidak menyebabkan korban jiwa melainkan hanya 1 korban luka berat yang terkena lembaran seng yang ditiup angin jatuh dari atap rumah. Korban sudah diantar ke Puskemas terdekat untuk dirawat.
“Satu orang korban luka ringan itu atas nama Ilham Muhidin Ani (24 th). Kami sudah antar ke Puskemas tadi untuk berobat. Korban dalam kondisi mulai membaik,” ujarnya.
Selain kerusakan rumah, Hasan menyebutkan bahwa ada satu body jolor milik nelayan yang juga mengalami rusak parah akibat dihantam gelombang.
“Untuk sementara prediksi yang kami catat ini total kerusakan baik rumah rusak maupun perahu jolor milik nelayan ini semuanya sekitar 349 juta. Itu baru prediksi kami, dan sementara kami masih terus mendata karena situasi hujan belum berhenti,” katanya.
Puluhan Warga Mengungsi
Lurah Kabir Hasan Bakri menjelaskan, pihaknya bersama Polsek Pantar, Koramil dan masyarakat sementara melakukan evakuasi korban di rumah-rumah penduduk. Korban yang dievakuasi jumlahnya diprediksi capai puluhan orang terdiri dari anak-anak Balita, Lansia dan orang dewasa.
“Korban sementara sudah kita evakuasi di rumah tetangga-tetangga terdekat. Kami masih belum tahu berapa jumlahnya karena kami masih melakukan pendataan. Yang jelas korban pengungsi ini ada juga anak-anak dan lansia,” ujarnya.
Hasan menyebut, semua pengungsi saat ini sedang membutuhkan bahan makanan, pakaian, selimut, obat-obatan, sabun mandi dan sabun cuci. Ia berharap ada bantuan secepatnya dari pemerintah dan masyarakat untuk kebutuhan pengungsi.
“Pengungsi dorang ini sekarang butuh makanan, pakaian, obat-obatan. Listrik juga mati total di sini,” katanya.
Selain itu, Hasan juga belum dapat memastikan pembangunan posko untuk menampung para pengungsi karena masih harus berkoordinasi dengan Polsek Pantar dan Koramil.
“Kami masih koordinasi apakah nanti kita bangun posko besok atau seperti apa nanti besok kami putuskan bersama Kapolsek dan Koramil. Situasi masih hujan jadi kami belum bisa putuskan. Kami masih fokus data semua kerusakan dan jumlah pengungsi,” ujarnya.
Besok BPBD Kirim Tim ke Pantar
Kepala BPBD Kabupaten Alor Obeth Bolang mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan adanya bencana badai angin yang meluluhlantakkan Kelurahan Kabir, Kecamatan Pantar, Rabu sore. Obeth memastikan besok timnya akan berangkat ke pulau Pantar untuk menangani kerusakan rumah akibat bencana.
“Malam ini juga tim mau ke lokasi tapi cuaca masih ekstrim. Semoga esok cuaca membaik dan tim bisa segera ke lokasi,” kata Obeth dikonfirmasi tribuanapos.net di Kalabahi.
Obeth Bolang mengatakan pihaknya saat ini masih stay di Posko BPBD Alor untuk memantau situasi perkembangan bencana di Kabir. Ia juga masih terus koordinasi dengan Kapolsek Pantar dan Camat untuk memperoleh laporan pasti mengenai jumlah kerusakan dan korban yang mengungsi.
“Kami sudah koordinasi dengan Camat dan Kapolsek Pantar. Mereka lagi mendata kerusakan kerugian untuk rencana penanganan pemerintah,” tutup Obeth.
BMKG: Siklon Tropis Anggrek Berada di Samudera Hindia
BMKG sebelumnya merilis, badai Siklon Tropis Anggrek terpantau berada di Samudra Hindia, dengan kecepatan angin maksimum 35 knot, dan tekanan udara minimum kisaran 994 hPa, bergerak ke selatan barat daya.
“Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Anggrek meningkat dari kategori 1 ke katagori 2 dalam 24 jam ke depan, dan bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia, dan berada di luar wilayah tanggung jawab TCWC Jakarta,” tulis BMKG melalui akun Instagram infobmkg, 24 Januari 2024.
Selain itu, BMKG juga mengimbau seluruh masyarakat Indonesia khususnya wilayah Kepulauan Alor, Belu, TTS, TTU, Manggarai Barat, Kupang dan Manggarai untuk selalu siaga dan waspada terhadap bencana hidrometeorologi jika beraktivitas di luar rumah. (*dm).